Martunis! Anda juga hanya menggunakan milis (IACSF), jati diri 
nanda perlu dipertanyakan.

   
  Saudara Martunis yang baik. Anda keliru memahami agama dihubungkan dengan 
politik ketika saya menampilkan politik dari kacamata agama. Secara agama atau 
petunjuk Allah sebagai pemilik Dunia ini yang mutlak kebenarannya tidak ada 
perdamaian antara yang haq dan yang bathil. Adapun perjanjian Hudaibiah yang 
dibuat Rasulullah denga Suhail, yang akhirnya dibatalkan ditengah jalan oleh 
Rasulullah berdasarkan perintah Allah, menunjukkan sebagai pelajaran yang dapat 
diambil i'tibar oleh ummatnya dibelakang hari sebagaimana yang sedang kita 
hadapi sekarang ini.  Sesungguhnya kaum hipokrit tidak pernah jujur ketika 
berunding dengan kita. 
   
  Namun demikian kita juga diwajibkan berada dalam satu poros ketika berjuang 
di jalan Allah. Disebabkan pemimpin atau orang yang ditunjukkan oleh pemimpin 
(baca PM Malek Mahmud) telah mengambil kesimpulan untuk menerima perdamaian, 
kita juga terpaksa toleran demi menjaga kesatuan dalam perjuangan. Namun 
realitanya kita sedang ditipu oleh pihak Indonesia sebagai bukti kemunafikan 
mereka untuk mengalahkan kita di medan politik.  Keberhasilan musuh untuk 
menipu kita dipicu oleh orang GAM sendiri (baca oknum GAM yang sudah dekaden 
dan ambisius jabatan, hingga bersedia untuk menghancurkan perjuangan serta 
menentang pemimpin yang ditunjuk). Berbicara perjuangan justru sisa harapan 
sekarang hanya pada keexisan Partai GAM dengan lambang bendera Acheh sebagai 
lambang persatuan. Jadi keliru 180 derajat kalau Martunis menduga saya 
mempolitikkan agama tapi justru saya hendak membawa politik kita untuk 
benar-benar mengikuti agama. Nampaknya saudara Martunis sangat keliru ketika
 mengatkan biarlah  politik itu mengikut apa yang di tuntun oleh agama 
kita..Realitanya justru muncul orang-orang yang sedang menggiring politik Acheh 
untuk keluar dari jalur agama. 
   
  Apakah anda termasuk golongan Sofyan Dawood dan Irwandi cs yang menolak 
bendera Bintang Bulan untuk dijadikan lambang partai?  Celakalah anda kalau 
masuk perangkap pemikiran orang GAM yang telah dekaden itu. Secara tidak 
langsung anda juga telah masuk perangkap NKRI gadongan namun anda tidak sadar 
dan sukar untuk mendapat kesadaran.
   
  Selanjutnya anda mengatakan: "Biarlah kami yang akan melanjutkannya dan 
perbaiki dulu siraturahmi sesama bangsa kita dan rasa cinta anda kepada negeri 
akanlah bertambah dengan sendirinya". 
   
  Perlu dipertanyakan, sejauhmanakan silaturrahmi yang telah anda upayakan itu? 
Apakah kami harus menunggu sampai tidak bersisa lagi perjuangan Acheh - Sumatra 
itu? Bukankah penggunaan bendera itu untuk partai GAM ditentang oleh pihak 
Indonesia dan anda juga Mrtunis? Siapakah anda sebenarnya?  Apakah kedudukan 
anda sekarang dalam system Taghut Indonesia? Apakah sekarang anda sedang 
menikmati hasil perjuangan sementara rakyat jelata makin menderita ekonominya? 
Tolong jawab tiga pertanyaan saya itu dengan jujur agar kita dapat berdiskusi 
dengan sehat dan tepat untuk lanjutannya. Hal ini perlu agar kita saling kenal 
mengenal, hingga diskusi kita lebih terarah. 
   
  Terakhir sekali tentang kesimpulan yang saya ambil itu kamukatakan menurut 
pikiran saya (baca hsndwsp sendiri). Itu sudah barang pasti. Masak saya 
mengambil kesimpulan menurut pikiran orang lain atau menurut pikiran kamu yang 
keliru itu?. Bukankah Allah berkali-kali mengulang dalam Al Qur-anul karim 
dengan perkataan: " Afala ta'qilun dan afala yatazakkarun?  Kalau bukan dengan 
intelek yang dipandukan Al Qur-an, adakah cara lain untuk orang yang beriman 
mengambil suatu kesimpulan? Anda ini nampaknya memang benar-benar ngaur cara 
berfikir. Justru itulah muncul pertanyaan saya, siapakah kamu ini sebenarnya? 
Posisi Qabilkah yang sedang berkecamuk dipikiran anda atau masuk perangkap 
basyar-basyar. Semoga anda dapat berpikir secara Qur-ani bukan versi hikayat 
musang atau masuk perangkap sekuler yang memisahkan negara dengan agama.
   
  Billahi fi sabililhaq
  hsndwsp
  di 
  Ujung Dunia
   
  

Martunis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
            Dr Husaini Daud!
   
  Agama itu bukan untuk di politikkan dan biarlah politik itu mengikut apa yang 
di tuntun oleh agama kita. 
   
  Sangatlah berguna apa- apa nasehat yang telah anda tuliskan di sini, tapi 
akanlah berguna lagi jika anda hanya menulis apa- apa yang tercantum dalam 
alqur'an tampa menyangkut ke pandangan dan pendapat anda tentang sebahagian 
orang yang membawa bandera sebagai lambang partai.
   
  Perlu anda ketahui; Helsinki adalah perjanjian kompromi antara RI - Jawa 
dengan ASNLF untuk kemaslatan bangsa Acheh dan generasi penerus perjuangan 
Bangsa. Biarlah kami yang akan melanjutkannya dan perbaiki dulu siraturahmi 
sesama bangsa kita dan rasa cinta anda kepada negeri akanlah bertambah dengan 
sendirinya.
   
  Apa- apa yang anda ambil kesimpulan di bawah tentang Gam; adalah menurut 
pikiran anda dan berdasarkan berita dan ilmu analisis yang di anugrahkan kepada 
anda. Menurut pendapat saya; tidaklah berhak di antara dari kita mengambil 
kesimpulan yang terlalu dini tentang apa- apa yang berlaku di sekitar kita, 
tapi lihat, rasa dan kumpulkan segala informasi dan bersikaplah jujur.

  Iman itu dengan hati dan Islam itu dengan anggota badan.
   
   
  Martunis
  
husaini daud <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
        Qalallahuta'ala aidhan (Allah juga berfirman) : " . . . . . . .Jika 
mereka berpaling  (dari hukum yang diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa 
sesungguhnya Allah akan menimpakan musibah (baca seperti tsunami) kepada mereka 
disebabkan sebagian dosa-dosa (baca kezaliman) mereka. Dan sesungguhnya 
kebanyakan manusia adalah orang - orang fasiq" (QS, 5 : 49)
   
  Jelaslah bahwa semua orang-orang yang bersatupadu dalam system Taghut 
Indonesia itu berpaling dari hukum yang diturunkan Allah akibat tamak kepada 
harta, ambisius kekuasaan dan terperangkap dalam rayuan wanita-wanita. Bukankah 
demikian jelas bahwa bukan hanya di Indonesia tapi juga mewabah ke Acheh - 
Sumatra menurut firman Allah kebanyakan mereka itu terdiri dari orang-orang 
fasiq?  Lalu bagaimana posisi kebanyakan orang-orang yang berkecimpung di medan 
internet ini? Berimankah kebanyakan mereka?atau memang fasiq, kalau tidak kita 
katakan munafiq atau hipokrit.  
   
  Kalau Acheh - Sumatra  berjingkrak-jingkrak dalam lembaga NKRI gadongan itu 
sebagai mana GAM yang telah dekaden, bermakna bukan berdamai tapi menyerah. 
Harap dapat direnungkan kata yang saya hitamkan ini. Media massa yang memuat 
tulisan bernada propokasi bahwa Acheh - Sumatra seolah-olah bersedia dalam 
lembaga NKRI gadongan dan hipokrit itu, harap bertanggung jawab terhadap 
kehancuaran Acheh - Sumatra. Sekarng dari sisa harapan hanya pada berkibarnya 
bendera Acheh saja di partai GAM kendatipun banyak oposisi yang secara tidak 
sadar masuk perangkap NKRI, kanapa musti takut kepada penguasa Indoinesia? 
Tidakkah kalian takut kepada Allah untuk agar tidak bersa tupadu dalam system 
Taghut yang anti hukum Allah itu? Tidakkah jelas posisi kalian sebagaimana 
ayat-ayat Allah diatas itu?  Alhamdulillah cukup jelas tapi kebanyakan manusia 
memang fasiq sebagaimana dikatakan Allah sendiri di ujung  ayat 49 suarah Al 
Maidah diatas itu namun mereka sepertinya tidak pernah sadar. 
 Sebaliknya apabila merasa sudah terposisi sebagai orang fasiq dan munafiq, 
mulailah bagaikan cacing kepanasan menuduh pihak lain yang fasiq atau hipokrit 
sebagaimana kita saksikan di medan internet itu.
   
  Betapa jahatnya sebahagian orang Acheh - Sumatra sekarang yang coba 
mengelabui partai GAM bahwa kalau bendera Acheh - Sumatra digunakan untuk 
lambang partai akan mengecilkan kedudukan bendera negara Acheh. Tidakkah mereka 
sadar kalau bendera Acheh tidak diusung oleh partai GAM, maka akan tinggal 
kenangan saja itu bendera? Bukankah justru itu yang diingini pihak yang sedang 
menipu kita?  Bukankah partai lokal bisa exsis akibat adanya perjuangan GAM? 
Tidakkah mereka berhak memperjuangkan aspirasi bangsa Acheh dengan identitas 
benderanya? Bukankah justru bendera Acheh - Sumatra sekarang milik kita yang 
memperjuangkan hak kaum Dhu'afa Acheh?  Kita harap partai lokal lain dapat 
berpikir secara jujur dan adil agar kita dapat menuju tujuan yang sama 
akhirnya. Semoga Allah masih memberikan kesempatan kepada anda-anda untuk 
memahami 'aqidah Islam murni. Disinilah kemenagan Acheh - Sumatra, ditempat 
yang redha Allah. Aamin ya rabbal 'alamin.
   
  Salaamun 'alaikum wr wbr.
   
  Billahi fi sabililhaq
  hsndwspgaya
  di 
  Ujung Dunia 
  

Administrator <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    Anda telah mengirim komentar pada www.gatra.com:

Judul Berita: Faktor Islam
URL: http://www.gatra.com/artikel.php?id=106290

"Anda memohon kepada Allah tapi anda tidak meyakini system Allah sebaliknya 
tenggelam dalam system Taghut yang membuat hukum-hukum Allah terinjak-injak.
Allah mengatakan:". . . . . . .waman lam yahkum bima anzalallah faulaika humul 
kafirun" (kafirun, zalimun dan fasiqun). Terjemahan bebasnya: ". . . . . . . 
Barang siapa yang tidak menghukum/memutuskan menurut (hukum) apa yang 
diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir" (QS, 5 : 44) . . . 
. . . . . Barang siapa yang tidak menghukum/memutuskan menurut (hukum) apa
yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang zalim" (QS, 5 : 45) 
. . . . . . . Barang siapa yang tidak menghukum/memutuskan menurut (hukum) apa 
yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang fasiq" (QS, 5 : 47)

Sekarang coba anda pikirkan sedalam-dalamnya, hukum apakah yang telah anda 
bersepakat untuk diterapkan terhadap orang-orang yang bersatupadu dalam system 
Indonesia itu? Betapa banyak kaum dhu'afa yang telah dizalimi, dipenjara, di 
anianya/siksa, dibunuh, dijarah hartanya, diperkosa dan berbagai penghinaan 
jenis lainnya akibat persekongkolan orang-orang yang bersatupadu dalam lembaga 
yang mereka namakan NKRI. Andaikata kita mampu berpikir pastilah kita memahami 
bahwa semua orang yang bersatupadu dalam NKRI gadongan itu adalah, kafir, zalim 
dan fasiq plus munafiqun. Lalu dimanakah posisi orang-orang yang terhimpun di 
majalah Gatra ini? Dapatkah kalian menarik kesimpulan secara jujur?

(hsndwspgaya)
ACHEH - SUMATRA"

Anda dapat menghapus komentar tersebut dengan membalas email ini
(you could remove comment above by replying this email).

-------------------------------------------------------
dikirimkan oleh Administrator 
dengan menggunakan fasilitas pengiriman email Gatra.com


    
---------------------------------
  Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search.   




  Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

         


       
---------------------------------
Yahoo! oneSearch: Finally,  mobile search that gives answers, not web links. 

Kirim email ke