Haji Umar: ok- anda mengatakan untuk haji umar: tidak paham dengan syiah dan sunni, lalu saya minta orang lain untuk tidak bermain samping dalam dialog ini. (tidak paham) = dalam "pribahasa" dan dalam -sikap rendah diri- ialah tidak seorang pun mengaku dirinya tahu (pandai) . dalam suatu masaalah. misalnya seseorang yang pandai silat( maen silek) tidak mau mengaku dirinya pandai dalam main silat itu. jadi sekarang aku harus bicara secara terus terang kepada anda biar anda lebih mengerti atau lebih paham dengan maksud seseorang: yaitu Haji Omar tahu sedikit-sedikit tentang sunni dikarnakan saya adalah pengikit sunni. dan juga saya tahu sedikit-sedikit dengan syi´ah yang mereka itu penah saya dengar termasuk dalam ajaran sesat, sampai mereka membakar kitab2sunni kalau mereka dapat, dan dalam milis ini yang ditulis omar puteh tentang kitab2 itu anda mengatakan kitab itu dipalsukan, sudah jelas yang saya dengar dulu telah kudapat dalam milis ini.
Alasytar: Tahu sedikit tentang sunni tidak cukup untuk berdialog dengan Syiah. Justru itulah lebih baik menyimak saja dialog orang daripada menyebalkan orang lain. Anda hanya mendengar cerita orang saja bahwa Syiah itu sesat. Ini tidak dapat dijadikan argumentas bahwa syiah itu sesat kalau sekedar didengar. Hal itu akan kemabali menimpa dirimu sendiri. Syiah tidak pernah membakar kitab Sunni. Ini juga fitnah atau kabar burung dari pihak Sunni yang fanatikbuta. Justru Sunni yang fanatikbuta yang membakar kitab Syiah. Ketika Syiah berdialog dengan Sunni, malah mereka menggunakan Kitab hadist Bukhari dan Kitab hadist Muslim, kecuali sesekali menggunakan kitab Syiah sendiri. Adapun hal umar puteh, saya sedang menunggu jawabannya tentang pedoman hidupnya, kemungkinan besar pedoman hidupnya pancasila/puncasilap, he he he. Haji Umar: Selanjutnya anda mengatakan saya mendukung salah satu pihak...iya wajarlah ..sama juga seperti anda mendukung salah satu pihak disini yaitu anda mendukung syi´ah sampai anda katakan (patah lungkee) buat ridwan sekalu pendialog dari sunni. (jadi bek mangat tape pas ablak sente lam mata gop, taci peukeu ablak nyan sigoe-goe lam mata drouteuh) -nyou bahasa atjeh hai bang ali. ``justru itu saya katakan dia fanatik buta`` karena mendukung salah satu pihak, berati anda juga berfanatik buta karena mendukung salah satu pihak. nyou kaku peusabe hai bang ali...bek tape carong drouteh hana meupat sapat. gop na dijak sikula, gop na dijak beut, gop diteupe cit sejarah, gop na cit dijak u amerika hana dijak O` O´ O´k drou jih Saya melihat yang anda katakan bukan yang anda sembunyikan. Makanya saya katakan jangan mendukung satu pihak saja sebaliknya simaklah secara sungguh-sungguh semoga anda mendapat hidayah dari Allah. Tapi dengan ilmu yang sedikit itu (pernyataan anda di alinia diatas) tidak seharusnya mendukung satu-satu pihak, kalau memang hendak mencari kebenaran bukan mencari kemenangan. Adapun saya memang Syiah, insya Allah. Hal ini setelah mengalami proses analisis berdasarkan perintah Allah berulang-ulang: . . . .Afala ta’qilun? . . . . . .Afala yatazakkarun?. . . . . Afalam takunu ta’qilun? Hal ini takperlu melayani permintaan omputeh agar saya menyampaikan proses saya menemukan kebenaran. Kalaupun dia katakan peluang agar yang lain menjadi Syiah, kan sudah ada proses orang lain yang telah duluan menulis proses menemui kebenaran di Syiahnya. Kenapa tidak dia baca seperti ini misalnya: Akhirnya Kutemukan Kebenaran Anda pernah mengatakan: ”Oke tatji kalen sige soe njeng rhet lam apui nurka teuma” Perlu saya ingatkan pada anda hai Haji Umar bahwa orang yang benar-benar beriman, pantang mengucapkan perkataan seperti itu. Ucapan demikian adalah ucapan orang ego sejati (maksud saya ada juga tuduhan kepada orang lain ego tapi belum tentu benar tuduhannya itu) Kaluu kita orang beriman, yang pantas diucapkan adalah mari kita serahkan kepada Allah untuk menentukan siapa yang benar diantara kita. Hal ini ada contoh dari Rasulullah sendiri ketika bermubahalah dengan kaum nasrani dulu. Persoalan neraka sangat sensitif. Rasulullah sendiri pernah mengatakan sangat takut terhadap Api neraka. Kalau anda masih mempertahankan ucapan anda tersebut, demikian yakinnya anda walau mengaku hanya memiliki Ilmu sunni sedikit, lebih baik kita bermubahalah saja. Caranya begini: Ketika anda lihat langit bendung dan sesekali petir menyambar, keluarlah kelapangan dan berdoalah pada Allah: Ya Allah, hancurkanlah siapa saja yang sesat diantara saya dan alasytra". Saya juga akan melakukan hal yang sama. Justru itu perlu kesepakatan dulu jawaban dari anda Ya atau tidak. Kutunggu jawabanmu, Haji Umar. . . . . . . Sesekali tanpa disadari boleh saja manusia itu emosi dan itu wajar tapi emosi terus menerus pastinya tidak wajar sebab akan mematikan kemampuan berpikir (alasytar, Acheh -Sujmatra) --- On Sun, 8/2/09, Ali Al Asytar <alasytar_acheh@ yahoo.com> wrote: From: Ali Al Asytar <alasytar_acheh@ yahoo.com> Subject: [IACSF] ZDALIKAL KITABU LARAIBA FIHI HUDALLIL MUTTAQIN (QS, 2 : 2) (PENJELASAN) To: ia...@yahoogroups. com, lan...@yahoogroups. com, politikmahasiswa@ yahoogroups. com, achehn...@yahoogrou ps.com, p...@yahoogroups. com Date: Sunday, August 2, 2009, 9:05 AM Baiklah selama kita menanti keputusan Allah, perlu saya sampaikan kepada pembaca bahwa orang yang saya maksudkan ketika mengucapkan sumpahserapah kepada Alauddin Umarov secara membabi buta, diujung tulisannya yang sangat panjang itu menyindir ke saya. Dia mengatakan secara terang terangan bahwa Al Quran itu bukan pedoman Hidup sebagaimana diulang-ulang oleh saya. Lalu saya mengingatkannya secara baik bahwa kalau dia tidak menarik ucapannya itu, murtad hukumnya. Ini bukan klaim saya tapi siapapun orang Islam yang punya pikiran pasti mengetahui bahwa ayat 2 surah al Baqarah sebagai pernyataan Allah sendiri setelah muqaddimahnya (baca surah Al Fatihah), bahwa al Qur-an itu tidak ada keraguan (sedikitpun) padanya, adalah sebagai pedoman/petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Lalu kalau ada orang yang katakan bahwa al Qur-an itu bukan pedoman hidup bagi kita orang Islam sama dengan menentang bukan saja ayat 2 surah al Baqarah itu, tapi juga menentang seluruh al Qur-an. Justru itu saya beritahukan kepada orang tersebut murtad Hukumnya. Malah saya ingatkan dalam bhs Acheh agar tidak diketahui orang non Acheh (maleeteuh lonpeugah meunan). Orang tersebut tidak menggubris saya yang ketika itu masih saya anggap teman. Ironisnya dia menulis beberapa hari kemudian bahwa saya hanya menulis Qabil dan Habil saja sejak saya masuk pintu gerbang Norway. Ini terindikasi bahwa dia itu buruk sangka kepada saya. Kali ini dia ulang lagi bahwa Qur-an itu bukan pedoman Hidup. Justru itulah saya tidak lagi bersahabat kepada orang tersebu. Haji Umar sepertinya ingin berlangsung dialog Sunni - Syi'i dan mengaku tidak punya ilmu tentang itu, lalu meminta pihak yang ada ilmu untuk tidak main samping. Ketika dialog berlangsung diapun ikutikutan mendukung salah satu pihak, dimana yang semestinya menyimak dulu dengan teliti apa yang dikemukakan kedua pihak. Justru itulah Saya katakan dia itu juga fanatik buta. Kami ini malah bukan saja di Achirat siap menyerahkan kepada Allah tapi juga di Dunia ini dengan bermubahalah sebagaimana Rasulullah lakukan ketika pihak lawan terbukti fanatikbuta. Tapi ternyata pihak lawan Rasulullah tidak berani bermubahalah. Terahir sekali saya anjurkan agar kedua belah pihak mewakilkan saja kepada Vande dan Venda vs Mutia dan Ridwan. Kalau Mutia sedang berdialog dengan Vande, malah sebaiknya, Ridwan bersabar dulu sebagaimana Venda. Apabila Mutia kehabisan bahan barulah Ridwan maju, begitulah sebaliknya. (Alasytar) ________________________________ Fra: Haji Umar <akapeuttuj...@yahoo.com> Til: ia...@yahoogroups.com Sendt: Søndag, august 2, 2009 22:49:21 Emne: Re: [IACSF] ZDALIKAL KITABU LARAIBA FIHI HUDALLIL MUTTAQIN (QS, 2 : 2) (PENJELASAN) ok- anda mengatakan untuk haji umar: tidak paham dengan syiah dan sunni, lalu saya minta orang lain untuk tidak bermain samping dalam dialog ini. (tidak paham) = dalam "pribahasa" dan dalam -sikap rendah diri- ialah tidak seorang pun mengaku dirinya tahu (pandai) . dalam suatu masaalah. misalnya seseorang yang pandai silat( maen silek) tidak mau mengaku dirinya pandai dalam main silat itu. jadi sekarang aku harus bicara secara terus terang kepada anda biar anda lebih mengerti atau lebih paham dengan maksud seseorang: yaitu Haji Omar tahu sedikit-sedikit tentang sunni dikarnakan saya adalah pengikit sunni. dan juga saya tahu sedikit-sedikit dengan syi´ah yang mereka itu penah saya dengar termasuk dalam ajaran sesat, sampai mereka membakar kitab2sunni kalau mereka dapat, dan dalam milis ini yang ditulis omar puteh tentang kitab2 itu anda mengatakan kitab itu dipalsukan, sudah jelas yang saya dengar dulu telah kudapat dalam milis ini. selanjutnya anda mengatakan saya mendukung salah satu pihak...iya wajarlah ..sama juga seperti anda mendukung salah satu pihak disini yaitu anda mendukung syi´ah sampai anda katakan (patah lungkee) buat ridwan sekalu pendialog dari sunni. (jadi bek mangat tape pas ablak sente lam mata gop, taci peukeu ablak nyan sigoe-goe lam mata drouteuh) -nyou bahasa atjeh hai bang ali. ``justru itu saya katakan dia fanatik buta`` karena mendukung salah satu pihak, berati anda juga berfanatik buta karena mendukung salah satu pihak. nyou kaku peusabe hai bang ali...bek tape carong drouteh hana meupat sapat. gop na dijak sikula, gop na dijak beut, gop diteupe cit sejarah, gop na cit dijak u amerika hana dijak O` O´ O´k drou jih sekarang kepada yang terhormat Mutia/Ridwan dan Vande untuk meneruskan dialog karena dari amatan saya hampir saja mendapat sebuah solusinya... --- On Sun, 8/2/09, Ali Al Asytar <alasytar_acheh@ yahoo.com> wrote: >From: Ali Al >Asytar <alasytar_acheh@ yahoo.com> >Subject: [IACSF] ZDALIKAL KITABU >LARAIBA FIHI HUDALLIL MUTTAQIN (QS, 2 : 2) (PENJELASAN) >To: >ia...@yahoogroups. com, lan...@yahoogroups. com, politikmahasiswa@ >yahoogroups. >com, achehn...@yahoogrou ps.com, p...@yahoogroups. com >Date: Sunday, August >2, 2009, 9:05 AM > > > >Baiklah selama kita menanti keputusan Allah, perlu saya sampaikan kepada >pembaca bahwa orang yang saya maksudkan ketika mengucapkan sumpahserapah >kepada >Alauddin Umarov secara membabi buta, diujung tulisannya yang sangat panjang >itu >menyindir ke saya. Dia mengatakan secara terang terangan bahwa Al Quran itu >bukan pedoman Hidup sebagaimana diulang-ulang oleh saya. Lalu saya >mengingatkannya secara baik bahwa kalau dia tidak menarik ucapannya itu, >murtad >hukumnya. Ini bukan klaim saya tapi siapapun orang Islam yang punya >pikiran pasti mengetahui bahwa ayat 2 surah al Baqarah sebagai >pernyataan Allah sendiri setelah muqaddimahnya (baca surah Al Fatihah), bahwa >al >Qur-an itu tidak ada keraguan (sedikitpun) padanya, adalah sebagai >pedoman/petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Lalu kalau ada orang yang >katakan bahwa al Qur-an itu bukan pedoman hidup bagi kita orang Islam sama >dengan menentang bukan saja ayat 2 surah al Baqarah itu, tapi juga menentang >seluruh al Qur-an. Justru itu saya beritahukan kepada orang tersebut murtad >Hukumnya. Malah saya ingatkan dalam bhs Acheh agar tidak diketahui orang non >Acheh (maleeteuh lonpeugah meunan). > >Orang tersebut tidak menggubris saya >yang ketika itu masih saya anggap teman. Ironisnya dia menulis beberapa hari >kemudian bahwa saya hanya menulis Qabil dan Habil saja sejak saya masuk pintu >gerbang Norway. Ini terindikasi bahwa dia itu buruk sangka kepada saya. Kali >ini >dia ulang lagi bahwa Qur-an itu bukan pedoman Hidup. Justru itulah saya tidak >lagi bersahabat kepada orang tersebu. > >Haji Umar sepertinya ingin >berlangsung dialog Sunni - Syi'i dan mengaku tidak punya ilmu tentang itu, >lalu >meminta pihak yang ada ilmu untuk tidak main samping. Ketika dialog >berlangsung >diapun ikutikutan mendukung salah satu pihak, dimana yang semestinya menyimak >dulu dengan teliti apa yang dikemukakan kedua pihak. Justru itulah Saya >katakan >dia itu juga fanatik buta. > >Kami ini malah bukan saja di Achirat siap >menyerahkan kepada Allah tapi juga di Dunia ini dengan bermubahalah >sebagaimana >Rasulullah lakukan ketika pihak lawan terbukti fanatikbuta. Tapi ternyata >pihak >lawan Rasulullah tidak berani bermubahalah. > >Terahir sekali saya anjurkan >agar kedua belah pihak mewakilkan saja kepada Vande dan Venda vs Mutia dan >Ridwan. >Kalau Mutia sedang berdialog dengan Vande, malah sebaiknya, Ridwan >bersabar dulu sebagaimana Venda. Apabila Mutia kehabisan bahan barulah Ridwan >maju, begitulah >sebaliknya. > >(Alasytar) > Messages in this topic (45) Reply (via web post) | Start a new topic Messages | Photos | Calendar International Aceh Civil Society Forum. Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe Recent Activity * 8 New Members * 1 New FilesVisit Your Group Give Back Yahoo! for Good Get inspired by a good cause. Y! Toolbar Get it Free! easy 1-click access to your groups. Yahoo! Groups Start a group in 3 easy steps. Connect with others. .