http://achehkarbala.blogspot.com/
Bismillaahirrahmaanirrahiim




HAJI BUKAN SAJA IBADAH RITUAL 
TETAPI JUGA MENYANGKUT MASALAH SOSIAL, 
SIASAH, SEJARAH, EKONOMI, KEHIDUPAN, KEBANGKITAN DAN IDEOLOGY. 
Muhammad al Qubra
ACHEH - SUMATRA 



KITA DITUNTUT UNTUK BERJUANG DIBAWAH SATU POROS 
DAN SATU PEMIMPIN UNTUK MEMBEBASKAN KAUM DHU’AFA DARI BELENGGU 
YANG MENIMPA KUDUK-KUDUK MEREKA. 



Imam Hussein bersama segenap keluarga dan sahabat-sahabat setianya tidaklah 
langsung menuju padang Karbala. Beliau terlebih dahulu berangkat ke Haji untuk 
memberitahukan orang-orang yang sedang menunaikan 'ibadah Haji bahwa 
mengelilingi Ka'bah (tawaf) ketika itu sama dengan mengelilingi Istana Hijau 
Yazid bin Muawiyah. Bayangkan betapa khasnya kepergian Imam Hussein ke Haji 
saat itu dimana diikuti oleh segenap keluarganya walau bayi sekalipun. Namun 
Imam Hussein tidak menyelesaikan Hajinya. Nampaknya dia ingin memberitahukan 
orang-orang Haji bahwa tanpa Imam yang haq diikuti, haji itu tidak ada artinya 
sama sekali.

Barusaja tiga kali Imam melakukan tawaf, lalu berhenti yang membuat para jamaah 
haji yang lainpun berhenti total. Beliau berbicara seperlunya: " Saya akan 
hijrah ke Karbala, saya akan hijrah ke mati. Mati merah adalah mati yang paling 
mulia di sisi Allah. Mati berdarah adalah mati yang paling indah bagaikan 
kalung nan melingkar di leher gadis nan rupawan".Demikian diantara kata-kata 
yang indah diucapkannya. Lalu beliaupun langsung berangkat ke Karbala.

Banyak juga sahabat Rasulullah yang tega melanjutkan Hajinya tanpa mengikuti 
Imam Hussein ke padang Karbala. Andaikata semua orang-orang yang sedang 
menunaikan 'ibadah Haji memahami bahwa Haji mereka sia-sia tanpa mengikuti Imam 
yang haq, kemungkinan besar Imam Hussein tak akan mampu dibunuh oleh tentra 
Yazid bin Mu'awiyah, bahkan Imam dapat mengembalikan system negara ketika itu 
sebagaimana yang diamanahkan Rasulullah, datoknya atau Imam 'Ali bin Abi 
Thalib, ayahnya.

Ibnu Abbas (Abdullah bin Abbas) membujuk Imam untuk tidak pergi ke Karbala 
(Kofah). Dia mengatakan bahwa penduduk Kufah yang telah memintanya datang 
adalah terkenal jahat dan tak dapat dipercaya. Dia memintanya agar pergi saja 
ke Yaman. Disana Imam Hussein mempunyai ramai pengikut sehingga dia boleh hidup 
dengan aman. Imam Hussein mengatakan bahwa sahabat setianya, keluarga dan juga 
adiknya Muhammad Hanafiah telah berkata yang benar."Saya juga tahu bahwa saya 
tidak akan mencapai apa-apa kuasa sebab saya pergi bukan untuk penaklukan 
dunia. Saya pergi hanya untuk dibunuh. Saya berharap bahwa melalui penderitaan 
yang saya tanggung dari penindasan ini, dapat mencabut keluar asas bagi segala 
kekejaman dan kedhaliman. Saya berjumpa dengan datuk, nabi Allah didalam mimpi 
memberi tahu saya agar membuat perjalanan ke Irak. Allah mahu melihat saya 
dibunuh". Muhammad Hanafiah dan Ibnu Abbas berkata:"Jika begitu kenapa membawa 
anak-anak dan wanita bersama
 kamu?".Imam menjawab:"Datuk saya mengatakan bahwa Allah mahu melihat mereka 
ditawan. Saya membawa mereka sesuai arahan Nabi Allah" 

Patut kita renungkan disini bahwa Haji bukanlah sekedar ibadah Ritual, tetapi 
juga Sosial, Siasah, Sejarah, Ekonomi, Kehidupan, Kebangkitan dan Ideology. 
Haji adalah evolusi manusia menuju kepada Allah. Wahai Haji menceburlah dirimu 
kedalam lautan manusia agar kamu dapat mendekatkan diri kepada Allah. Dengan 
cara yang demikianlah kamu mendapat redhaNya.Demikian hebatnya Ibadah yang satu 
ini. Namun siapakah orangnya yang begitu berani memandang rendah dan sia-sia 
terhadap Haji tersebut ? Dia tidak berbuat sebagaimana orang-orang "Islam" yang 
lain. Padahal Tonggak bersejarah yang dibangun Nabi Ibrahim bersama dengan 
anaknya, Nabi Ismail itu telah banyak mengambil korban untuk dihidupkan kembali 
oleh nabi Muhammad saww, datuknya. Salahkah Imam Hussein mengabaikan Haji itu 
demi untuk syahid di Karbala ? Atau kitakah yang belum mampu memahami Ideology 
Imam Hussein dan Karbalanya ? "Setiap bulan adalah Muharram, setiap hari adalah 
'Asyura dan setiap tempat
 adalah Karbala".Karbala adalah symbolisasi medan pertempuran antara yang haq 
dan yang bathil. Imam Hussein, keluarga dan sahabat setianya begitu gagah 
berani mengorbankan darah dan air mata untuk menyirami kembali "Pohon" Islam 
yang telah dimatikan Yazid, duplikat fir'aun atau Namrud.

Ideology inilah yang perlu kita pahami dewasa ini bahwa kita pantang hidup 
dibawah symbul-symbul kedhaliman. Kita dituntut untuk berjuang dibawah satu 
poros, pemimpin yang membebaskan kaum dhu'afa dari belenggu-belenggu yang 
menimpa kuduk-kuduk mereka (Q.S,7:157). Apa artinya kita demikian rajin 
mencangkul di tengah sawah yang terbentang lebar, sementara kita lupa bahwa 
sebentar lagi airbah akan menyapu semua tanaman yang kita tanam tadi. Justru 
itu kita perlu memperbaiki bendungan terlebih dahulu agar usaha kita tidak 
menjadi sia-sia.

Perlu kita pahami bahwa Pemimpin (Top Leader) itu sangat menentukan suatu 
perjuangan. Justru itu kita tidak boleh sembarangan terhadap pemimpin. 
Andaikata kita berseberangan pikiran, kita hanya dibenarkan untuk menyampaikan 
jalan pikiran kita sementara keputusannya tetap berada ditangan Pemimpin. 
Andaikata pikiran kita tidak diterima, kita haq berlapang dada untuk tetap 
setia demi berhasilnya perjuangan. Kalau tidak demikian pastilah akan muncul 
oposisi yang sangat berbahaya terhadap suatu Revolusi. Oposisi takdapat 
ditolerir kecuali kita sudah berhasil mengalahkan musuh.

Perlu kita ingatkan kembali kata- kata Imam 'Ali, karamallah wajhah: "Suatu 
organisasi yang bathil tapi rapi dapat mengalahkan organisasi yang haq, namun 
tidak tersusun secara rapi" Perjuangan itu membutuhkan pagar yang kokoh agar 
babi-babi liar itu tidak mampu menembusi kawasan pohon perjuangan. Justru 
itulah Imam Ali mengatakan:"Teman + Teman = teman. Teman + Musuh = 
Musuh".Andaikata pagar yang dibuat Imam Ali ini dipahami benar oleh segenap 
pejuang Acheh Sumatra, sudah dulu Acheh merdeka. Pagar tersebut telah 
diperkenalkan kembali kepada bangsa Acheh oleh wali (Tgk. Hasan Muhammad di 
Tiro). Sayangnya sampai hari ini masih ada orang Acheh yang belum memahaminya. 
Justru itulah kita lihat sampai sekarang masih adanya orang Acheh yang tidak 
memahami hakikat daripada "Silaturrahmi". Padahal Rasulullah sendiri tidak 
bersilaturrahmi dengan pamannya Abu Lahab dan Abu Jahal disebabkan anti kepada 
perjuangannya.

