Pada hari kedua Konferensi Internasional mendukung 
Palestina, Ketua Mahkamah Agung Iran, Ayatullah Sayyid Mahmoud Shahrudi 
menyatakan bahwa pembelaan dan dukungan terhadap rakyat tertindas Palestina 
merupakan kewajiban umat Islam. Terkait isu Palestina dalam kebijakan luar 
negeri Iran pasca kemenangan revolusi Islam Iran, Ayatullah Shahrudi 
mengatakan, 
Republik Islam Iran menjadikan pembelaan terhadap Quds dan Palestina sebagai 
kebijakan makro negaranya. Ditegaskannya, masalah Palestina merupakan sebuah 
kewajiban yang diprioritaskan dalam kebijakan luar negeri Iran. 
Ketua MA Iran juga menyinggung proses hukum dan peradilan untuk menyeret dan 
mengadili para pemimpin Rezim Zionis Israel. Dituturkannya, negara-negara Islam 
harus mengerahkan seluruh perangkat yang dimilikinya di antaranya Gerakan Non 
Blok dan Organisasi konferensi Islam (OKI) guna mengadili dan memboikot Israel. 
Menurut Ayatullah Shahrudi, negara-negara Islam bisa melakukan tindakan hukum 
terhadap rezim Zionis Israel. 
Para pakar menilai masalah Rezim Zionis Israel bukan hanya pemicu malapetaka 
bagi Palestina, bahkan rezim agresor ini dengan status jahatnya menjadi ancaman 
permanen di seluruh dunia. Karena rezim Zionis dengan berbagai ulahnya di 
antaranya eskalasi terorisme dan ancaman senjata nuklir sepenuhnya menjadi 
ancaman global. Selain itu, pandangan diskriminatif rezim Zionis menyebabkan 
terjadinya eskalasi genosida dan teror terhadap bangsa tertindas Palestina dan 
mengancam keamanan regional. Dengan demikian, perlu ditempuh upaya kolektif dan 
global dalam menghadapi ancaman dan kekhawatiran yang ditimbulkan oleh 
keberadaan Israel.
Sebagaimana disinggung Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Sayyid 
Ali Khamenei dalam pembukaan konferensi internasional mendukung Palestina dan 
ditegaskan kembali dalam pertemuannya dengan Ketua Parlemen Lebanon, Nabih 
Berri 
bahwa semua pihak harus mewaspadai ancaman dan bahaya rezim Zionis Israel. 
Dengan demikian, selain menempuh jalan hukum guna mengadili para penjahat 
perang 
Israel, harus dipersiapkan sarana untuk memperkokoh kemenangan muqawama Lebanon 
dan Palestina dalam perang 33 hari dan perang Gaza. Atas dasar ini, semua pihak 
harus mewaspadai konspirasi AS di Timur Tengah. Karena, meskipun para pejabat 
tinggi AS telah mengubah langkah, namun mereka tidak mengubah tujuannya. Hal 
ini 
terbukti dalam slogan perubahan yang diklaim AS, namun pada saat yang sama 
mereka tetap menekankan jaminan keamanan Israel. Dalam kondisi sensitif saat 
ini, konferensi internasional mendukung Palestina bertema 'Palestina 
Manifestasi 
Muqawama, Gaza Korban Kejahatan' dan rekomendasi konferensi ini bisa menjadi 
strategi jitu guna meningkatkan kerjasama dan koordinasi antarnegara-negara 
Islam dalam membela hak-hak bangsa Palestina dan memperkokoh perdamaian dan 
keamanan sejati di kawasan. Statemen Ketua Mahkamah Agung Iran pada hari kedua 
konferensi menegaskan poin tersebut.  
Last Updated ( Thursday, 05 March 2009 
)    


      

Kirim email ke