Kheun Peupatah Acheh: "Rimueng han dibeh kureng"  Maknadjih hanapeue tadjak 
siboe-siboe rimueng pluek, pasti buetdjih rugoe bagi manusia. Hanapeue tadjak 
seumah ureueng peulara burong tudjoh. Meunan umpama pulisi hindunesia. Padup 
ribeege katakalen awaknyan, paken geutanjoe hansagai sadar?  Paken geutanjoe 
lagee ureueng deunge haba mameh awak kampagnje tiep peumilu?  Paken sabe roh 
lam uruek set lagee keuleude?  Mungken geutanjoe tjit saban peurangoe ngen 
pulisi dan teuntra Hendon, makadjih sabe tasiboe hantadjeuet peugah pulisi brok 
peurangoe? Meuteueh geutanjoe get akai hana tjuriga brok keu pulisi?  Njan 
ureueng lugu hai sjedara njeng na seumike. (Hana meu ideology)
   
  

 
  ----- Original Message ----
From: Muhammad al qubra <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; Lantak@yahoogroups.com
Sent: Saturday, January 12, 2008 9:57:32 PM
Subject: [Lantak] Vedr. [IACSF] Sofyan Dawood (singkirkan pihak yang tidak 
terima MoU ??????????????????????)

          Hanya ada sedikit tanggapan saja dari saya di Ujung Dunia,
  Pertama, kalau saudara Irwandi berpesan agar semua pihak menahan diri, itu 
adalah pernyataan biasa dan memang benar tapi yang perlu dipahami bahwa wajar 
rakyat atau anak buah Tgk Husaini menghakimi sendiri andaikata polisi tidak 
berlaku transparan dalam kasus kematian Tgk Husaini.  Justru itu kalau saudara 
Irwandi berharap agar pesan tsb dipatuhi, berdaya upayalah agar kasus Tgk 
Husaini tidak dipetieskan sebagaimana kasus pembunuhan terhadap saudara Munir 
(pejuang ham), Jakfar Sadiq warga Amerika Serikat dan pejuang-pejuang kebenaran 
lainnya baik di Acheh - Sumatra maupun di seluruh kepulauan Melanesia.
   
  Kedua mengenai pesan saudara Sofyan Daood Pada semua pihak, TNI/Polri, KPA 
atau mantan GAM, dimana permintaannya agar mampu menahan diri, untuk 
menghindari kejadian yang menjurus pada rusaknya butir-butir MoU, saya kira 
keliru 180 derajat. Bukankah begitu MoU Helsinki ditandatangani, langsung 
dirusak pihak Indonesia?  Bukankah UUPA made in Hindunesia itu membuktikan 
bahwa butir-butir yang dipersetujukan pihak GAM (Gerakan Acheh Mardeka) dan 
Hindunesia total dirusak?  Apakah saudara Sofyan Daood tidak memahami bahwa 
Self Government telah di sulap pihak Hindunesia kepada Otonomi Khusus alias 
Otonomi Pura-pura?  Apakah saudara Sofyan Daud benar-benar tidak mengerti dalam 
hal ini atau memang hendak menipu kami rakyat Acheh - Sumatra demi kesenangan 
yang kalian raih diatas penderitaan kaum dhu'afa Acheh. Masya Allah, begitulah 
mata manusia jadi kabur ketika terperangkap dalam kesenangan Duniawi yang 
bathil.  Saya harap saudara Sofyan, cepat menarik balik atas pernyataan bohong
 saudara itu. Kami bangsa Acheh berhak mencurigai anda telah memihak kepada 
musuh.
   
  Selanjutnya Sofyan daud menambahkan:
". . . . . . .singkirkan pihak yang tidak terima MoU"
   
  Pesan kedua ini boleh-boleh saja tapi saudara Sofyan harus sadar bahwa mereka 
punya alasan kuat untuk menolak MoU, andaikata MoU yang kita tandatangani itu 
tidak berjalan dengan sebenarnya sebagaimana butir-butir yang terkandung dalam 
MoU itu sendiri. Anda ini kok lucu sekali. Pertama anda katakan jangan rusak 
butir-mutir MoU Helsinki, namun ketika ada pihak yang menolak MoU disebabkan 
tidak sesuai dengan butir-butir yang telah disepakati, anda hendak 
menyingkirkan mereka. Sepatutnya anda memuji mereka disebabkan mendukung 
pernyataan anda.  Pesan anda kedua ini juga jelas keliru 180 derajat.  Anda 
memang bekas Jurubicara GAM tapi sepertinya sangat tidak arif ketika membuat 
pernyataan yang tergambar seolah-olah semua TNA berpikiran seperti anda. 
   
  Maafkan saya kalau tidak bermaksud untuk menyakiti anda tapi sesuai kata 
Rasulullah sendiri" Kulli haq walaukana murra"  (Katakan yang benar walau pahit"
   
  Billahi fi sabililhaq
  Muhammad Al Qubra
             di
       Ujung Dunia
   
  

Rambideun Aceh <rambideunacheh@ yahoo.com> skrev:
      
12/01/2008 09:56 WIB

Pasca Meninggalnya Husaini
Gubernur Jumpai Kapolres

[ rubrik: Serambi | topik: Kriminalitas ]

LHOKSEUMAWE - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, Jumat
(11/1) menjumpai Kapolres Lhokseumawe, AKBP Zulkifli.
Namun, tak diketahui secara detail isi pertemuan
tertutup yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut.
Usai pertemuan itu, Gubernur melihat sejumlah barang
bukti (seperti pistol rakitan-red) yang diambil polisi
dari Husaini, Warga Kecamatan Sawang yang meninggal
dunia pada Kamis (10/1) malam. 

Ketika Dimintai tanggapannya terkait meninggalnya
Husaini, Irwandi menyatakan, meninggalnya seorang
tahanan menjadi urusan polisi untuk melakukan
investigasi lanjutan. Namun, ia berharap penyebab
meninggalnya Husaini nantinya agar dapat diumumkan ke
masyarakat sehingga tidak timbul salah paham di
kalangan masyarakat. 

Menyangkut kondisi keamanan di tengah-tengah
masyarakat, Irwandi berharap tidak ada para pihak yang
bertindak secara berlebihan. Semua pihak harus
mengontrol diri dan tidak bertindak di luar batas.
Masyarakat diharapkan tidak menjadi hakim di luar
pengadilan dan begitu juga aparat tak bertindak
berlebihan. Semua harus sesuai prosedur, harap
Gubernur. 

Dikembalikan 

Sementara itu, pasca meninggalnya Husaini, pihak
Polres Lhokseumawe telah mengambilkan sejumlah barang
bukti milik tersangka kepada pihak keluarga. Barang
bukti yang dikembalikan berupa uang tunai Rp 6 juta
lebih, KTP dan sejumlah barang milik pribadi lainnya.
Sedangkan satu unit mobil Cherooky, senjata tajam,
pistol rakitan dan amunisi masih tetap diamankan di
Mapolres. 

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Zulkifli didampingi Kasat
Reskrim, AKP Bambang Eko Subandono menjelaskan
penyebab meninggalnya Husaini. Malah pihak kepolisian
sudah mengantongi surat dari keluarga almarhum yang
menyatakan penyebab meninggalnya Husaini. 

Sofyan Dawood 

Sementara mantan Jurubicara GAM, Sofyan Dawood,
melalui telepon selular menyatakan penyesalannya
terhadap Husaini. Menurutnya, Husaini benar-benar
mantan anggota TNA dan sosok yang mampu meredamkan
situasi di Sawang selama MoU dan ratusan mantan TNA
patuh padanya. 

Pada semua pihak, TNI/Polri, KPA atau mantan GAM,
tambahnya, diminta agar mampu menahan diri, hindari
kejadian yang menjurus pada rusaknya butir-butir MoU.
Jangan pancing suasana damai ini menjadi ribut,
singkirkan pihak yang tidak terima MoU, kata Sofyan
yang kembali menyesali kejadian meninggalnya Husaini. 

Sofyan menyatakan, seandainya Husaini terbukti
terlibat aksi kriminal, pihaknya tak keberatan kalau
diusut dan dihukum secara hukum yang benar. Berapapun
dihukum akan diterima, tapi kenapa hal itu bisa
terjadi, kata Sofyan. 

Datang 

Sementara itu, sejumlah pelayat datang ke rumah duka.
Husaini dikebumikan menjelang shalat Jumat di Desa
Gunci Kecamatan Sawang. 

Istri Husaini, Agustini (32) terlihat sangat terpukul
dengan meninggalnya suaminya tersebut. Ia yang sedang
hamil itu mengaku berpisah dengan suaminya pada Minggu
(6/1) malam. Saat itu suaminya asyik nonton TV di
ruang keluarga tetapi tiba-tiba rumah dikepung,
digeledah dan suaminya dibawa. 

Dikatakan, sejak dibawa polisi tidak diperbolehkan
bertemu di Polres. Ditambahkan, sejak kawin, suaminya
tidak mengidap penyakit paru-paru serta dan kalau ada
hanya batuk biasa. Terserah hanya Allah lebih tahu,
kata Agustini yang meminta kematian suaminya dapat
diusut, karena ia menilai kejadian tersebut tidak
wajar.(bah/ib/ s

Sumber:
http://serambinews. com/old/index. php?aksi= bacaberita& beritaid= 
40794&rubrik= 1&kategori= 2&topik=2

"Setiap ada kezaliman dan penindasan,
selalu ada orang yang melawan".

____________ _________ _________ _________ _________ _________ _
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile. yahoo.com/ 
;_ylt=Ahu06i62sR 8HDtDypao8Wcj9tA cJ 




    
---------------------------------
  
        Alt i ett. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk.  

                         





       
---------------------------------

Alt i ett. Få Yahoo! Mail med adressekartotek, kalender og notisblokk.

Kirim email ke