Kalau pas krisis 97/98 itu lebih enak, langsung berasa sampai ke bottom, harga 
saham jigo-an.
Investor sudah pasrah, akhirnya ditinggal  aja tuh saham. Mau dikasih berita 
apapun sudah kebal

Sekarang turun pun diirit-irit. Sepertinya nggak nyampe-nyampe ke bottom. 
Berita juga makin aneh-aneh.
Dulu krisis subprime mortgage, lanjut ke komoditas jatuh, bank us kolaps, terus 
otomotif industri, belum lagi rupiah. Sepertinya untuk sampai ke titik immune 
seperti yang disebutkan mbah belum tahu kapan terjadinya. Suasana serba tak 
pasti dan susah ditebak. Musti sabar bener wait and see-nya kali ya

Salam
DW




________________________________
From: Dean Earwicker <[EMAIL PROTECTED]>
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Thursday, November 20, 2008 2:39:34 PM
Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: buat Bung DE - Tanda2 akhir bearish - 
behavioural analysis


Yup, saya sependapat dengan mbah. Bad news akan gempur terus tapi bursa akan 
menemukan basenya (sideways/flat) dimana bad news ditanggapi dingin oleh pasar 
(dan good news juga ditanggapi skeptis oleh pasar).

Istilahnya, "wait n see" alias tunggu-tungguan. Pada masa ini, investor 
pelan-pelan ngumpulin uang dari pendapatan dari bisnis lain. Pemain baru bakal 
mulai bermunculan. Pemain lama mulai "lupa" sama lossnya, dan mulai semangat 
lagi.

Saat harga break consolidation area, disitulah tanda bull mulai menunjukkan 
kekuatannya, terlebih jika terbentuk higher low.

Cuma yah kayanya masih lama. waktu krisis 97/98, IHSG sideways selama 6 TAHUN, 
baru akhirnya break consol di 2003. Mudahan kali ini gak selama itu, mengingat 
krisisnya bukan domestik. Asia sudah jauh lebih kuat dari 10 tahun lalu. 
Mudahan tahun depan kita bisa recover.

Note: chart terlampir IHSG dalam mata uang USD.

Regards,
DE


Pada 20 November 2008 14:14, jsx_consultant <jsx-consultant@ centrin.net. id> 
menulis:

--- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "Dean Earwicker"
<dean.earwicker@ ...> wrote:
>
> The Fed berencana rate cut ke
>
0.5%.<http://www.reuters. com/article/ bondsNews/ idUSN19605345200 81119>
>
> Kira-kira apa efeknya ke kurs kita? suku bunga? inflasi?
>
> Saya lagi engga mau komentar bank ah, sensitip. Maaf ya. :)
>
> Regards,
> DE
>

Pak DE,

SAAT INI pasar lagi engga mau dengerin TEORI, yang menguasai
pasar adalah RASA TAKUT, contoh BUMI.

Coba cari analis profesional yang ngasih target valuasi BUMI
dibawah 1000, ada engga  ?.
Bukan target harga pasar bulan ini loh, tapiHARGA WAJAR atau
INTRINSIC VALUE dari BUMI.

Jadi saat ini kita musti cari APPROCAH LAIN untuk memprediksi
market secara BEHAVIOURAL.

Contoh suatu BEHAVIORAL ANALSYSIS:

- Suatu DOWNTREND BEARISH MARKET ditandai dengan IMMUNE nya
 HARGA atau INDEX TERHADAP BERITA JELEK. Teori behavioral ini
 dikemukakan oleh Rhea, muridnya bapak Technical Modern
 si engkong DOW.

Misal:
- Rupiah merosot lagi ke 13000 atau 14000, tapi jika IHSG DIAM
 atau NAIK, maka IHSG berarti sudah IMMUNE /KEBAL/ TAHAN terhadap
 berita JELEK. Ini adalah TANDA TANDA AWAL reversal dari IHSG.

Note:
- Perhatikan IMMUNITAS harga cpo, metal, euro terhadap DOW.
- Perhatikan IMMUNITAS index DOW dilevel 8000.















------------ --------- --------- ------

+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links




    


      

Kirim email ke