Baca aja buku "Value Investing; from Graham to Buffet and Beyond" karya BRUCE C.N GREENWALD, & JUDD KAHN, ntar saya kirim hitungan saya lusa setelah balik ke rumah (I'm out of town).
Kalo hitungan meleset itu mungkin karena asumsi yg beda tiap2 orang tapi kita harus ambil yg paling konservatif (e.g inflasi/depresiasi, percentage growth).
 
 


ica ica <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Sangat menarik pengalaman dari Bung EKA. Saya juga coba baca2 pengalaman Warren Buffet, tapi spt yg anda uraikan market di BEJ kadang2 berlaku kebalikan..spt yg diimplisitkan Embah. Spt BLTA, dr lapkeu, terlihat bhw profit naik >200% YoY, tp harga saham semakin jeblok.
Jika bung Eka tdk keberatan untuk sharing formula hitungan wajar dari nilai saham, saya mencoba berkali2 tapi suka meleset dari kenyataan....thanks in advance
 
Buat Embah... wacana yg anda sampaikan sangat menarik, mengutip kredo politikus, anda berpikir lateral, tdk linier. So, mungkin Embah bisa lbh sering memberikan pencerahan dari sisi Bandarmologist ttg BEJ yg terkadang irrational ini. Terus terang, saya msh innocent thd jsx, dan saya berangkat dr fundamentalist, krn ini lbh rational, tp saat ini lbh banyak bleedingnya....
 
Salam,

EKA SUWANDANA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
SESUDAH TAHU BANDARMOLOGI
Saya baca Warren Buffet, tahu sedikit hitungan2nya, dari mulai value investing dan sedikit DCF. Saya praktekan pada saham ANTM yg saya koleksi dari awal di 1250-1325, saya jual di 1770 yakin bakal sampai 2000 saya ambil lagi di 1730-1740, terus sampai 2600 turun lagi, akhrinya saya jual 2425, ambil lagi 2300, jual lagi 2375. Karena menurt beliau harus di jual di atas harga wajar (saat ini harga wajarnya 2200-2300). Saya tidak berani pegang lagi karena melihat ada wacana right issue di saham ini, dan bandar sepertinya sudah tidak mulai peduli karena terlihat dari volume dan value transaksi yg jauh turun. Tapi saya keluar masuk 2 kali, karena saya juga perhatikan pergerakan teknikal dan gerakan bandar ANTM yg selalu ngikutin indeks.
Saya baru saja untung dari PGAS setelah beli di 3000-3125, jual di 3750, suatu saat bakal ke 5000 mungkin tahun 2007, tapi saya lepas dulu karena pasti di bandarin dulu, apalagi setelah tahu pemerintah hanya target jual di 3330/lembar (target penerimaan 1,5 triliun, utk 10% saham=450 juta lembar). 
 
Ada succes juga di JPRS keluar masuk teknikal mulai dari 900, setiap naik 7% saya keluar, RSI mentok ke bawah ambil, walau fundamental bagus tapi ini saham tidak pernah bagi devidend (warren buffet menyarankan avoid yg tidakpernah bagi devidend), jadi sesudah RUPS saya buang di 1500.
 
 
 
SEBELUM TAHU BANDARMOLOGI:
 
Tahun 2002 yg lalu saya beli GGRM di harga 11000 karena yakin harga wajar di 12000-an saya tahan dan pasang jual di harga 12500 (warren Buffett bilang jual di atas harga wajar), Apa yg terjadi? Harga sentuh 12250 jeblok lagi ke 11800, terus jeblok sampai 8000 -an. Dan ternyata terus bermain di bawah 10000 utk setahun lebih, akhirnya saya baru keluar tahun 2003 akhir di 12500. Untung cuma 11%.
 
 
Saya percaya ada bandar di setiap saham bej, dan kita kalo mau selamat harus belajar memperhatikan pergerakan hariannya, cukup pantau 2-3 hari trading, kita bisa tahu apa yg bandar mau. Dulu saya fundamentalist tulen, no cut lost at what ever the cost! Saya memang tidak rugi, tapi untung tidak begitu optimal. Karena di Indonesia selalu tergantung pada investor institusi utk pergerakan saham.
 
Setelah belajar teknikal dari buku2, ikutan beberapa milis. Saya bisa cepat merubah posisi, dan kadang cut loss sebelum losing too much. Dan hasilnya bisa seperti ANTM, PGAS, JPRS saya.
 
Selalu kita harus padukan Fundamental, Situasi External bursa, Teknikal, dan pergerakan BANDAR. Kalo di Amerika kita cukup percaya fundamental (I Have BA/Boeing stock), beli berdoa simpan, harga naik pelan gara2 LION AIR dan budget airlines lainnya borong pesawat B737-900.
 
Tapi kalo di indonesia, beli berdoa simpan, puyeng. Kalo cuma 11% yoy seperti GGRM saya mending taruh deposito di BPR. Jadi harus pake/tahu ilmu bandar, tapi tetap perhatikan fundamental, cari yg fundamental solid.
 
Saya juga ada cut loss di PNBN baru beberapa hari yg lalu (hilang hampir 15%) dan INKP (karena salah baca laporan keuangan), masih pegang BLTA dari level 900 sampai 800 karena saya yakin bakal naik suatu saat sesudah buy back selesai bisa sampai 1400. Dan taruh 70% portofolio saat ini di MEDC di harga 3100, 3125, 3175 walaupun pak BUDI SURYONO menyarankan 'avoid'. Kalo saya jual ke kiri semua barang saya semua masih untung 50% yoy.
 
Jadi sekali lagi beli yg fundamental bagus, lihat external bursa, lihat teknikal, dan Bandar.
 
Dan terakhir jangan pegang kebanyakan saham, dan jangan margin!!!
 
jsx_consultant <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, darma erwin
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear investors,
>
> Kita telah melihat kejadian yang menimpa beberapa waktu yang lalu
di pasar modal. Masih terlihat betapa rentannya mental dan
pengetahuan investor kita di Indonesia sebab itulah sering sentimen
sekecil apapun sering ditanggapi sebagai kepanikan. Kenapa hal
seperti yang telah diuraikan sebelumnya terjadi salah satu faktor
disamping pengetahuan dan mental adalah masih sedikitnya orang-orang
yang berinvestasi di pasar modal dibandingkan populasi negara kita
keseluruhan berbeda sebaliknya dengan beberapa negara maju sehingga
bukan orang tertentu saja yang mengatur pasar modal, maka yang
terjadi disini adalah perilaku pembandaran "bandarmologi" katanya,

....

Embah HARUS kasih KLARIFIKASI:
- Yang anda uraikan ialah BANDARISME, yaitu aktivitas pelaku
  besar mengendalikan dan mempengaruhi market.
- Sedang ilmu bandarmologi MENGAMATI dan MENGANALISA tindakan
  BANDARISME tsb.

Jadi ilmu bandarmologi sebagai ilmu adalah NETRAL, tapi dalam
prakteknya bisa NEGATIF atau POSITIF tergantung yang menggunakannya.
Sama seperti Ilmu Karate, anda bisa gunakan ini untuk membela diri
atau untuk mencelakakan orang lain.

Dalam arti POSITIF, dengan menggunakan ilmu bandarmologi, embah
udah kasih WARNING bahwa IHSG bisa turun 100 atau 200 point. dan
ternyata BENAR. Kenapa embah yang jadi PAHLAWAN BEJ malah
mendapat kesan NEGATIF dari anda...

Diluar itu, embah SANGAT menghargai TULISAN anda...

...

embah, bandarmologist (BUKAN BANDAR)

 

apakah masuk akal jika BEJ menjadi tidak lebih seperti seperti bandar
togel pinggir jalan. Kejadian pembandaran dapat dilakukan karena
pemegang saham terbesar masih bukan masyarakat banyak tetapi hanya
beberapa orang yang bermodal besar yang benar-benar dapat mengatur
harga pasar sesukanya. Saya yakin masyarakat pasar modal adalah
masyrakat
>  yang mempunyai pemikiran yang baik dalam berinvestasi. Saya
pribadi sudah genap setahun di pasar modal ini pertama kali saya
membeli TLKM Rp.6.900,- karena saya tidak ingin terlalu beresiko
nantinya walaupun beberapa hari kemudian sempat turun –Rp. 300,-.
Sebulan kemudian saya menjual terlalu cepat semua di harga Rp. 7.450,-
yang beberapa hari kemudian TLKM menjadi Rp. 8.100,- padahal
sebelumnya saya sudah memproyeksikan akan ke Rp. 8.000,- tetapi saya
benar-benar tidak konsekuen saat itu dikarenakan kecemasan saya saat
TLKM sempat mencapai Rp. 7.600,- kemudian turun lagi sampai Rp.
7.400,-. Setelah itu saya switch dari TLKM ke BMRI Rp. 1.225, BBRI
Rp. 1.700,-, PGAS Rp. 1. 250,-, AUTO Rp. 1.325,-, "APEX (untuk
trading pertama kali) saya beli dan jual rugi di harga Rp. 300,-an"
untuk AUTO, BMRI, BBRI, PGAS saya beli dengan pertimbangan kesehatan
perusahaan dan proyeksi ke depan didukung dengan laporan keuangan
yang baik, sesederhana itu saja tidak lupa juga dengan KLBF dan TURI
di
>  harga Rp 300,- an dan Rp. 450,- an yang saya jual dengan
keuntungan tipis. Tetapi disayangkan untuk perbankan saya jual tipis
untuk kenaikan rata-rata Rp. 125,- saja, begitupun AUTO yang setelah
mencapai Rp. 1.900,- kemudian saya jual di Rp. 1.750,- rekan-rekan
saya waktu itu bilang pada saya khususnya untuk AUTO beruntunglah
kamu sudah jual, yang kemudian cukup lama AUTO bertengger di Rp.
1.600-1.700,-. Karena waktu itu saya tidak sabar jika harus menunggu
beberapa bulan lamanya, dan saat PGAS turun ke Rp. 1.150,- tetap saya
akumulasi yang beberapa hari kemudian akibat peristiwa "bom kedutaan
Australia" PGAS berharga Rp. 1.050,-. Untuk PGAS ini saya dan rekan-
rekan memprediksi nantinya akan berharga Rp. 3.000,- kemudian mental
saya turun lagi saat bulan February lalu akhirnya semua saya jual
diskon lagi di harga Rp. 2.700,-. Awal tahun ini adalah kebodohan dan
ketamakan saya yang mengakibatkan saya untuk ikut "ber netting margin
ria" kemudian saya hancur karena BNBR untuk kedua
>  kalinya, SPMA dan ETWA "untuk BNBR saya sarankan JANGAN PERNAH
MEMBELINYA untuk alasan apapun apalagi untuk alasan investasi "anda
sungguh lucu" kecuali anda benar-benar cerdik untuk masuk dan keluar
seperti tikus yang mencari makan di tong sampah, akhirnya ditambah
beberapa yang untung maka average keuntungan permainan "netting"
tersebut bisa dikatakan tidak signifikan. Tetapi kembali lagi pada
saat ini berapakah harga BBRI, BMRI, AUTO, KLBF, TURI, APEX dan PGAS
ditambah deviden yang diperoleh? sungguh bodoh saya harus terpengaruh
atmosfer bandarmologi ataupun yang aneh-aneh lagi namanya. Kalau anda
pingin kaya maka berkiblatlah pada Warren Buffet dan itu nyata
sekali "real" sekalipun saham anda turun anda tidak akan ragu,
bukannya ucapan bandar togel yang tidak pernah kaya sedunia tetapi
menuai sanksi dan kejaran aparat. Terus terang kalau anda punya
keyakinan yang baik maka konsekuenlah, jangan seperti kaum "jibur"
pikirkan bahwa anda adalah investor atau bisnisman/woman yang
>  berakal, bukannya mudah terpengaruh akan ucapan orang yang hanya
sehari dua hari, sekarang beli sampai harga tinggi, beli saat turun,
rugipun jual padahal target harga tinggi sudah ditentukan dan
didukung pula oleh aksi korporat beberapa waktu lagi yang tentunya
akan membuat value emiten tersebut meningkat. Terus terang saat bom
Kedubes Australia saya tidak takut untuk panik "sungguh pengalaman
pertama saya di pasar modal, dan saya amat beruntung untuk mengasah
mental saya sebagai investor". Saya berharap para investor semua
untuk berpikir jangka panjang, mengenai pemberitaan atau rumor buruk
itu sudah biasa dinegara kita yang kadang rumor dan sentimen-sentimen
tersebut dihembuskan dengan berbagai kepentingan, apalagi jika hanya
mengenai minyak yang harganya tinggi oleh ulah-ulah para spekulan
sesaat. Apakah pergantian pemimpin di Arab Saudi akan menghancurkan
negara tersebut di dunia jaman sekarang ini atau jika salah satu rig
minyak di Amerika mengalami kerusakan apakah tidak
>  dapat diperbaikkan, dan lain-lain, dll. Semua isu dunia tersebut
merupakan tanggung jawab bersama masyarakat global dan janganlah kita
terlalu cemas akan sesuatu yang dapat diperbaikkan kembali. Sekali
lagi saya menekankan bahwa masyarakat pasar modal adalah para
investor berakal jangan mudah terhasut oleh kabar-kabar buruk apalagi
ilmu bandarmologi apalagi ilmu "jibur" wajarlah jika terjadi proses
jual beli yang mengakibatkan fluktuasi harga apalagi jika dilakukan
orang yang butuh uang segera yang entah kita tidak tahu akan
dipergunakan untuk apa atau pemodal besar yang bermental "jibur" yang
menjual dalam partai besar sehingga seolah seperti penjualan panik.
Sekali lagi BEJ semestinya adalah bagi mereka yang prestisius dan
dipenuhi orang-orang yang terhormat dan berakal ditambah pemerintahan
yang sekarang akan mampu untuk membuat perbaikan ke depan.
>

>

>

>
> Salam,
>
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com






Start your day with Yahoo! - make it your home page




----------------------------------------------------------

    IMQ - THE REAL TIME DATA AND BUSINESS NEWS SERVICE

----------------------------------------------------------






YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke