betul pak, selama trailing stop belum kena,saya nggak liquidasi posisi,dan trailing stop hanya searah sekali dinaikkan nggak boleh turun lagi,tunggu sampai harga kena.
menentukan trailing stop dengan melihat pola konsolidasi dan terlihat supportnya,trailing stop saya taruh 1 point dibawah support terakhir,sebagai contoh LPBN (yang saya sudah stop out), walaupun LPBN memberikan profit yang lumayan,namun nggak semulus yang direncanakan.LPBN saya beli di first break out di 1240, price run sd 1280 (saya sempet avg up beberapa kali)sesudah itu fall back ke 1200 ,saya cut loss di 1200, kemudian price bounce back ke 1300,karena rallynya solid,vol besar ,saya buy back di 1300 dan mulai avg up sd 1560an ,peak terjadi 1600 an,price fall back,saya sit tight karena avg cost belum kena, LPBN kemudian konsolidasi dengan range 1500 sd 1560, trailing stop saya set di 1490, saya berharap LPBN rally lagi keluar dari rangenya untuk avg up lagi ternyata gagal,fall back sampai 1490/1500, dan langsung trailing stop saya aktivated, sell di 1490,eh terjual di 1500, demikian saya pikir cukup jelas, semoga membantu pak Teguh.salam
Teguh Ong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Budi,
Penjelasan anda sangat mengesankan dan memberikan wawasan baru bagi saya yg
masih pemain baru. Kalau boleh saya rangkum, berarti kita nggak ada exit
strategy khusus Pak (misal target profit tertentu) ? selama stock masih dlm
trend naik, kita terus averaging up dan baru keluar kalau harga balik
turun? utk trailing stopnya mungkin bisa dijelaskan lebih detail lagi Pak?
Thanks a lot !
Salam
Teguh F. Ong
Cognis Indonesia
|---------+------------------------------>
| | budi suryono |
| | <[EMAIL PROTECTED]|
| | com> |
| | Sent by: |
| | [EMAIL PROTECTED]|
| | ogroups.com |
| | |
| | |
| | 08/07/2005 02:50 AM|
| | Please respond to |
| | obrolan-bandar |
| | |
|---------+------------------------------>
>---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------|
| |
| To: obrolan-bandar@yahoogroups.com |
| cc: |
| Subject: Re: [obrolan-bandar] konsolidasi dan new high |
>---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------|
Money mangement adalah art,complex algorithm,tapi saya akan coba
menjelaskan secara ringkas sebagai berikut :
1.cut loss rule, this is a hard and fast rule,jaga jangan sampai loss anda
melebihi 5% dari cost anda,ini sebagai alarm,karena saya anggap mungkin ada
kemungkinan agak telat karena masalah teknis sehingga sedikit telat
melebihi 5%. kalau anda disiplin dengan rule ini kesempatan anda terbuka
lebar yaitu , pertama anda terhindar dari bangkrut kedua anda bisa move
uang anda ke opportunity lain yang lebih prospektif
2.averaging up buying (kalau go long side),kalau saham yang anda beli
naik,hal terbaik untuk
pushing luck adalah melakukan pembelian selama kenaikan berlangsung. harus
diperhatikan bahwa pembelian terakhir harus selalu di harga paling tinggi
dan dalam jumlah sama atau lebih kecil dari sebelumnya.Sebagai contoh
gampang UNTR ,first buying di break out 3850 sebesar 20 lot, naik ke 3900
nambah beli 10 lot,(kalau terus turun bagai mana? lihat aturan 1 cut loss
di 95%x3900) ,naik lagi ke 4000 nambah beli 5 lot,naik ke 4050 nambah beli
2 lot ,naik lagi nambah beli 1 lot lagi dst...dst..., sambil anda
perhatikan traillng stop,suatu level dimana anda harus keluar kalau harga
balik turun.
problem sekarang ada di financial resource.modal kita bisa habis kalau
melakukan averaging buy.disini letak the beauty of margin trading, anda
harus buka margin account trading.pengalaman saya dengan margin trading
sangat baik. cut loss saya menjadi sangat disiplin, begitu beli terus
harga turun atau stack dalam jangka waktu lama, saya seperti lihat hantu,
get out secepatnya.sementara kalau naik dengan gampang averaging up.
untuk menjawab berapa uang yang kita alokasikan untuk kesatu saham,saya
coba menjelaskan secara ringkas sebagai berikut:
contoh gampangnya modal anda cash 100 juta ,pembelian pertama saya suggest
tidak lebih
dari 50 % dari modal anda (tergantung keyakinan anda sesuai
pengalaman,untuk case UNTR karena saya yakin bener first buying 60% dari
capital,kalau kurang yakin mulai 30%)
jumlah saham berapa sebaiknya kita miliki? Saya bisa menjawab dengan tegas
bahwa ,semakin pengalaman anda semakin sedikit saham yang anda
pegang,jangan lebih dari jumlah jari ditangan.chose most potential
winner,leader di sectornya,concentrate.Hal ini seperti punya anak,atau
istri, semakin banyak semakin pusiiiing,bisa kita lihat bang Rhoma Irama,
sampai sakit sakitan dan pingsan.
saya pikir cukup jelas. untuk lebih detail anda bisa baca bukunya Nicolas
Darvas "How I Made $2000000 in the stock market".buku ini cerita banyak
tentang masalah ini(kalau nggak salah bung Technicalis pernah menawarkan
buku ini).salam semoga berhasil
Gunawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Budi, kalau boleh tahu money management anda bagaimana (pertama masuk
dlm 1 saham brp % dari modal dan untuk averaging up brp %, dll) dan anda
biasanya fokus ke brp jumlah saham?
Soalnya kebanyakan dari kita seringkali terlalu banyak/sedikit menggunakan
modal kita dalam averaging up jadi kadangkala modal cepat habis dan begitu
ada peluang saham lain yg bagus cuman bisa mengamati aja.
Thanks
JG
----- Original Message -----
From: budi suryono
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Sunday, August 07, 2005 12:25 AM
Subject: Re: [obrolan-bandar] konsolidasi dan new high
Good, cut loss yang cepat menunjukkan kelas anda sebagai trader (bukannya
average down seperti kebanyakan sucker player lain), saya pun tanpa ragu
cut dengan cepat(cost saya di highest price :-)),sebenarnya big secret
trading terletak di money management yaitu cut your loss quickly,let your
profit run,take your profit slooooooowly.seperti flip coin, anggap
probabilitiy 50% bener 50% salah,tinggal kalau bener harus big gain,kalau
salah small loss.
Kalau anda perhatikan suggestion saya banyak yang salah, anda bisa catat
seperti BDMN,INDF,INCO,LSIP dll,tapi dengan menggunakan money management
yang benar over all saya make money.Kelihatannya loss saya di BDMN secara
percentage gede,tapi sebenarnya kecil secara absolut rupiah,why. saya
selalu buy averaging up,first buying selalu relatif kecil,kalau naik,saya
terusin dengan next buying.case BDMN begitu first buying langsung turun
dan cut loss.Sekarang giliran benernya seperti TKIM,PGAS,UNTR, posisi
saya sekarang (masih hold) demikian besar,karena hasil averaging up.kalau
saya jual sekarang bisa ngongkosin/nutup ratusan lossing trade saya.
untuk masuk PGAS anda sekarang sudah telat,mestinya pas pada waktu saya
suggest kemarin, kalau sudah masuk ,hold,tinggal averaging up.
Saham ENRG ada potensi, buy dan averaging up mulai 900 an,(tetap jangan
lupa cutlosnya)
untuk saham PNBN,PNLF,BNGA nggak usah diperhatikan,too risky,pola
chartnya diluar kriteria saya,slam semoga membantu.
telsat69 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pa Budi,
Trims atas info & saran cut loss 5350 utk BDMN.
Bagaimana prospek sham lain yg mendekati new high selain ENRG & PGAS.
Terutama yg spike seperti PNBN, PNLF, BNGA.
cheers
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com
----------------------------------------------------------
IMQ - THE REAL TIME DATA AND BUSINESS NEWS SERVICE
----------------------------------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS
Visit your group "obrolan-bandar" on the web.
To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com
----------------------------------------------------------
IMQ - THE REAL TIME DATA AND BUSINESS NEWS SERVICE
----------------------------------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS
- Visit your group "obrolan-bandar" on the web.
- To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
- Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.