Analis di bawah ini seenaknya bilang suruh beli di 2600, memangnya mau
tunggu kapan belinya wong harga itu sudah lewat beberapa hari yang lalu.
Sama sekali nggak ada valuenya rekomendasi seperti ini.

Yang pasti BBCA akhir tahun akan dibawa ke level 3000, percaya nggak
percaya lihat saja dari pergerakannya selama beberapa hari ini

Regards,
Arifin

JAKARTA, Investor Daily Online 

Tren pergerakan harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) diperkirakan
masih menguat. Sinyalemen tersebut terlihat dari posisi beberapa
indikator teknis, seperti RSI dan MACD.

"Memang secara teknikal, saham BBCA masih berpotensi menguat," kata
analis Anugerah Securindo Indah, David MJ Ferdinandus kepada Investor
Daily di Jakarta, Selasa (21/12).

Pada perdagangan Selasa (21/12), saham BBCA menguat Rp 25 dari posisi Rp
2.850 ke level Rp 2.875. Saham perusahaan perbankan itu ditransaksikan
sebanyak 244 kali, dengan volume transaksi sebesar 12,957 juta saham
dengan nilai transaksi Rp 36,920 miliar.

Menurut David, bila dilihat dari indikator moving average convergence
divergence (MACD) dan relative strength index (RSI) saham tersebut masih
berpeluang untuk menguat. "MACD-nya sudah di atas nol," jelasnya. 

David menambahkan, dari indikator stochastic oscilator terlihat saham
BBCA menunjukkan arah penguatan karena garisnya sudah berpotongan. "Jadi
dari semua indikator itu, tidak ada indikasi saham BBCA akan turun,"
kata David.

Sementara dari sisi fundamental, menurut David kinerja BCA sangat
memuaskan. Pertumbuhan earning per share (EPS) diperkirakan akan terus
membaik pada tahun ini. "Apalagi didukung dengan langkah-langkah
perseroan seperti stock split (pemecahan saham) pada Juni lalu,"
ujarnya.

David mengakui, dari sisi price to earning ratio (PER) dan price to book
value (PBV) saham BBCA terbilang mahal bila dibanding saham perusahaan
sejenis. Namun, Ia yakin saham tersebut masih menjanjikan. "Memang
PER-nya sekitar 11,23 kali dan PBV 2,56 kali, agak mahal jika
dibandingkan PER saham sejenis yang rata-rata 6-8 kali. Tapi saya rasa,
saham BBCA masih primadona," tegasnya.

David merekomendasi beli saham Bank Central Asia untuk investor jangka
panjang. Support saham ini akan berada di level Rp 2.625 dan resistance
pada Rp 3.000 "Long Term buy, karena saham ini bakal menembus angka Rp
3.000. Tapi kalau untuk jangka pendek, speculative buy saja," ujarnya.

Sementara itu analis PT Pacific Duaribu Investindo, Felix Sindhonata
mengatakan, secara fundamental PER saham BBCA masih jauh lebih mahal
dibanding dengan PER saham BNII, PNBN, dan LPBN. "PER BBCA 11,3 kali,
sementara bank lain rata-rata 8-9 kali," jelasnya.

Felix menjelaskan, pertumbuhan EPS saham BBCA termasuk cukup bagus. Saat
ini, PER BBCA mencapai Rp 256. Begitu pula, dari perolehan net profit
margin yang terus meningk. "Jadi secara fundamental, masih bagus," kata
Felix. 

Sedang dari sisi teknikal Felix mengatakan, saham Bank Central Asia
trennya masih menguat. Hal itu didukung indikator RSI dan MACD, yang
menunjukkan arah menguat. "Dalam jangka pendek akan naik lagi, tapi
terbatas. Sedang untuk jangka panjang, saham ini harus diwaspadai
terkoreksi," ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, Felix merekomendasi beli di level Rp 2.600
dengan catatan kondisi pasar normal. Sementara untuk investor yang
bermain jangka menengah atau panjang, ia merekomendasi beli di level Rp
2.800-an. "Tapi untuk long term seperti saya bilang tadi, mesti
diwaspadi terjadi koreksi," jelasnya. 

2005 Laba Bersih Naik 5%

Sementara itu, manajemen BBCA menargetkan perolehan laba bersih pada
tahun 2005 bertumbuh sebesar 5%. Target tersebut dibuat berdasarkan
ekspektasi penerimaan bunga bersih dari obligasi negara. Apalagi
komposisi pendanaan perseroan saat ini tergolong murah dimana giro dan
tabungan mencapai 72% dari total dana pihak ketiga. 

Direktur Keuangan BBCA Jahha Setiaatmadja mengaku kalau proyeksi yang
dibuat termasuk konservatif tapi sebanding dengan target ekspansi kredit
tahun depan sebeasr Rp8-9 trilyun. 

Per September lalu kinerja BBCA terbilang bagus dengan laba bersih lebih
dari Rp 2 triliun ditopang dengan fee based income yang sejak Juli lalu
mengalami kenaikan per bulannya rata-rata Rp 16-17 miliar. Naiknya
tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) juga ikut membantu
pertumbuhan laba bersih. (asp)





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
$4.98 domain names from Yahoo!. Register anything.
http://us.click.yahoo.com/Q7_YsB/neXJAA/yQLSAA/zMEolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 



----------------------------------------------------------

    IMQ - THE REAL TIME DATA AND BUSINESS NEWS SERVICE

----------------------------------------------------------


 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke