smart ass
On 11/11/08, simon bolenang <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Karena mereka tidak tahu yg mereka perbuat. Tolol. > > --- On Tue, 11/11/08, indra devista <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > From: indra devista <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [obrolan-bandar] Kenapa Investor Mau Jual Rugi Saham BUMI? > To: obrolan-bandar@yahoogroups.com > Date: Tuesday, November 11, 2008, 2:46 AM > > > > > > > > > > > > http://www.detikfin ance.com/ read/2008/ 11/11/134559/ > 1035072/6/ kenapa-investor- mau-jual- rugi-saham- bumi > > Jakarta - Saham PT Bumi Resources Tbk terus mengalami > penurunan harga sejak suspensinya dibuka. Meski harga makin turun > jumlah antrean yang ingin menjual saham BUMI tetap banyak. Kenapa > investor tidak menahan dulu sahamnya dan lebih memilih jual rugi saham > BUMI? > > Kejatuhan > harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) hingga kena auto rejection > batas bawah selama 4 hari berturut-turut sejak dibuka suspensinya > diduga disebabkan adanya aksi jual paksa (forced sell) secara > besar-besaran. Antrean jual mencapai 600 juta lembar pada Selasa > (11/11/2008) ini. > > "Memang kelihatannya aksi jual paksa menjadi > penyebab utama kejatuhan saham BUMI selama beberapa hari berturut-turut > sejak dibuka suspensinya, " ujar Direktur PT Financorpindo Nusa, Edwin > Sinaga saat dihubungi detikFinance, Selasa (11/11/2008) . > > Kalau > dilihat dari membludaknya antrean jual saham BUMI sejak dibuka > suspensinya, memang terlihat tidak rasional ada antrean sebanyak jutaan > lot (1 lot = 500 lembar saham). > > Pada pembukaan pertama setelah > suspensi, antrean jual saham BUMI mencapai 3,8 juta lot (1,9 miliar > lembar). Pada hari kedua, antrean jual sebanyak 2,8 juta lot (1,4 > miliar lembar). > > Kemarin, antrean jual tercatat sebanyak 1,45 > juta lot (725 juta lembar). Hari ini pun jumlahnya masih menumpuk > sebanyak 1,2 juta lot (600 juta lembar). > > Meski kian hari > jumlah antrean jual menurun, namun jumlah antrean jual yang mencapai > jutaan lot merupakan antrian terbesar sepanjang sejarah Bursa Efek > Indonesia (BEI). > > "Ini sebenarnya cukup wajar mengingat saham > BUMI merupakan saham dengan market cap sangat besar dan likuiditas > tinggi. Apalagi pengaruhnya ke IHSG juga besar," ujar Edwin. > > Namun > jika dilihat secara logika, tampak ada yang tidak rasional dengan aksi > jual besar-besaran tersebut. Pada hari pertama, antrean jual sebanyak > 1,9 miliar lembar setara dengan 10% seluruh saham BUMI. Pada hari ini, > dengan antrean jual sebanyak 600 juta lembar setara dengan 3% saham > BUMI. Artinya, pada hari ini saja ada 3% pemegang saham BUMI yang ingin > melepas portofolionya. > > Pertanyaannya kemudian adalah, > mungkinkah investor yang benar-benar memilih BUMI sebagai pilihan > investasinya memutuskan melepas portofolionya dengan risiko kerugian > yang sangat besar? > > "Kalau investor yang membeli saham > BUMI dengan tunai tentu mereka memutuskan menahan portofolionya. Kalau > memang ada yang mau mengambil risiko rugi, tentu sedikit, tidak > sebanyak yang terlihat sekarang. Artinya ada faktor lain yang > menyebabkan aksi jual besar-besaran pada saham BUMI," jelas Edwin. > > Apakah > benar sentimen negatif seputar BUMI dan induknya PT Bakrie & > Brothers Tbk (BNBR) yang mendorong aksi jual besar-besaran ini? > > Jawabannya > tentu seperti yang dikatakan Edwin. Investor yang benar tentu memlilih > menunggu keadaan kembali stabil baru menentukan keputusan investasi. > > "Memang pasti ada yang terbawa sentimen negatif, namun tidak mungkin > sebanyak ini," ujar Edwin. > > Artinya, > ada faktor lain yang mendorong terjadinya aksi jual besar-besaran saham > BUMI. Menurut Edwin bukan tidak mungkin aksi jual paksa (forced sell) > menjadi alasan utamanya. > > "Apalagi saham-saham BUMI likuid, tentu > banyak yang bermain margin trading disana. Belum lagi repo saham-saham > BUMI yang hingga saat ini jumlahnya masih belum dapat dipastikan." > Jelas Edwin. > > Margin trading adalah membeli saham tertentu dengan > meminjam dana sekuritas. Ketika jatuh tempo pinjaman datang, investor > yang melakukan margin trading wajib melunasi utangnya atau saham-saham > yang dimilikinya dijual paksa oleh pihak sekuritas di harga pasar saat > itu hingga dana pinjaman tersebut dapat dilunasi. > > Repurchase > agreement (repo) adalah aksi gadai saham yang dilakukan oleh emiten > tertentu kepada investor untuk memperoleh pinjaman dengan menjaminkan > sejumlah saham. Ketika waktu jatuh tempo tiba, emiten wajib > mengeksekusi kembali saham-sahamnya yang dijaminkan, atau kreditor > mengambil alih saham-saham tersebut. > > Nah masalahnya, dalam repo > grup Bakrie telah terjadi repo berantai. Dalam konteks ini, > kreditor-kreditor yang yang menerima jaminan saham grup Bakrie, > termasuk BUMI, menggadaikan kembali (repo berantai) saham-saham > tersebut kepada investor ritel, asuransi, yayasan dana pension dan > sebagainya. > > Lantas kenapa dijual paksa? > > BNBR > sebagai induk BUMI sedang negosiasi penjualan dengan konsorsium > Northstar Pacific dan Texas Pacific Group. Dalam klausul perjanjian, > Northstar bersedia membayar US$ 1,3 miliar atas 35% saham BUMI, jika > BNBR berhasil mengamankan 35% saham yang dimilikinya di BUMI. > > Masalahnya, > kepemilikan BNBR di BUMI tidak lagi sebanyak 6.791.400.000 (35%). Dalam > materi paparan publik grup Bakrie 13 Oktober 2008, jumlah saham BUMI > yang digadaikan BNBR sebanyak 5.126.427.858 (26,43%). Artinya, hanya > sebanyak 1.664.972.142 (8,57%) saham BUMI yang benar-benar dimiliki > BNBR. > > Pertanyaannya kemudian, mampukah BNBR mengamankan > 26,43% saham BUMI yang beredar di para pemegang repo, sementara > saham-saham tersebut direpokan kembali oleh pemegang repo lapisan > pertama? > > Melihat kondisi ini, pemegang repo lapisan > pertama harus merebut kembali saham-saham BUMI yang direpokan kembali > agar dapat dieksekusi kembali oleh BNBR untuk nantinya dijual ke > Northstar. > > "Kemungkinannya seperti itu," ujar Edwin. > > Namun > hingga saat ini, belum ada pihak yang mau berkomentar untuk memastikan > bahwa keadaannya benar-benar seperti itu. Sebab baik pihak manajemen > Bakrie maupun BEI mengaku belum mengetahui sejauh mana cakupan repo > saham grup Bakrie. > > "Data pastinya belum ada," ujar Direktur Pencatatan BEI, Eddy Sugito saat > ditemui di kantornya, Senin kemarin.(dro/ir) > > " Apakah saya bisa menurunkan berat badan? > Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! > " > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > >