kejadian yang sama di indonesia, dgn undang2 kepailitan yang baru, mengijinkan minimal 2 kreditor utk mengajukan pailit pada perusahaan yang sedang terbelit masalah finansial. 
 
contoh udah banyak di koran2
 
rgds - arie
 
----- Original Message -----
Sent: Tuesday, July 12, 2005 3:26 PM
Subject: [obrolan-bandar] Re: Aktivitas "Vulture Investor" - Iman Sugema/Kompas

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Danny Martinus" <[EMAIL PROTECTED]...>
wrote:
> embah,
>
> peran vulture investor bisa dibilang hampir sama dengan investment
banker?
>

Tapi konotasinya berbeda, Istilah Investment Banker mempunyai
konotasi yang baik sedangkan 'pemerasan' yang dilakukan Vulture
Investor pada case APP yang diuraikan Iman Sugema, menunjukan
adaya 'PREMANISME' mengancam mendefaultkan emiten padahal
mayoritas kreditur sudah setuju.

Bayangkan MINORITAS Investor secara LEGAL mengancam
membangkrutkan emiten dan menyita asset emiten disemua negara.
Apa ini investment banker atau PEMERASAN oleh PREMAN berdasi?.


> ----- Original Message -----
> From: "jsx_consultant" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
> Sent: Tuesday, July 12, 2005 1:44 PM
> Subject: [obrolan-bandar] Aktivitas "Vulture Investor" - Iman
Sugema/Kompas
>
>
>
> Aktivitas "Vulture Investor"
> Mereka Bisa Tega Membangkrutkan Perusahaan demi Keuntungan
>
>
>
> Oleh: Iman Sugema
>
> Istilah vulture investor belum populer dipahami oleh khalayak di
> Indonesia, padahal aktivitasnya sudah begitu mewabah sejak aset-aset
> Badan Penyehatan Perbankan Nasional mulai dijual dan
> direstrukturisasi.
>
> Vulture investor pada dasarnya adalah para investor yang membeli
> surat berharga perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami kesulitan
> finansial atau bahkan yang mengalami kebangkrutan dengan harga
> diskon. Dari investasi tersebut, mereka kemudian menuai hasil
setelah
> perusahaan direstrukturisasi, atau dari hasil penjualan aset-aset
> perusahaan yang bangkrut.
>
> Sepengetahuan saya, hanya satu kasus yang secara jelas-jelas oleh
> media masa di dalam negeri diberitakan bahwa perusahaan Indonesia
> telah menjadi korban vulture investor, yakni Asia Pulp and Paper
> (APP). Jika diteliti lebih cermat, ratusan aset kredit eks BPPN yang
> telah menjadi mangsa empuk mereka.
>
> Vulture investor tampaknya masih akan menemukan mangsa lainnya
karena
> masih banyak kredit macet dengan nilai puluhan triliun rupiah yang
> berada di Perusahaan Pengelola Aset (PPA), Direktorat Jenderal
> Piutang dan Lelang Negara (DJPLN) Depkeu, dan bank-bank yang
> portofolio kredit korporasinya besar.
>
> Hal yang mengkhawatirkan adalah dampak buruknya berupa kegagalan
> proses restrukturisasi sehingga perbankan harus menanggung beban
yang
> lebih besar. Karena itu, ada baiknya pemerintah dan publik
mengetahui
> secara jelas bahaya dan kerugian yang ditimbulkan oleh vulture
> investor.
>
> Ada empat kata kunci untuk memahami aktivitas investor yang satu
ini,
> yaitu surat berharga, harga diskon, restrukturisasi, dan
kebangkrutan.
>
> Dalam keadaan tertentu, kreditor ataupun pemegang saham memandang
> bahwa proses restrukturisasi dan prosedur kebangkrutan terlalu rumit
> dan penuh ketidakpastian. Karena itu, mereka rela untuk menjual
> kredit atau sahamnya kepada vulture investor dengan harga 10 sampai
> 20 sen untuk setiap satu dollar nilai nominalnya. Artinya, vulture
> melakukan spekulasi atas nilai sesungguhnya dari kredit atau surat
> berharga perusahaan yang bermasalah atau biasa disebut mengalami
> distress.
>
> Berdasarkan tindakannya, vulture investor dapat dikategorikan
menjadi
> dua kelompok, yakni tipe nest builder dan migratory bird. Tipe yang
> pertama adalah investor yang memiliki komitmen jangka panjang dan
> terlibat langsung dalam penyelamatan perusahaan. Nest builder
> mengambil keuntungan dari pertumbuhan dan keuntungan perusahaan di
> masa yang akan datang setelah restrukturisasi selesai dilakukan.
>
> Berbeda dengan kelompok yang lainnya, tipe migratory bird adalah
> spekulator murni dan terkadang melakukan maksimalisasi keuntungan
> tanpa mempertimbangkan kepentingan perusahaan maupun kreditor
> lainnya. Kalau mereka memandang bahwa likuidasi atas aset perusahaan
> dan jaminan lainnya mampu menciptakan keuntungan yang besar dalam
> waktu yang singkat, mereka akan meminta penyelesaian (settlement)
> pembayaran melalui proses kebangkrutan dan menjual aset seperti
> barang rongsokan.
>
> The grave dancer
>
> Aktor Richard Gere secara pas memerankan tokoh ini dalam film Pretty
> Woman. Dia tidak peduli apakah ribuan pekerja dan keluarganya akan
> jatuh miskin akibat tindakannya. Hanya satu tujuannya, meraup
> keuntungan sebesar-besarnya. Karena itu, vulture investor seperti
ini
> sering disebut the grave dancer, orang yang menari di atas
> penderitaan orang lain.
>
> Jika alternatif pemailitan tidak layak, restrukturisasi dan
> reorganisasi perusahaan dapat ditempuh. Berdasarkan strategi yang
> ditempuhnya, vulture investor dapat dikategorikan menjadi dua
> kelompok, yaitu mereka yang bersama kreditor lainnya aktif dalam
> komite restrukturisasi dan mereka yang �bermain� di luar komite.
>
> Komite ini bersama eksekutif perusahaan bertugas merancang,
> memutuskan, dan mengawasi restrukturisasi dan reorganisasi
> perusahaan. Biasanya yang ditempuh adalah pemotongan utang (bunga
> ataupun pokok), penjadwalan ulang waktu jatuh tempo, dan konversi
> utang menjadi saham.
>
> Pada prinsipnya adalah untuk menjamin bahwa pembayaran kewajiban
> harus sesuai dengan kemampuan membayar perusahaan, dan untuk
menjamin
> bahwa semua kreditor diperlakukan secara adil (equal treatment).
> Keputusan komite hanya efektif jika mendapatkan dukungan mayoritas
> (75 persen) kreditor.
>
> Akan tetapi, tidak semua vulture investor memandang bahwa keputusan
> komite akan menguntungkan mereka. Hal ini terutama jika mereka
> memiliki klaim utang yang bersifat senior dan atau merasa berhak
atas
> jaminan yang lebih bernilai.
>
> Dalam kasus seperti ini, prinsip keadilan justru dipandang tidak
> menguntungkan. Mereka biasanya mengajukan upaya hukum untuk
> menggagalkan restrukturisasi dengan tujuan untuk menguasai aset-aset
> yang dijaminkan. Praktik seperti ini dikenal dengan green mailing.
> Tentu hal ini akan merugikan kreditor lain karena kue yang dibagi
> menjadi lebih kecil.
>
> Strategi green mailing bisa membahayakan proses restrukturisasi,
> terutama jika vulture investor ditunggangi agenda perusahaan
pesaing.
> Tujuannya tentu bukan hanya untuk mengeruk keuntungan, juga untuk
> menguasai jaminan kredit atau bahkan membangkrutkan perusahaan.
>
> Berdasarkan berita media masa, setidaknya ada satu perusahaan
> Indonesia yang jadi korban green mailing, yakni anak perusahaan APP
> yang terdiri atas PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk, PT Pabrik Kertas
> Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills, dan PT Lontar
> Papyrus Pulp and Paper Industry. Oaktree dan Gramercyâ?"perusahaan
> vulture yang berbasis di Amerika Serikatâ?"mengajukan tuntutan hukum
> di pengadilan New York dan meminta agar perjanjian restrukturisasi
> utang yang telah disetujui 93 persen kreditor tidak berlaku efektif.
> Dua vulture itu pemegang obligasi minoritas. Anehnya, mereka
menuntut
> pembayaran tinggi, jauh di atas nilai sesungguhnya.
>
> Kalau saja tuntutan mereka dikabulkan, mereka memiliki hak
membekukan
> dan melikuidasi aset APP di mana pun. Hal ini berarti tamatlah
> riwayat APP. Namun, tanggal 17 Mei 2005, pengadilan New York
> memutuskan untuk tidak mengabulkan tuntutan mereka. Kini mereka juga
> sedang mengajukan tuntutan hukum di berbagai tempat lainnya,
termasuk
> di Indonesia.
>
> Hilary Rosenberg, penulis buku The Vulture Investors sendiri
menyebut
> aktivis vulture adalah petarung gigih yang selalu berebut bangkai
> sekecil apa pun.
>
> Industri vulture di Indonesia telah berkembang pesat tanpa disadari
> konsekuensi negatifnya. Apalagi perangkat hukum kita sangat tidak
> memadai untuk menangkal hal ini. Akibatnya, restrukturisasi menjadi
> terkatung-katung dan bank semakin enggan menyalurkan kredit.
>
> Iman Sugema Direktur INDEF
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ----------------------------------------------------------
>
>     IMQ - THE REAL TIME DATA AND BUSINESS NEWS SERVICE
>
> ----------------------------------------------------------
>
>
>
> Yahoo! Groups Links








----------------------------------------------------------

    IMQ - THE REAL TIME DATA AND BUSINESS NEWS SERVICE

----------------------------------------------------------








----------------------------------------------------------

    IMQ - THE REAL TIME DATA AND BUSINESS NEWS SERVICE

----------------------------------------------------------






SPONSORED LINKS
Business finance course Business to business finance Small business finance
Business finance consultant Business finance magazine Business finance schools


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke