Belum Ada Realisasi, Buy Back BUMI Jadi Masalah Rabu, 3 Desember 2008 - 13:54 wib TEXT SIZE : Candra Setya Santoso - Okezone (Foto: Corbis)JAKARTA - Diperkirakan, pembelian kembali (buy back) saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang hingga kini belum terlaksana akan menjadi permasalahan baru bagi grup Bakrie.
Selain itu, PT Recapital Securities sebagai perantara perdagangan efek pun, sampai siang ini belum dapatkan konfirmasi tentang pelaksanaan buy back BUMI. Lagi-lagi, kendalanya terletak pada masalah administrasi yang belum disepakati dalam buy back teresbut. BUMI pun sampai saat ini belum mendapatkan dana dari pihak pembeli 35 persen sahamnya senilai Rp8,24 triliun. "Belum ada pembicaraan. Sampai saat ini kita belum bisa melaksanakan buy back BUMI, karena persoalan administrasi dan masih menunggu," ujar Head Research Recapital Securities Poltak Hotradero, yang juga selaku perantara perdagangan efek, saat dihubungi okezone, Rabu (3/12/2008). Namun sayang, ketika disinggung mengenai alasan kenapa buy back BUMI yang direncanakan pekan ini akan dilaksanakan namun hingga berita ini diturunkan tidak segera terlaksana, Poltak tidak mau berkomentar banyak. "Tanya saja kepada pihak terkait mengenai hal tersebut saya nggak bisa berkomentar dulu," ujarnya. Dia juga menambahkan, tentang kapan waktu pelaksanaan buy back BUMI tersebut bisa mulai dilakukan, dia mengatakan jika administrasi dari pihak perseroan bisa diselesaikan, pihak Recapital bisa langsung melakukan buy back tersebut. "Tapi sampai sekarang belum kami dapatkan konfirmasi," tegasnya. Sebelumnya, pembelian kembali saham BUMI akan dilakukan sebanyak 3.298.680.000 atau setara dengan 17 persen dari seluruh jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Total dana yang disiapkan Rp8,24 triliun. Aksi korporasi ini akan dilakukan dua tahap. Pertama, buy back dilakukan sebanyak 1,079 miliar lembar saham, hingga akhir 2008. Sedangkan, sisanya 2,219 miliar lembar akan dilaksanakan pada awal 2009. Proses buy back saham BUMI akan berimbas pada meningkatnya laba per saham (EPS), dan akan menurunkan sedikit nilai buku per saham. Pembelian kembali saham ini akan dilakukan di pasar reguler. Perseroan akan menunjuk PT Recapital Securities sebagai perantara pedagang efek dalam rangka buy back tersebut. Menurut data yang dihimpun okezone, harga saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) stagnan di level Rp50 per lembarnya, BUMI malah anjlok Rp80 atau turun 9,41 persen ke level Rp770 per lembarnya (potensi auto rejection). Sementara PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) anjlok Rp11 atau turun 9,4 persen ke posisi Rp106 per lembarnya (potensi auto rejection), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) stagnan di level Rp210 per lembarnya. Sedangkan, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) melorot Rp1 atau turun 1,59 persen ke level Rp62 per lembarnya, sedangkan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) stagnan di level Rp50 per lembarnya. (jri)