Aceh adalah sebuah daerah dengan berbagai suku bisa hidup berdampingan dari zaman kerajaan sampai sekarang. Bagaimana dalam sejarah kit abaca bahwa nenek moyang kita sangat terbuka menerima para pendatang dari berbagai daerah. Hidup bersama dan bekerja sama membangun daerah. Mereka tersebar di berbagai wilayah dari daerah perkotaan hingga ke pedalaman. Acheh adalah sebuah Negara dengan berbagai suku bukan sebuah daerah. Setelah berakhir penjajahan Belanda putih, digantikan oleh belanda sawomatang yang berasal dari seberang lautan.(baca Indonesia - Jawa) Fenomena terbaru dihembus pusat yang ingin memperkeruh suasana disaat Aceh baru saja sembuh dari "sakit" yang panjang dan baru saja terkena musibah, yaitu isu pemekaran wilayah Aceh yang didengung oleh segelintir orang dan direspon oleh DPR sebab mengangkat tema kesejahteraan rakyat di daerah-daerah pedalaman. Apapun cerita kenapa daerah pedalaman kurang perhatian di berbagai bidang tidak lain karena ulah pusat juga, untuk tingkat nasional, Aceh selalu dianak tirikan begitu juga untuk tingakat Aceh daerah-daerah seperti di ALA dan ABAS dianak tirikan. Jadi wajar sekali jika mereka minta pisah mengatur diri sendiri, memang tak dapat dipungkiri ada kepentingan tertentu di balik semua itu. Acheh tidak sakit. Yang sakit itu Jawa bukan Acheh. Kalaaupun Acheh dikatakan "sakit" itu adalah akibat penjajaahan Jawa yang "sakit" kepala alias tidak memiliki pikiran manusia tapi pikiran binataang buas yang menganggap harta orang, harta mereka. Issue pemekaran Ala adalah isue orang sakit kepala dimana merekaa terperosok dibawaah kaki sang tuannya di Jakarta. DPR adalah Dewaan Penipu Rakyat. Memang dalam pandangan konco DPR pernyataan saya ini dianggap kaasar tapi ketika TNI/POLRI menganianya orang Acheh tak ada pihak yang bilang kasarkan? Termasuk Dewan Penipu Rakyat itu bersekongkol untuk menganianya orang Acheh yang menuntut haknya. Kalau anda katakan mendapat sambuatan DPR disebabkan mengangkat tema kesejahteraan rakyat di daerah-daerah pedalaman, apaakah setolol itukah yang namanya DPR itu? Anda ini aneh sekali, disatu sisi mengaku kurang perhatian diberbagai bidang itu akibat ulah Jakarta (penjajah Jakarta, bahasa yang tidak kabur) tapi dilain sisi anda katakan wajar sekali jika mereka minta pisah mengatur diri sendiri. Anda bertambah aneh lagi ketika mengatakan memang tidak dapat dipungkiri ada kepentingan tertentu dibalik semua itu. Apakah anda sedang melakon sandiwara Ketoprak, Danil? Bagi rakyat jelata persoalan pertama adalah finansial. Bukankah ekonomi orang Gayo jauh lebih baik dibandingkan masyarakat Acheh kawasan lainnya? Di Lhokseumawe kelihatannya memang banyak orang kaya, tapi mereka itu bukan penduduk tempatan. Mereka itu pengisap kekayaan Acheh, (baca petrodolar) baik orang kulit putih atau sawomatang Jawakarta. Umumnya rakyat jelata acheh tinggal di gubuk-gubuk derita. Justru itulah saya menggunakan bahasa yang membekas agar jantungan pihak penjajah dan konco-konconya atau antek-anteknya dari Acheh sendiri yang sering menulis dengan sekedar "bercanda", menggunakan gaya bahasa ilmiah gadongan. Bahasa seperti itu tidak cocok kita gunakan terhadap penjajah dan antek- anteknya tapi sesama kita. Andai Sultan sekaliber Iskandar Muda melihat fenomena ini pasti beliau akan sangat kecewa atas tindak tanduk anak cucunya sekarang ini, Beliau sudah memperjuangkan daerah hingga ke Sumatra dan semenanjung Malaysia, tapi apa yang terjadi dewasa ini, wilayah yang menjadi bekas taklukannya hancur lebur, malah yang tersisa mau dimekarkan menjadi tiga wilayah, inilah hasil kerjaan generasi berikutnya yang pandai memperciut wilayah dengan berbagai tema dan argument. Siapakah yang menghancur leburkan Acheh - Sumatra? Anda mengatakan aanak cucu Iskandar Muda? Kenapa anda menyalahkan korbannya? Apakah anda tidak mampu berpikir kalau yang membuat Acheh hancur, penjajah Indonesia bersama antek-anteknya diatas tadi? Sekali lagi terulang keanehan anda berbalik menyalahkan orang yang menciut wilayahnya. Betapa anehnya anda ini. Masyarakat tertentu seperti anggota dewan di wilayah tersebut tentu sangat ingin daerah mereka cepat dimekarkan dengan harapan dapat mencari jabatan baru dan kepentingan pribadi. Tentu kita sebagai masyarakat biasa menunggu sikap dan solusi dari Gubernur Irwandi Yusuf, yang harus secara bijak menanggapi masalah ini, Alinia ini juga bertentangan dengan pikiran anda dialinia diatas. Disini anda menyerah kan kepada kebijaksanaan Irwandi, walaupun memang seharusnya Irwandi yang harus mengambil keputusan yang tepat Mungkin ada salah satu solusi untuk meredam isu pemekaran ini, yaitu di Aceh ini ada semacam pemisahan kekuasaan gubernur, dimana untuk wilayah Aceh seluruhnya dipimpin oleh seorang gubernur NAD, kemudian untuk wilayah ALA dipimpin oleh Gubernur Distrik ALA yang dipilih oleh masyarakat ALA, dan masyarakat ABAS di pimpin oleh Gubernur Distrik ABAS yang dipilih oleh masyrakat ABAS, tapi masih tetap dalam satu wilayah NAD yang utuh tanpa harus pisah. Dengan demikian siapa yang ingin jadi "Raja" pasti akan terpenuhi, tapi jangan lupa wahai orang-orang yang ingin jadi raja jangan lupakan nasib rakyat. Kerana apapun cerita selalu rakyat yang jadi korban dari dulu, kecuali Aceh saat dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda. Dialinia ini anda lagi-lagi hendak merusak komuniats Acheh. Kami patut curiga kepada anda hai Danil Cotseurani. Apakah anda termasuk perusak kesatuan Acheh - Sumatra dengan tekhnik "angin mamiri"? Fenomena ingin pemisahan tak dapat dipungkiri atas bentuk kekecewaan rakyat atas pemimipinnya dan faktor lain yang bermain dibelakang layar yang memang tak mengingikankan Aceh ini damai, aman, tentram dan rakyat sejahtera seperti yang diamanatkan dalam UUD 45. Disamping itu nuansa politik pasti ada dibalik semua ini, setelah ada beberapa wilayah di Indonesia yang dimekarkan berapa persenkah yang berhasil mengangkat taraf hidup masyarakat, dan kesejahteraan rakyat. Rata-rata tidak berhasil dan ini seharusnya menjadi catatan bagi presiden atas kerja DPR yng di otak mereka yng ada pemekaran wilayah yng hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang. Kenapa DPR tidak memikirkan saja bagaimana menurun harga barang, BBM, nilai tukar rupiah yang mungkin dapat langsung dinikmati oleh masyarakat kelas bawah, mungkin kalau di Jawa istilahnya wong kecil. Itu yang utama dipikirkan disamping pembangunan yang berkelanjutan. Padahal DPR kita tidak usah melihat jauh-jauh ke Amerika, lihat saja tetangga kita Malaysia, yang hari ini betapa bagus dan baik sistem ekonominya, masyarakat tidak akan mengeluh dan punya pikiran memisahkan diri, sebab tingkat kesejahteraan sangat terjamin disana. Nah baru ketahuan dialinia ini memuji UUD 45 made in Jawa Kuek sebagai amanah buat rakyat hingga "damai", "aman", "tentram" dan "sejahtera"? Patutlah kita lihat bukan saja rakyat di daerah jajahannya tapiu juga rakyat di Jawa sendiri, hidup terlunta-lunta dibawah titi, di gubuk reot dan di tempat-tempat kumuh serta kena gusur lagi. Begitu juga orang Situbondo yang ditimpa lumpur panas, menjadi permainan Abu Rizal Bakrie, sementara Dewan Penipu Rakyat di Senayan diam seribu satu bahasa. Anehnya lagi setelah itu anda muali berbicara yang mengandung kebenaran sedikit tapi semuanya itu ngaur disebabkan banyak hal yang merusak dibandingkan hal yang menguntungkan, umpama daging babi atau minuman keras. Memang dalam daging dan minuman memabukkan itu ada yang baik tapi kandungan yang buruk dapat merusak yang baik tersebut hingga sirna. Semoga saja orang Aceh dapat bersatu dan dapat menepis segala isu yang di hembus oleh pihak yang punya kepentingan sesaat.Terimakasih pada Serambi Atas dimuatnya surat ini. Dipenutup tulisannya anda meminta agar orang Acheh bersatu disisi lainnya memberikan dorongan agar Acheh bisa pecah oleh ALA dan ABAS, biarpun anda mengatakan mereka punya kepentingan sesaat, he he he Wasalam Wassalaamu'alaikum wr wbr Danil Cotseurani Anwar Acheh Peunayong Banda Aceh Luar - Negeri, EROPA
rahmad danil <[EMAIL PROTECTED]> skrev: --------------------------------- Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers --------------------------------- Klaustrofobisk innboks? Få deg en Yahoo! Mail med 250 MB gratis lagringsplass http://no.mail.yahoo.com