"Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI, M Nasir Djamil menegaskan teror bom yang menghantam hotel mewah Ritz Carlton dan JW Marriot Jakarta, sangat merugikan posisi Indonesia sebagai negara modern berpenduduk Islam terbesar dan demokratis. “Ada pihak-pihak yang ingin merusak tatanan Indonesia. Karena itu kita minta pihak kepolisian dapat segera mengungkap pelaku dan motif peledakan kedua hotel itu,” kata Nasri Djamil dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (18/7) pagi"
Coba analisa itu sepakterjang Nasir Jamil orang Acheh yang menimba Ilmu dalam dapur Puncasilap, IAIN Arraniri yang menurut orang Acheh yang non ideology Islam sebagai sekolah Agama. Setela M Nasir Jamil selesai mengambil titel di dapur puncasilap tewrsebut, bekerja sebagai waakil penguasa Hindunesia bukan wakil rakyat (baca DPR). Berhubung dia bersatupadu dalam system dhalim dan korup itu, diapun tanpa mampu menganalisa langsung mengatakan bahwa Hindunesia itu negara modern berpenduduk Islam terbesar dan demokratis. Andaikata benar Islam, bagaimanaa mungkin mendhalimi bangsaa Acheh, Paapua dan Ambon? Itu sebenarnya kaum munafiqun. Allah berfirman: Dan di antara manusia ada yang berkata: Kami telah beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat; padahal mereka sebenarnya tidak beriman. Mereka hendak memperdayakan Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya memperdaya dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyedarinya. Dalam hati mereka (golongan yang munafik itu) terdapat penyakit (syak dan hasad dengki), maka Allah tambahkan lagi penyakit itu kepada mereka dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dengan sebab mereka berdusta (dan mendustakan kebenaran). Dan apabila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat bencana dan kerosakan di muka bumi, mereka menjawab: Sesungguhnya kami orang-orang yang hanya membuat kebaikan. Ketahuilah! Bahawa sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang sebenar-benarnya membuat bencana dan kerosakan, tetapi mereka tidak menyedarinya. (Q.S, 2 : 8 s/d 12) Adakah kemampuannya untuk menganalisa bahwa Hindunesia itu negaranya Thaghut Dhalim, Hipokrit dan korupt? Pastinya tidak. Kenapa tidak ? Hal ini disebabkan dia itu menimba ilmu di dapur Puncasilab /pancasila.Kendatipun dalam systterem Hindunesia sangat busuk baunya macam bau tong sampah, orang macam M Nasir Jamil yang berjangut "Fir'aunt" itu tidak tercium lagi, umpama kita sudah bterbiasaa tidur dalam kandang lembu, hidung kita sudah kebal tak terasa lagi tidak enak. Nasir Jamil sebagai sampel orang Acheh yang sudah mendarah daging dengan pikiran Hindunesia. Meunje kheun TGK Hasan Muhammad Ditiro, M Nasir Jamil urat saraf ka abeh putoh, kagabai handjituoh seumikele. So, banyak sudah orang Acheh yang tidak tau diri macam M Nasir Jamil tersebut. Justru itu mereka tetap mempertahankan Hindunesia. Inilah salat satu factor yang membuat Acheh sukar untuk Merdeka. (alasytar, Acheh - Sumatra) ________________________________ From: Fadli Hasan <fadliha...@yahoo.dk> To: acehwa...@yahoo.com; zulkarnain...@gmail.com; Atjeh Lon Sajang <atjehlonsaj...@yahoo.com.my>; fadlontr...@yahoo.com; kutara...@yahoo.com; h...@teuku.de; warz...@yahoo.com; beuran...@hotmail.com; amnikand...@yahoo.com; husaini54d...@yahoo.com; bakhtia...@yahoo.com; muzakkir_ha...@yahoo.com; nazar_s...@yahoo.com; te...@aol.com; dj...@streamyx.com; tau...@sirareferendum.org; meurahs...@hotmail.com; JUNISHAR Al <aljunis...@iom.int>; bek_munafek...@yahoo.no; yarmen_dinam...@yahoo.com; rpi...@yahoo.com; rambideunac...@yahoo.com; bujok_p...@yahoo.com; n_nasrud...@lycos.com; universityofwarwickofceulaka <asieu...@yahoo.com>; tang...@yahoo.com; abusi...@yahoo.com; abu_dipeureu...@yahoo.com; Ali Al Asytar <alasytar_ac...@yahoo.com>; sisinga maharaja <sisingamahar...@yahoo.co.uk>; sira_jaringan2...@yahoo.com; tengku_a...@yahoo.com; suhadi_lawe...@yahoo.com; muhammad59iq...@yahoo.com; ndin_armadaputra2...@yahoo.com; acheh_karb...@yahoo.no; saren...@hotmail.com; universityofwarw...@yahoo.co.uk; agambeureu...@yahoo.com; balepan...@yahoo.com.au; Yusra Habib Abd Gani Yusra Habib <yusrahabi...@hotmail.com>; nani_mah...@yahoo.com; Niklin Jusuf <nikju...@yahoo.com>; i...@acehmail.com; cottr...@yahoo.com; reda...@serambinews.com; fai...@brr.go.id; sudir...@brr.go.id; seumangat_newslet...@yahoo.com; albir...@gmail.com; atjeh.p...@hotmail.com; am_...@yahoo.com Sent: Sunday, July 19, 2009 5:27:57 AM Subject: JANGAN TERMAKAN PROPAGANDA Nasir Jamil itu tidak masuk agenda kita. Setelah dia tamat 1A1N dia tidak mungkin kerja di tempat lain. Sebab ilmunya dari 1A1N hanya layak menjadi tukang jual obat di kaki lima. Apa yang dia peroleh sekarang ini itu satu hal yang luar biasa bagi orang yang layak sebagai penjual obat di kaki lima, iaitu menjadi lamiet jawa. Soal bom di indon itu pula kita jangan terpropaganda. Monyet2 jawa kalau mahu mendapat pangkat atau jabatan maka akan diciptakan berbagai propaganda dan kejahatan. Anjing2 TNI/Polri, untuk naik pangkat akan mengadakan operasi membunuh manusia di Aceh. Dengan cara itu anjing2 itu akan mendapat promosi. Satu ketika dahulu, apabila anjing2 ali murtopo, harmoko, akbar tanjung, abdul gafur, bustanil arifin, cs untuk mendapat peluang maka mereka menciptakan propaganda seperti MALARI. Rakyat kecil jadi korban. Kita Bangsa Aceh jangan tertipu. Kita wajib jelas fikiran kita, kafir indonesia jawa nkri itu musuh kita. Kita jangan terikut2 gaya anjing2 itu. Jangan Main Tuding Pelaku Teror Bom * Nasir Jamil: Rugikan Posisi Indonesia 19 July 2009, 08:11 Utama Administrator JAKARTA - Berbagai spekulasi tentang siapa yang melakukan pengeboman terhadap Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott terus bermunculan. Mulai dari Jamaah Islamiyah, Al Qaeda, hingga para politisi yang kalah dalam Pilpres 2009. Pengamat Intelijen Wawan Purwanto meminta agar spekulasi seperti ini dihentikan. Proses investigasi biarlah dilakukan dulu oleh pihak kepolisian. “Kita tunggu dulu, apakah pelakunya orang baru atau orang lama,” kata Wawan seperti dikutip detikcom, Sabtu (18/7). Wawan mengatakan, wajah pelaku kan sudah terungkap melalui berbagai media. Selanjutnya tinggal kepolisian mengembangkannya dengan melakukan tes DNA, serta siapa tahu ada pihak-pihak yang mengenal wajah itu kemudian ditelusuri keluarganya. “Sehingga baru akan diketahui apa ada hubungan langsung atau tidak dengan pihak-pihak yang mengenalinya, sehingga benang merahnya akan segera ditemukan,” ujarnya. Soal pelaku yang diduga melakukan perakitan bom dari dalam hotel, menurut Wawan memang bisa saja terjadi. Hal ini disebabkan karena proses pengamanan yang meskipun ketat namun ada saatnya lengah. “Sebetulnya ini adalah hotel milik Amerika yang pengamanannya berlapis, akan tetapi semuanya tergantung pengawasannya. Siapa yang mengawasi, kan pengamanan lokal yang manusia biasa dan mempunyai kelelahan,” imbuhnya. Dengan memanfaatkan kelelahan petugas memeriksa ribuan orang dan ternyata nihil, akhirnya mereka capek, dan spiritnya mulai melemah dan mencapai titik kejenuhan. Dan menurut Wawan, kondisi seperti inilah yang dimanfaatkan oleh para teroris untuk melancarkan aksinya. Terkait dnegan warning Australia sehari sebelum peledakan bom itu terjadi, Wawan menganggap siapa pun boleh memberi peringatan. Tapi yang menentukan kapan dan di mana teroris melakukan aksinya, yang bisa menentukan hanyalah mereka sendiri. “Amerika Serikat juga kebobolan. Karena untuk mendeteksi pelakunya yang bisa menentukan hanya pelakunya sendiri,” pungkas Wawan. Rugikan Indonesia Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI, M Nasir Djamil menegaskan teror bom yang menghantam hotel mewah Ritz Carlton dan JW Marriot Jakarta, sangat merugikan posisi Indonesia sebagai negara modern berpenduduk Islam terbesar dan demokratis. “Ada pihak-pihak yang ingin merusak tatanan Indonesia. Karena itu kita minta pihak kepolisian dapat segera mengungkap pelaku dan motif peledakan kedua hotel itu,” kata Nasri Djamil dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (18/7) pagi. Pembicara lain dalam diskusi tersebut Dr Danny Indrayana, staf khusus Presiden bidang hukum, Prof Hermawan Sulistiyo, dan Prof Faruk Muhammad, pengamat teror dan politik. Nasir Djamil mengatakan Indonesia memiliki aset penting yang hampir tidak dimiliki negara lain di dunia, yakni sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, menganut paham demokrasi dan menjadi negara modern. “Ketiga hal tersebut berjalan beriringan dan harmonis. Beda dengan negara-negara di Timur Tengah, mayoritas muslim tapi menganut sistem monarki,” katanya. Ia menyebutkan, pihak kepolisian sebagai lembaga yang bertanggungjawab mengungkap pelaku dan motif teror bom tersebut harus bekerja ekstra keras dan cepat. “Selama ini kita mengenal aparat kepolisian kita berhasil dalam tindakan antiteror bom, sekarang masyarakat ingin polisi segera mengungkap pelaku bom Marriot dan Ritz Carlton,” sebut Nasir Djamil politisi PKS dari daerah pemilihan Aceh.(dtc/fik) ________________________________ Audi, Fiat, Peugeot, Skoda, Porsche, Toyota, Ford - Kelkoo har brugte biler til en hver smag! Klik her for at sammenligne priser.