Islam bersaudara lewat Ideology, bukan lewat darah. Abu Bakar pernah meninju 
ayahnya sendiri sampai pingsan disebabkan Abu Quhafah itu mencaci Rasulullah 
didepan matanya. Musuh bersorak-sorai dan mengatakan bahwa gara-gara Islam atau 
Muhammad, Abu Bakar putus hubungan (silaturrahmi) dengan ayahnya. Ketika 
Rasulullah menanyakan Abu Bakar tentang kejadian itu, Abu Bakar menjawab:"Demi 
Allah ya Rasulallah andaikata ada pedang di tanganku, dengan pedang itu 
kupukulnya".Rasulullah tidak memberikan jawaban kecuali menunggu wahyu Allah 
untuk menyelesaikannya. Lalu Allah menurunkan Wahyunya surah al Mujadalah ayat 
22 yang artinya: " Tidak akan kamu dapati sekali kali (hai Muhammad) suatu kaum 
yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian berkasih sayang (mereka 
itu) kepada orang-orang yang anti kepada Allah dan RasulNya, kendatipun mereka 
itu adalah ayah-ayah mereka sendiri atau anak-anak mereka sendiri atau 
saudara-saudara mereka sendiri atau keluarga
 mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan 
dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan ruh yang datang daripada Nya. 
Mereka akan dimasukkan kedalam Syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, 
mereka kekal didalamnya. Allah redha terhadap mereka dan merekapun redha 
terhadapNya. Mereka itulah tentra-tentra Allah (baca Hizbullah). Tidakkah kamu 
ketahui sesungguhnya tentra-tentra Allah itulah (orang-orang) yang mendapatkan 
kemenangan". (QS al Mujadalah 22)

Dulu di Acheh kalau ada cuak yang sudah berlumuran darah bangsa Acheh lalu di 
ambil tindakan oleh TNA, saudara merekapun berobah menjadi cuak. Demikian juga 
ketika diambil tindakan tegas terhadap orang-orang yang menghina pemimpin, 
saudaranya dengan otomatis memosuhi perjuangan lalu menjadi oposisi. Mareka 
berdalih kita sama-sama bangsa Acheh yang memiliki hak yang sama. Mereka lupa 
adakah hak Abu Lahab dan Abu Jahal sebagai pamannya Nabi ?
Anak Nabi Nuh tidak termasuk dalam golongan yang naik dalam bahteranya sehingga 
dia ditenggelamkan Allah. Namun ketika Nabi Nuh mengatakan bahwa itu adalah 
darah-daging nya, Allah menjawab: "Itu bukan anakmu, Nuh".

Adalah hal yang sama diberitaukan Allah kepada Nabi Ibrahim ketika berdo'a 
kepadaNya mengenai ayahnya, Azar sebagai arsitek tuhan palsu (patung). Allah 
menjawab: "Itu bukan ayahmu, Ibrahim". Demikianlah kita diajarkan Allah agar 
memahami bahwa Islam itu bersaudara lewat Ideology/'Aqidah. Siapapun yang 
berseberangan atau memusuhi perjuangan atau mencaci, menghina pemimpin adalah 
musuh kita kendatipun mereka itu adalah ayah-ayah kita sendiri ( Q.S al 
Mujadalah 22).

Billahi fi sabililhaq
Muhammad al Qubra
di Ujung Dunia 




________________________________
Fra: Asnawi Ali <asnawi...@gmail.com>
Til: ia...@yahoogroups.com
Sendt: Mandag, august 17, 2009 17:55:12
Emne: Re: [IACSF] 17 Agustus, Irwandi Absen di Blang Padang

  


Dear Moderator,
 
Numpang bagi info:
 
 Rakyat Aceh Makan Uang Riba
 
"Aceh dpt Uang Bnyk tapi Justru dibungakan di SBI.Jangan Ngomong doang Aceh ini 
Syariat Islam, ternyata makan Riba" (Anwar Nasution, Ketua BPK) 
 
