Index ancur, tapi di dunia dagang belum kerasa sepi.

Wa sempet ketar-ketir juga, bukan liat index, tapi liat harga minyak sama kurs. Lama kelamaan pasti dagang kerasa pengaruhnya. Kalo dagangan sepi, dari mana lagi datangnya duit buat maen saham?

Di koran kira-kira seminggu lalu wa baca bhw Warren Buffet jual saham minyak di Hongkong karena dia merasa harga minyak udah peak. Tapi sekarang malah naek lagi, malah chartist menghitung bahwa minyak bakalan ke 100US/barel. Cilaka kalo gini mah, amsiong namanya......

Orang2 pade ngusulin reshufle, kalo keadaan kaya gini emang paling gampang cari kambing hitam. Emang kalo reshufle kabinet, minyak sama dolar otomatis turun ? 

Bensin naek, itu baru jempol !!, jadi perbedaan harga sama luar ga terlalu besar. Penyelundup juga lebih mikir karena risk dan gainnya juga lebih seimbang. Kalo sekarang risknya jauh ketutup sama keuntungan yg diperoleh. Kalo keuntungan kecil resiko besar buat orang waras kan ngapain?? Kalo bensin naek wa kira saham juga naek (moga-moga hehehe) Tapi itu juga tergantung, kalo harga minyak mentah naek terus ga keruan ya RI KO juga.

Jangan sampe krismon lagi..

 

 

 

 

 

 

Jakarta (Indofinanz) - Tekanan jual pada sesi kedua hari ini (29/08) semakin menjadi-jadi. Jatuhnya nilai tukar rupiah yang berada di level 10.665 per US$ membuat pasar semakin panik ditambah lagi harga minyak dunia yang sempat melambung ke level di atas US$70 per barrel.

Akumulasi sentimen negatif dari dalam dan luar negeri itu menyebabkan IHSG runtuh ke level 994,77 atau anjlok 54,104 pts (5,16%). Bahkan sanking derasnya aksi sell off sempat membanting indeks ke level 981,147.

Kenaikan harga minyak yang cukup tinggi dan melorotnya kinerja rupiah langsung mendongkel saham-saham papan atas dari posisinya. ASII terpelanting Rp900 ke level Rp9.600, INTP terpental Rp475 ke posisi Rp2.600, TKIM anjlok Rp425 menjadi Rp2.375, UNTR melorot Rp375 menuju Rp3.375, dan GGRM terpangkas Rp300 ke level Rp10.200.

Adapun saham yang mampu keluar dari tekanan atau meraih keuntungan adalah BATA Rp500 menjadi Rp14.500, UNIT Rp35 menuju Rp185, UNVR Rp25 ke level Rp4.425, DOID Rp20 menuju Rp530 dan RMBA Rp5 menjadi Rp120.

Sampai akhir perdagangan, volume saham yang ditransaksikan mencapai 3,1 milyar dengan nilai Rp2,3 trilyun. Hanya ada 10 saham yang meraih keuntungan, 163 saham yang mengalami kerugian, dan 24 saham tidak berubah harga.

 





----------------------------------------------------------

    IMQ - THE REAL TIME DATA AND BUSINESS NEWS SERVICE

----------------------------------------------------------






YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke