Saya 100 persen meyakini bahwa makhluk bermental ganda itu telah menganianya 
Tgk Husaini sampai meninggal dunia. Saya juga menyesali kenapa pihak KPA tidak 
mengawasi setiap saudara kita yang ditahan oleh makhluk yang tidak bermoral 
itu, apalagi mereka (baca polis)i tidak membenarkan keluarga yang ditahan 
mengunjunginya walau sesaat.  Kekejaman aparat penguasa Hindunesia tidak pernah 
berhenti kecuali kita mampu memerangi mereka sampai Hindunesia itu gulung 
tikar. Kita bangsa-bangsa yang terjajah harus bersatu untuk memerangi mereka. 
Hanya itulah jalan satu-satunya atau kita tetap berada dalam bingkai penjajah 
yang akhirnya menjadi korban politik kejin "Devide Et Empere" madein belanda..  
   
  Sabtu, 12 Januari 2008, 02:57 WIB
KPA Curigai Penyebab Kematian Husaini
Reporter : Imran

  Lhokseumawe, acehkita.com. Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Ibrahim 
bin Syamsuddin mengemukakan kecurigaannya terhadap penyebab kematian Husaini, 
mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang meninggal dalam status tahanan 
Kepolisian Resort Lhokseumawe. Dia menduga, Husaini meninggal akibat 
penganiayaan.   
  Ibrahim Syamsuddin mengaku menerima informasi dari masyarakat bahwa ada 
sejumlah bekas penyiksaan di tubuh Husaini (35), warga Desa Blang Jrat, 
Kecamatan Sawang. “Bila ini benar, polisi harus bertanggungjawab dna 
menjelaskan kenapa hal tersebut terjadi,” kata Ibrahim Syamsuddin dalam siaran 
berita yang dikirim kepada wartawan, Jumat (11/1).   
  Husaini meninggal dalam perawatan medis Rumah Sakit TNI AD Lhokseumawe. 
Dokter yang menangani tersangka kasus pembunuhan mantan anggota GAM Teungku 
Badruddin di Desa Pane Jaloh, Sawang, akhir Desember 2007 lalu itu, mengatakan, 
Husaini meninggal akibat sesak nafas dan penyakit paru-paru. Sebelum 
menghembuskan nafas terakhir, Husaini menjadi tahanan kepolisian atas dugaan 
terlibat dalam pembunuhan Teungku Badruddin. Dia ditangkap polisi dalam sebuah 
penggerebekan di Sawang beberapa waktu lalu.   
  Ibrahim Syamsuddin menyebutkan, jika pun Husaini bersalah polisi seharusnya 
memperlakukannya sesuai dengan proses hukum. Dia menyatakan keraguannya 
terhadap penyebab kematian Husaini. “Ini lagu lama yang didendangkan aparat 
saat masa perang dulu. Tidak masuk akal alasan polisi itu,” kata Ibrahim.   
  Polisi membantah kematian Husaini akibat penganiayaan. Dalam keterangan 
beberapa saat setelah kematian Husaini, Kapolres Lhokseumawe AKBP Zulkifli 
mengatakan, “Dia kita bawa (ke RS TNI AD) karena sakit. Sebelum kita tangkap 
dia memang dalam keadaan sakit sesak nafas,” kata Zulkifli usai membesuk 
korban. [dzie]   






       
---------------------------------

Alt i ett. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk.

Kirim email ke