Indra Jaya ini sepertinya hendak membela JK. Ini contoh yang paling tepat untuk 
kita ungkapkan bahwa mayoritas orang yang hidup dalam system Indonesia tidak 
memahami definisi daripada System. Kita telah menyaksikan bagaimana sepak 
terjang tentara dan polisi Indonesia terhadap Papua Barat, Ambon dan Acheh - 
Sumatra. Orang macam Indra Piliang ini, masih saja tidak memahami ketika dia 
melihat seorang tentara atau polisi yang berpangkat mentri rajin shalat, mampu 
berkhutbah di mimbar-mimbar Jumat dan bahkan naik haji ke Mekkah. Orang seperti 
Pilliang ini langsung memuji tentara atau polisi itu baik sekali dan bahkan 
memiliki prediksi bahwa tentara atau polisi tsb tidak pernah membunuh orang.

Andaikata dia memahami definisi system, pasti memahami bahwa ketika satu kompi 
menganianya orang Papua, Ambon atau Acheh, seluruh tentara mendapat siksaan 
Allah kelak termasuk tentara atau polisi yang dikira baik akalnya tadi, kenapa? 
 Itulah system. Bukan saja seluruh tentara dan polisi termasuk men dhalimi 
orang Papua, Ambon dan Acheh tapin juga seluruh orang yang bersatupadu dalam 
system tersebut. Demikian juga ketika Golkar membuat penipuan terhadap rakyat 
jelata dan pihak manapun yang berseberangan pikiran dengan mereka, bukan saja 
seluruh orang Golkar plus JK yang akan menderita di Yaumal Akhir kelak tapi 
juga seluruh penduduk yang bekerjasama dengan Golkar. 

Jk baru dapat dipercaya dan bahkan dimaafkan oleh orang Acheh kalau dia mampu 
berpatah balik macam Hurr di medan Karbala. Darah bangsa Papua, Ambon dan 
Acheh, mahal saudara. Jadi tidakpun cukup dengan penyampaian kata maaf yang 
dilakukan Wiranto sebagaimana di layangkan bung Otto Samsuddin Ishaq. Sayang 
saya belum sempat mengkritisi persoalan maaf yang dilontarkan tersebut.

System itu bagaikan sebuah bahtera yang sedang menuju ke Neraka atau Surga 
secara pelan tapi pasti. Bahtera Indonesia sedang menuju Neraka yang akan 
menenggelamkan seluruh penduduknya kecuali kaum dhuafa yang bertaqiyyah.  
Andaikata anda menyaksikan orang alim yang digelar ulama, sesungguhnya mereka 
bukan ulama benaran tapi palsu atau dikenal dengan istilah "Bal'am". Tingkat 
orang "alim" itu saja akan masuk neraka konon pula wartawan yang tidak pernah 
memihak kepada kaum dhuafa. Taukah anda siapakah bal'am itu?

(alasytar, Acheh - Sumatra)







________________________________
From: Indra Jaya Piliang <pi_li...@yahoo.com>
To: acehk...@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, July 14, 2009 6:36:32 PM
Subject: Re: [acehkita] JK, "Saya Kecewa Pada Aceh"





setahu saya, Pak JK tdk kecewa kepada siapapun, termasuk terhadap rakyat Aceh. 
Pak JK mengatakan kepada saya: "Saya ingin membayar hutang-hutang saya kepada 
rakyat korban konflik: listrik, rumah, etc." Pak JK memang merencanakan membuat 
lembaga khusus untuk perdamaian, tetapi karena Pak Jk adalah orang teknis dan 
praktisi, yang beliau pikirkan adalah pemenuhan listrik, modal usaha, 
perumahan, dll. bukan training perdamaian, dll. 
 
memang suara di Aceh aneh, dalam pembicaraan kami. karena dengan angka 93%, 
berarti byk TPS dimana pak SBY-Boediono dpt 100% suara. imajinasi kami yang 
terbatas tdk bisa membayangkan bahwa hal itu terjadi di zaman skrg. selain itu, 
tim kami menemukan banyak selebaran gelap beredar di Aceh yang 
menjelek-jelekkan Pak Wiranto. di Sumbar dan Sulawesi juga beredar selebaran 
serupa bahwa Pak JK hanya jadi presiden 1 tahun, lalu sisanya diurus Pak 
Wiranto. 
 
tapi, sekali lagi, kami tdk menyalahkan rakyat Aceh, apalagi Pak JK. 
 
terima kasih.
 
IJP
Masih Jubir Pak JK-Wir

--- On Tue, 7/14/09, suara suaralangit <suarasuaralangit@ yahoo.com> wrote:

From: suara suaralangit <suarasuaralangit@ yahoo.com>
Subject: Re: [acehkita] JK, "Saya Kecewa Pada Aceh"
To: acehk...@yahoogroup s.com
Date: Tuesday, July 14, 2009, 5:51 AM

Yang kecewa bukan JK tapi penulis..... ...Jangan Marah.hehehehe

--- Pada Sel, 14/7/09, Fakhrurradzie Gade <rad...@acehkita. com> menulis:

Dari: Fakhrurradzie Gade <rad...@acehkita. com>
Judul: Re: [acehkita] JK, "Saya Kecewa Pada Aceh"
Kepada: acehk...@yahoogroup s.com
Tanggal: Selasa, 14 Juli, 2009, 4:15 AM

Saya tidak melihat ada omongan langsung dari JK yang mengaku kecewa
dengan masyarakat Aceh. Atau, ini mungkin hanya asumsi penulis atau
senior editor yang bertemu JK tempo hari?

Radzie
(Pemilih di TPS 01 Kelurahan Facebook)

On 7/14/09, CCDE <ccde.a...@gmail. com> wrote:
> Hmm, seorang negarawan tidak akan pernah berharap pada rakyatnya saat
> ia melakukan pengabdian kepada rakyatnya. kalau ia berharap dengan apa
> yang dilakukannya akan mendapat balasan dari rakyat, berarti dia tidak
> bekerja untuk rakyat, tetapi untuk sebuah kekuasaan.
>
> Salam damai
>
> Tabrani Yunis
>
> 2009/7/14 bandar publishing <bandar.publishing@ gmail.com>:
>> dear All
>> Silahkan dibaca tulisan sahabat kami dibawah ini; tabek
>>
>>
>> *JK, "Saya Kecewa Pada Aceh"*
>>
>> * *
>>
>> *Oleh : Mukhlisuddin Ilyas*
>>
>> *Penulis Buku Aceh dan Romantisme Politik*
>>
>>
>>
>> *Sumber; Harian Aceh (14/7/09), hal 6.*
>>
>>
>>
>> JK (Jusuf Kalla) adalah salah satu kontestan calon Presiden RI 2009-2014
>> yang sudah dipastikan gagal total dalam perolehan suara sementara, baik
>> melalui KPU atau lembaga survey lainnya. Warga Indonesia pada umumnya
>> tercengang dengan minimnya suara JK, karena berdasarkan berbagai survey
>> sebelumnya pecintraan JK terus menanjak menjadi saingan kuat dua pasangan
>> lainnya.
>>
>>
>>
>> Awalnya, JK berharap di Aceh menjadi salah satu poin pemasukan suara
>> kepadanya. Kenapa ? Banyak alasannya. Salah satunya adalah karena lobi dan
>> kerjanya mendamaikan Aceh, baik formal maupun non formal. JK sudah mulai
>> merintis perdamain Aceh jauh sebelum ia berpasangan dengan SBY pada tahun
>> 2004 lalu. Makanya ia begitu percaya diri, rakyat Aceh pasti menyokong dia
>> sebagai salah satu Capres RI dari luar Jawa.
>>
>>
>>
>> Terlepas dari minim suara yang didapat JK di Aceh dalam perolehan suara
>> sementara dalam Pipres kali ini. Saya secara personal, merasakan bahwa
>> rakyat Aceh sudah tidak bisa lagi memberikan apresiasi terima kasih kepada
>> orang yang benar-benar telah merancang perdamaian Aceh atau kebaikan
>> sejenisnya secara objektif. Rakyat Aceh lupa, jauh sebelum JK menjadi
>> wakil
>> presiden, sudah menggagas perdamaian Aceh secara informal. Saya rasa,
>> masalah ini diketahui oleh para petinggi Gerakan Aceh Merdeka juga.
>>
>>
>>
>> Tapi sayang, dalam konteks kecil, GAM pun tidak mampu lagi memberikan
>> apresiasi terimakasih kepada JK, yang telah susah payah mengatur strategi
>> perdamaian Aceh. Bagaimana dengan SBY ? SBY menurut saya tidak memiliki
>> pemikiran yang konprehensif untuk mendamaikan Aceh selamanya, walau
>> posisinya adalah Presiden. Sebagai catatan, seharusnya masyarakat Aceh dan
>> GAM sekalipun harus objektif merekam jejak SBY sebelumnya untuk Aceh.
>>
>>
>>
>> Kesimpulan sederhana saya, masyarakat Aceh sudah lupa bagaimana peran SBY
>> dalam pemberlakuan Darurat Militer dan Darurat Sipil di Aceh. Masyarakat
>> Aceh lupa bahwa SBY adalah seorang militer sejati yang telah merumuskan
>> kebijakan war approach (pendekatan perang) jauh sebelum SBY menjadi
>> Presiden
>> 2004-2009.
>>
>>
>>
>> Kontroling, strategi dan evaluasi perdamain Aceh, menurut saya ada
>> ditangan
>> JK, dengan team tink tank Bugisnya, JK mampu membangun peace approach
>> untuk
>> membangun rasa saling percaya antara masyarakat Aceh atau GAM dengan
>> pemerintah RI, ditambah dengan pendekatan kekeluargaan Aceh-Makassar.
>>
>>
>>
>> Naif memang, rakyat Aceh yang disokong oleh GAM lebih suka membantu SBY
>> ketimbang JK. GAM lebih suka berhubungan politik dengan SBY yang militer,
>> ketimbang JK yang sipil. Prediksi saya, GAM tidak akan bisa berbuat
>> apa-apa
>> kedepan, dalam hubungan politik Aceh dengan Jakarta. Alasannya
>> bermacam-macam.
>>
>>
>>
>> Salah satunya masalah pengalaman kelicikan antara Aceh dengan Jakarta.
>> Untuk
>> ini, Aceh termasuk komunitas GAM harus belajar banyak pada orang Jakarta.
>> Tipu Aceh masih kalah bersaing dengan tipu Jakarta. Buktinya UU PA sudah
>> ada, tapi Peraturan Presidennya (PP) yang bersifat implimentatif baru
>> turun
>> hanya seberapa. UUPA macan ompong. Belum lagi fraksi demokrat yang
>> mendukung
>> penuh recanan penutupan pelabuhan bebas sabang. Lucu, rakyat dan politisi
>> tidak menyampaikan fakta-fakta seperti ini ke publik bawah.
>>
>>
>>
>> Masyarakat Aceh dan komunitas GAM, lupa bahwa Jakarta memiliki grand
>> senario
>> panjang untuk Aceh. Dalam hal ini, GAM atau parlemen Aceh sekalipun
>> nantinya
>> tak bisa berbuat apa-apa dalam konteks relasi politik daerah dengan pusat.
>> Kecuali Parlemen Aceh hanya di sibukkan dengan budgeting ABPD dan
>> bagi-bagi
>> proyek untuk golongannya. Atau di sibukkan dengan membuat qanun-qanun
>> baru.
>>
>>
>>
>> Hari ini masyarakat Aceh tidak makan qanun, tapi rakyat memerlukan beras
>> murah dan kesejahteraan hidup. Khusus masalah ini kalau GAM gagal,
>> kemudian
>> Jakarta atau SBY bersuara bahwa Aceh sudah diberikan otonomi luas,
>> kemajuan
>> Aceh ada ditangan Gubernur dan Parlemen Aceh bukan lagi Jakarta, kerena
>> kewenangan dan uang sudah diberikan pusat langsung kepada daerah, maka
>> politik SBY kembali memang. GAM akan dimusuhi rakyatnya, karena Gubernur
>> dan
>> Parlemen dikuasai oleh mereka. Tapi rakyat tetap tidak sejahtera. Jakarta
>> tinggal memelihara potensi konflik horizontal, satu lagi kredit poin
>> diraih
>> SBY.
>>
>>
>>
>> Sekali lagi saya uraikan kepada kita semua bahwa masyarakat Aceh untuk
>> tidak
>> berharap banyak Pada SBY. SBY tetaplah presiden yang berasal dari militer,
>> dalam bersikap, kebijakan dan strategi perdamain, sama dengan Wiranto dan
>> Prabowo juga, walau selembut, dan sesopan apapun mereka.
>>
>>
>>
>> Rakyat Aceh terlalu cepat lupa, bagaimana peran SBY dalam mengelola dan
>> melestarikan Darurat Militer dan Darurat Sipil di Aceh. Rakyat Aceh lupa
>> bagaimana peran SBY atau militer dalam menjebloskan putra terbaik Aceh
>> sekaliber Abdullah Puteh ke penjara. Rakyat Aceh lupa bahwa Jakarta atau
>> Jawa sudah terlalu sering itu menipu Aceh Rakyat Aceh lupa bahwa
>> Aceh-Makasar adalah serumpun. Dan rakyat Aceh barangkali juga sudah lupa,
>> bagaimana JKberusaha mendamaikan Aceh dengan penuh resiko menimpanya.
