Bismillaahirrahmaanirrahiim





MANUSIA MEMANG DITUNTUT ALLAH, PEMILIKNYA UNTUK BERFIKIR
TAPI TIDAK BERTENTANGAN HASIL PEMIKIRANNYA DENGAN
FIRMAN ALLAH DAN HADIST ITTRAH RASULULLAH
DAN PARA IMAM YANG DI UTUS
SEBAGAI HUJJAHNYA ATAS MANUSIA
DI KOLONG LANGIT
Ali al Asytar
ACHEH - SUMATRA


Kalau
ada orang yg berasumsi bahwa Yahudi dan Nasrani agama samawi juga
dengan alasan asalnya agama nabi Musa dan Isa bin Maryam, semua agama
berasal dari Allah yang pertama sekali diperkenalkan melalui Nabi Adam
as. 

Suatu hari
ketika saya berada di Acheh sedang berbincang-bincang agama di kedai
kopi, datang seorang tungku yang berpenampilan peci hitam dan kain
sarung. Beliau menegur saya, kenapa berbicara agama, pecipun kamu tak
pakai. Saya katakan apabila saya jelaskan justru bukan saja tgk yang
keliru tapi malah tidak sah salatnya. Silakan jelaskan, katanya. Saya
katakan ketika ibu saya menjalankan operasi penyakitnya di Rumah Sakit
Zainal Abidin Banda Acheh, memintakan pada tgk imam shalat agar saya
yang jadi Muazzin. Beliau lantas menyodorkan peci dari dinding ke saya.
Ketika saya dekatkan ke hidung ternyata berbau tidak sedap, lalu saya
kembalikan ke dinding. Setelah selesai azan tanpa peci, saya minta maaf
kepada imam Shalat bahwa peci tersebut sudah berbau.

Kembali
ke tgk yang memprotes saya tadi. Saya katakan topi anda yang sudah
berwarna kemerah-merahan hampir dapat dipastikan sudah bertahun lamanya
tanpa pernah dicuci, disebabkan akan luntur belerdrunya. Sambil
mengeluarkan topi haji dari balik kantong, saya katakan kepadanya bahwa
topi yang saya miliki ini minimal saya tjutji sebulan sekali, hingga
ada jaminan kesuciannya. Pakaian Islam orang alim tidak menggunakan
peci tapi Sorban, sebagaimana pakaian Rasulullah. Lalu tgk tadi
mengatakan bahwa Banggalipun pakai sorban, apakah itu Islam? Saya
katakan padanya bahwa semua agama termasuk agama Banggali tersebut
berasal dari Allah juga pada mulanya tapi disebabkan sudah demikian
jauh masanya dengan agama murni semuanya tergusur, hanya sorban saja
yang masih mereka miliki. Tak obahnya macam batu meteor yang begitu
besar pada mulanya diangkasa tapi hanya sebesar biji rambutan saja yang
sampai ke planet Bumi. 

Dulu
ketika orang Quraisy membekot Nabi Muhammad saww dan pengikutnya di
lembah Syi'it selama 3 tahun, orang Quraisy yang menentang agama yang
dibawa Rasulullah itu menulis pengumuman pembekotannya di pintu gerbang
Ka'bah yang dimulai dengan kata "Bismillah". Setelah 3 tahun Rasulullah
dan pengikutnya disekap di lembah Syi't tersebut, beliau mengatakan
pada pamanya Abu Thalib agar memberitahukan dedongkot Quraisyh bahwa
pengumuman yang mereka tulis di pintu gerbang Ka'bah sudah dimakan
rayab. Kalau yang saya katakan ini tidak benar, bolehlah mereka
membunuh kami semuanya. Orang Quraisyh begembira ria ketika hal
tersebut disampaikan Abi Thalib. "Sekaranglah waktunya kita membunuh
Muhammad dan seluruh pengikutnya, gumam mereka" Setelah mereka tiba
dipintu Ka'bah, hampir tidak percaya bagaimana semuanya bisa musnah
kecuali kata "Bismillah"

Lalu
saya tanyakan ke tgk yang protes saya tidak berpeci: "Apakah orang
Quraisy yang anti kepada Agama yang dibawa Nabi Muhammad itu beragama
Islam?" Pastinya tidak. Lalu kenapa mereka memulai pengumuman
pembekotan dengan "Bismillah?" Itulah buktinya asal mula agama apapun
dari Allah sendiri tapi tergusur semuanya kecuali yang masih tinggal
"Bismillah", "surban" dan sebagainya. Sementara dikalangan kita banyak
yang mengalami dekaden tapi pengikutnya fanatikbuta, tidak jauh berbeda
dengan orang-orang yang membekot Rasulullah dan pengikutnya dulu.


Andaikata
kita beralasan bahwa itu agama yang kita terima dari orang tua kita,
Allah berfirman: "Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa
yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami
hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek
moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek
moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat
petunjuk?" (Q.S, al Baqarah. 2 : 170)

Allah
juga berfirman: "Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti
apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab:
"Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami
mengerjakannya". Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang
mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan
tidak (pula) mendapat petunjuk? (Q.S, al Maidah. 5 : 104)

Pembaca yang terhormat!
Setelah
kita dewasa, kita harus menganalisa agama yang kita terima dari
orangtua kita atau dari komunitas kita. Hal ini Allah berkali-kali
menguangi dalam Qur-an: Afala ta'qilun? . . . . . . . atau Afala
yatazakkarun? . . . . Kita dituntut Allah untuk mengaktifkan alat fikir
kita agar menemukan kebenaran sejati hingga tidak terkena tempelakan
Allah kelak:
"Bukankah
Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak tunduk
patuh kepada syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagi kamu", dan tundukpatuhlah kamu kepadaKu. Inilah jalan yang lurus.
Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar di
antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan? Inilah Jahannam yang
dahulu kamu diancam (dengannya).
Masuklah
ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya. Pada
hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu
mereka usahakan. (Q.S, Yaasin : 60 - 65)




Billahi fi sabililhaq
Ali al Asytar
Acheh - Sumatra.


      

Kirim email ke