Sumber:
http://www.serambin ews.com/news/ rakyat-aceh- makan-uang- riba





 
2009/8/17 Ali Al Asytar <alasytar_acheh@ yahoo.com>

  
>Peringatan 17 agustus nakeuh kedhaliman politik, mengapa masih saja berbicara 
>wajib dan dodoi? 
>
>
>
>
>
>
>
>
________________________________
From: muhammad dahlan <tang...@yahoo. com>
>To: ia...@yahoogroups. com
>Sent: Monday, August 17, 2009 1:27:15 PM
>Subject: Re: [IACSF] 17 Agustus, Irwandi Absen di Blang Padang
>
>  
>
>tapi meunyo katateurimong buet nyan kawajeb jak. 
>
>lain taktuuna ila yaumil sab'ah 'asyarah auguustuus filkulli sanatan faqad 
>kafara ila fansyasiliuun wadmaa uhum halalun, waamwaaluhum halalun wabanatuhum 
>halalun ila yadi malikihim wahukmuhu ila lasykarin indunisiayun. {uud kejawen 
>ayat hindu) "meunyo hana ijak bak tujoblah agustus tiep2 thon maka ka kafee 
>awaknyan keu pancasila jih. darah awak haleue, harta awaknyan haleue, aneuk 
>inong awaknya haleue keu raja2 awaknyan, dan hukumjih terserah bak serdadu2 
>indunisia."
>
>--- On Mon, 17/8/09, jems abang <abangjems74@ gmail.com> wrote:
>
>
>>From: jems abang <abangjems74@ gmail.com>
>>Subject: Re: [IACSF] 17 Agustus, Irwandi Absen di Blang Padang
>>To: ia...@yahoogroups. com
>>Received: Monday, 17 August, 2009, 6:48 AM
>>
>>
>>  
>>beoh meunyo hana tajak keunan eik dasya tueh ngon tuhan ? , kon hana ? 
>>,keupeu yg siboekthat saree , kalagee ciona gadoh eumpang aweuh , nyo yg na 
>>desya tueh gadoh peugah yg kon2 keu gob .
>>
>>
>>Pada 17 Agustus 2009 14:07, fordas <fordas_aceh@ yahoo.com> menulis:
>>
>>  
>>>Ho Hana deu lago...
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>17 Agustus, Irwandi Absen di Blang Padang
>>>
>>>
>>>M.Nizar Abdurrani │The Globe Journal 
>>>
>>>
>>>Banda Aceh - Ketidak hadiran Gubernur Aceh Irwandi dalam upacara peringatan 
>>>Hari Kemerdekaan RI dipertanyakan oleh berbagai pihak. Ketua DPRK Kota Banda 
>>>Aceh Muntasir Hamid seusai upacara menggugat rasa nasionalisme Gubernur Aceh 
>>>dari Independen tersebut. “Irwandi seharusnya jangan pernah lari dari 
>>>kegiatan monumental,”kecamnya.
>>>
>>>
>>>Dari berbagai sumber diperoleh keterangan bahwa Irwandi mendapat undangan 
>>>dari Sekretariat Negara untuk memperingati hari bersejarah ini di Istana 
>>>Negara. Ada 5 gubernur yang diundang bersama Irwandi. “Saya dengar juga 
>>>seperti itu, tolong teman-teman media check kepada Andi 
>>>Mallarangeng,”katanya. Muntasir mengingatkan Irwandi untuk cinta kepada nusa 
>>>dan bangsa. “Sudah dua kali Irwandi tidak hadir,”tambahnya.
>>>
>>>
>>>Sementara Pangdam Iskandarmuda, Mayjen Sunarko kepada pers mengatakan semua 
>>>pihak berhak menangkap pelanggar hukum yang terjadi didepan mata. “Setelah 
>>>itu baru diserahkan ke polisi untuk diproses,”katanya seusai peringatan 
>>>detik-detik Proklamasi, Senin (17/8) di Blang Padang Banda Aceh.
>>>
>>>
>>>Pernyataan tersebut diungkapkan terkait dengan pertanyaan keterlibatan TNI 
>>>dalam pengamanan Aceh. “Jangan diam saja kalau melihat kejahatan, bisa besar 
>>>kepala dia (pelaku-red) ,”imbuhnya.
>>>
>>>
>>>Peran TNI akhir-akhir kembali dipertanyakan sehubungan dengan peningkatan 
>>>aksi terorisme di Jakarta. Pro-kontra keterlibatan ini dipicu dari anggapan 
>>>polisi membutuhkan bantuan dari semua pihak untuk membantu mengamankan 
>>>wilayah.
>>>
>>>
>>>Menurut Mayjen Sunarko, semua pihak harus berperan dalam penegakan hukum. 
>>>“TNI akan menangkap pelanggar hukum, kalau ada yang melawan 
>>>dilumpuhkan,”ujarnya. 
>>>
>>>
>>>Ketika ditanyakan apakah pelaku terorisme sudah ada di Aceh, Jenderal 
>>>bintang dua hanya menjawab singkat.”Belum ada indikasi teroris berada di 
>>>sini”. Teroris dapat berada di manapun di Indonesia. 
>>>
>>>
>>>Pangdam Iskandarmuda mengatakan masyarakat Aceh kini tambah dewasa dan makin 
>>>bagus dalam mensikapi berbagai keadaan. “Tetap perlu lebih komprehensif lagi 
>>>dalam menghadapi berbagai isu agar bangsa ini lebih baik,”ujarnya. Ia 
>>>menghimbau untuk membangun Aceh secara bersama-sama. [003] selengkapnya. .
>>>
>>>MN
>>>www.mnizar.multiply .com
>>>Twk Hasyim Banta Muda
>>>Kuta Alam Banda Aceh 
>>>
>> 
>
________________________________
Find local businesses and services in your area with Yahoo!7 Local. Get 
started. 
>




      _________________________________________________________
Alt i ett. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og
notisblokk. http://no.mail.yahoo.com

Kirim email ke