>>
>>
>>
>>
>>
>> *JK, "Saya Kecewa pada Aceh"*
>>
>> kamis malam (9/7/9), JK melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan
>> redaksi
>> media, termasuk Kompas, Bisnis Indonesia, the Jakarta Post, Metro TV dan
>> stasion media lainnya. Kemudian beberap pimpinan media tersebut menjadi
>> nara
>> sumber dalam acara khusus di Metro TV. Saya menyimaknya sampai habis.
>> Menurut sejumlah pimpinan redaksi media, ”Terkesan bahwa JK kecewa pada
>> Aceh. Karena dia memiliki andil besar dalam merancang perdamain Aceh. Tapi
>> JK tetap masih menerima kenyataan tersebut, dia sudah matang sekali untuk
>> seorang negarawan”. Begitu poin yang saya tangkap dalam acara tersebut,
>> sebagaimana diketahui bawah suara JK di Aceh hanya sekitar 5 persen.
>> Bandingkan dengan perolehan suara SBY 96 persen. Persentase tertinggi
>> provinsi untuk SBY.
>>
>>
>>
>> Kawan saya, orang asli Jawa (Jogjakarta) menulis dalam facebook yang
>> ditujukan saya, "Kejam sekali orang Aceh, tidak sepantasnya JK
>> diapreasiasikan dengan suara seperti itu" Menurut dia, mengenai perdamain
>> Aceh sudah menjadi rahasia umum bagi bangsa Indonesia bahwa arsiteknya
>> adalah JK.Mustahil ide itu keluar dari SBY. Tapi sayang, masyarakat Aceh
>> tidak mau mengerti tentang itu. Malah balasan orang Aceh kepada JK cukup 5
>> persen. Aneh menurutnya sikap orang Aceh.
>>
>>
>>
>> JK seharusnya tetap harus dihargai oleh rakyat Aceh dengan memilih dia
>> setidaknya. Minimal suara fifty-fifty dengan SBY tentu dengan pencitraan
>> yang seimbang. Tidak memihak. Apapun ceritanya, jalur permaian yang
>> dirancang JK adalah bagian dari buah pemikiran anak non Jawa untuk untuk
>> mendamaikan Aceh selamanya.
>>
>>
>>
>> Walau tidak nampak, kekecewaan JK pastas adanya. Alasan pembenaran juga
>> tidak dibutuhkan lagi, namun sikap memberikan *Thanks You* untuk orang
>> lain
>> harus kita upayakan dan perlu pembelajaran yang objektif untuk warga kita.
>> Supaya masyarakat Aceh jangan terlalu cepat lupa jasa orang lain. Apalagi
>> dengan melupaka cita-cita dan gagasan damai yang dibangun dan dilahirkan
>> oleh seorang anak bangsa non Jawa, yaitu JK (Jusuf Kalla).
>>
>>
>>
>> Maaf kami Pak JK. Silahkan kembali ke Makassar, tapi mohon lihat juga
>> perkembangan tumbuh kembang kami berikutnya. Terimakasih Pak JK.
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> --
>> BANDAR PUBLISHING
>> Research and Publication
>> ============ ======
>> Jl. Lingkar Kampus. Lr Lhok Bangka. Ds. Rukoh. Darussalam. Banda Aceh –
>> NAD.
>>
>>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>
>>
>>
>> ------------ --------- --------- ------
>>
>> Yahoo! Groups Links
>>
>>
>>
>>
>
>
>
> --
> ============ ========= =======
> Center for Community Development and Education (CCDE)
> Jl. Tgk.Chik Lr. E.No.18 Beurawe
> PO. Box 141 Banda Aceh 23001
> Indonesia
> Telp.  +62 651 7428446
> Email. ccde.a...@gmail. com
> Web : www.ccde.or. id
>
>
> ------------ --------- --------- ------
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>

-- 
Fakhrurradzie Gade
Jl Angsa No 23 Lueng Bata, Banda Aceh
Mobile: 081511344094

------------ --------- --------- ------

Yahoo! Groups Links

Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih 
Cepat hari ini! http://id.mail. yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]


   


      

Kirim email ke