Saya lebih tertarik kepada Dampak kenaikan/penurunan Suku Bunga Fed yang akan diikuti oleh BI dan regional. Bagi saya ini yang sangat dominan mempengaruhi pergerakan bursa ke depan setelah Report 1H06 selesai. Sebenarnya ada keunikan bahwa KENAIKAN Fed akan lebih banyak diikuti kenaikan rate oleh negara lain kecuali BI karena sudah KETINGGIAN.
Sedikit gambaran "Grand Scenario" saya tentang BI rate dikaitkan dengan Fed rate. Dari sejarah kita pernah mengalami SPREAD terdekat dengan Fed rate sebesar 500 bp (basis point). Saat ini kita mempunyai spread 700 bp. Hitungannya 12.25 % (BI) 5.25 % (Fed) = 700. 1% berarti 100bp= 4 x 25bp. * Muncul kenaikan/penurunan dengan kelipatan 25bp dihasilkan dari perhitungan matrix tertentu (Burhanuddin Abdullah, Gub. BI) Dari hitungan di atas; timbul beberapa prediksi. Namun secara konservatif adalah: Perkiraan Fed akan menuju 5.50 6 % sedangkan BI mengarah 10.50 11 %. Kita masih berkesempatan bermain di range 200 point melalui berbagai simulasi; Fed naik 25bp diiringi BI turun 25bp; atau Fed pause direspon BI turun 25 or 50 bp and so on. Sehingga masih ada cukup RUANG untuk mendekati SEJARAH. Ini sangat berkaitan dengan Inflasi, GDP, IDR, Hot Money dll. baru mikirin Sektor riil Jadi yang akan bermain adalah "SKENARIO DATA". Kita semua akan dikondisikan wait and see DATA Inflasi, Balance trade, GDP dll yang akan berdampak pada penurunan SBI. Kemudian bagaimana RESPON IDR, apakah stabil? Kemudian kembali ke DATA selanjutnya .. Yang jelas indikator positif baru saya lihat dari satu sudut Kenaikan Nilai Ekspor. Ini sangat berpengaruh terhadap Devisa sehingga mampu "meredam" IDR. Padahal ini terjadi karena MELEMAHNYA daya beli, terutama terhadap KEBUTUHAN impor. Yang di sisi lain juga menyebabkan PENURUNAN INFLASI. Nah kalau Skenario Data berjalan lancar mudah saja pilihannya: PENURUNAN BI rate akan berdampak pada Banking; Property, Otomotif PENURUNAN INFLASI akan berdampak pada Consumer Goods Kalau INFRASTUKTUR sudah mulai bergerak sebagai PRASYARAT pulihnya Sektor Riil bisa melirik ADHI (TOTL??) dan Cement. Kalau KRISIS ENERGI yang dikedepankan bisa menjurus ke power plant project atau substitusi yaitu sentiment biofuel (Plantation) Dan begitulah seterusnya . Ini semua kemungkinan SKENARIO yang akan "dibuat" oleh BOZZ; mau tidak mau harus kita ikuti. Mungkin ada sektor seperti Cigarette dll dipergunakan sebagai INTERMEZZO. Penentuan akan dimulai FOMC tanggal 8 Agustus besok disusul BI bergulir terus hingga akhir tahun, semoga data2 memang benar2 MEMBAIK. Kalau minggu depan saya menantikan akhir Prediksi Suhu di satu sisi ada upaya BOZZ untuk "memoles" BEJ buat Pidato Kepresidenan. Very interesting . Intinya benar apa kata sampeyan bahwa TREND akan bergeser atau berubah yang jelas dari KOMBINASI semuanya diharapkan membuat BEJ bisa menunjukkan bahwa Indeksnya TUMBUH ..back flying high. Just my opinion yang berusaha ilmiah mengikuti TREND di milis juga. Regards --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, " Marjan Syah" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Nice article Pak Oentoeng.. Saya lagi window shopping nih pak di BEJ, belum > ambil keputusan. Tapi saya melihat secara umum trend kembali ke sektor > telekomunikasi, plantation dan migas. Saya menjauhi dulu pertambangan yang > bersinar tahun lalu. Pak oentoeng sendiri apakah ada rekomendasi untuk tahun > ini. Menarik malihat beberapa emiten yang net profitnya off the peak tahun > ini dan beberapa yang justru sebaliknya. Waiting for your aggressive > posting.. > > Regards > Marjan > Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/