MINYAK TURUN KARENA TIDAK ADA DEMAND, DEMIKIAN JUGA DGN PERUSAHAAN KARENA LIKUIDITAS DI MASYARAKAT KECIL DAN BANYAK PHK2 MAKA DAYA BELI KURANG. PERSH JUGA LAGI KESULITAN LIKUIDITAS. EKONOMI DUNIA SEDANG STAGNAN.
________________________________ From: tjetjun <[EMAIL PROTECTED]> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Friday, 5 December, 2008 11:12:26 Subject: [obrolan-bandar] skrg semua aneh liat aja, harusnya harga minyak turun, industri lebih mudah operasi, jadi harga saham naik.. tapi di amrik, begitu minyak drop, saham juga ikutan.. suku bunga turun, harusnya dolly naik, tapi sekarang malah menguat seperti juga di eropa.. kenapa ? karena sekarang semua sudah sangat rendah ? jadi pada posisi minyak harga sekarang aja, industri sudah kewalahan, bagimana kalau minyak rebound ? apakah pemikirannya demikian.. suku bunga juga sudah sangat rendah ( gak berlaku di Indonesia ) , jadi kalau turun lagi, sudah terbatas, akibatnya euro menguat ? kecuali di Indo, penurunan suku bunga berarti BI sudah yakin kondisi indo sudah lebih ok dari sebelumnya, dan kemungkinan penurunan lebih lanjut, jadi yang masuk untuk invest di SBI dst cepat2 datang ? aneh juga ya, cara berpikir terbalik tapi harusnya ada logikanya juga. salam