Saya kira dengan cara seperti yang disarankan Dewa Gumay ini, secara tidak 
langsung kita masih menerima BRR untuk membangun Acheh. Padahal kita sekarang 
berada pada keputusan menjalankan mosi tidak percaya kepada BRR serta menindak 
lanjuti setiap kesalahan pelaku-pelakunya. Bagaimana anda masih percaya kepada 
Kuntoro cs dan BRRnya tuan Dewa Gumay?
   
  

|| dewagumay || <[EMAIL PROTECTED]> skrev: 
            Cantumkan Nama Anda, dukung Petisi Tolak Asbes.
   
  Saatnya Kita Tolak Penggunaan Bahan Asbes-Chrysotile,
  dalam proses Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh !.
  Cantumkan Nama Anda dalam Petisi "Untuk Kehidupan Hari Ini dan
  Generasi Mendatang, Saatnya Menolak Penggunaan Bahan Asbes-Chrysotile
  dalam Proses Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh.
   
  Dengan mengirim (Nama, Alamat atau Asal Organisasi ke:
  [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
   
  Petisi ini akan diserahkan ke BRR Aceh-Nias dan Pemerintahan Aceh,
  serta instansi lainnya. dalam kegiatan aksi massa dan hearing.
  yang akan di Organisir Oleh Koalisi Advokasi Tolak Asbes.
   
  ============================================================================
   
    P E T I S I
  
  Untuk Kehidupan Hari ini dan Generasi Mendatang
  Saatnya Menolak Penggunaan Bahan “Asbes-Chrysotile” dalam Proses 
  Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh
  
  *****
  
  Setelah dihantam oleh bencana gempa dan tsumani pada akhir Desember 2004 
lalu, hari ini Masyarakat Aceh akan kembali dihantam oleh “potensi Bencana 
massal” yang berasal dari penggunaan bahan bangunan rumah korban tsunami yang 
mengandung “Chrysotile” yang terdapat dalam “Asbes”.
  
  204 rumah di Desa Deyah Raya Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, yang dibangun 
oleh Yayasan Bakrie menggunakan bahan bangunan yang berasal dari Asbes yang 
mengandung Chrysotile, kasus serupa teridentifikasi di Desa Neuheun Kecamatan 
Masjid Raya, Aceh Besar, dan Kecamatan Meureubo Aceh Barat oleh pelaku yang 
berbeda.
  
  Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, sebagai regulator dalam 
pemulihan kembali Aceh, justru menutup mata dan melempar tanggung jawabnya 
terhadap persoalan ini, belum ada upaya kongkriet untuk melakukan re-habilitasi 
terhadap rumah korban tsunami yang menggunakan bahan Asbes-Chrysotile dan 
memberlakukan regulasi untuk pelarangan penggunaan bahan Asbes yang mengandung 
Chrysotile dalam proses Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh.   
  
  Asbes adalah istilah pasar untuk bermacam-macam mineral yang dapat 
dipisah-pisahkan hingga menjadi serabut yang fleksibel. Berdasarkan komposisi 
mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian. Golongan serpentin; 
yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida magnesium silikat dengan 
komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, Golongan amfibol; yaitu mineral krosidolit, 
antofilit, amosit, aktinolit dan tremolit. Walaupun sudah jelas mineral asbes 
terdiri dari silikat-silikat kompleks, tetapi dalam menulis komposisi mineral 
asbes terdapat perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari molekul 
Si11O12. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan sinar-X, sebenarnya 
silikat-silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11.
              
  Beberapa tinjauan kasus kematian akibat menghirup udara yang tercemar asbes 
menyimpulkan bahwa, 94 persen penggunaan Asbes didunia mengandung bahan 
Chrysotile atau hidroksida magnesium silikat dengan komposisi 
Mg6(OH)6(Si4O11)H2O, Chrysotile merupakan bahan mineral yang bersifat 
Karsinogen pemicu penyakit kanker yang akan menyerang rongga dada, paru-paru, 
dan perut. Proses terinfeksinya melalui udara yang telah tercemar oleh debu 
Asbes kemudian dihirup oleh Manusia. Penggunaan Asbes telah banyak menimbulkan 
kematian pada korban, contoh kasus di Negara Jepang, akibat menghirup udara 
yang tercemar Asbes, 500 orang meninggal dunia pada tahun 1995, dan meningkat 
menjadi 878 orang pada tahun 2003, sehingga pemerintah Jepang melarang 
penggunaan Asbes. 
              
  Proses keracunan Asbes tidak terjadi secara seketika, racun Chrysotile akan 
menyerang manusia secara akumulatif, proses terinfeksi Chrysotile akan memicu 
terjadi kanker pada manusia dalam waktu puluhan tahun kemudian, ketika korban 
secara terus-menerus menghirup debu asbes yang mengandung Chrysotile maka 
korban akan terkena penyakit kanker, yang bisa menyebabkan kematian.
  
  Dari sejumlah pengalaman, penggunaan asbes sebagai bahan bangunan telah 
banyak menimbulkan korban. Di Jepang saja, akibat menghirup udara yang tercemar 
asbes, 500 orang meningal dunia (1995). Jumlah ini meningkat menjadi 878 orang 
pada tahun 2003. Dan hingga saat itulah, pemerintah Jepang melarang segala 
bentuk bangunan dengan menggunakan bahan baku asbes. Dan dibeberapa Negara di 
Eropa, mengharamkan Asbes sebagai bahan baku pembangunan rumah atau gedung yang 
akan di huni oleh manusia. 
  
  Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias harus segera melakukan 
upaya nyata dan terukur untuk menyelesaikan kasus ini, sebelum menjadi 
berlarut-larut tanpa penyelesaian, untuk itu upaya nyata dan terukur dapat 
dilakukan BRR Aceh-Nias dengan mengambil tindakan :
  
    
   Melakukan Pembangunan (rekonstruksi) Ulang bagi rumah-rumah yang menggunakan 
Bahan Asbes-Chrysotile di Desa Deyah Raya Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, 
dan Wilayah lainnya.  
   Mengeluarkan regulasi/kebijakan yang melarang penggunaan bahan Asbes yang 
mengandung Chrysotile dalam proses Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Aceh dan 
Nias, dan diberlakukan secara ketat serta mengikat bagi seluruh pelaku 
Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Aceh dan Nias.  
   Bersikap Transparans dan accountable dalam setiap pengambilan keputusan dan 
memberikan informasi yang akurat dan benar (tidak melakukan kebohongan publik) 
terhadap proses penyelesaian kasus ini.
  
  
  
  Banda Aceh, 16 April 2007.  
  
  
  Hormat Kami.

  
   
   
   
  =====================================
Dewa Gumay - Manager Advokasi dan Kampanye
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh
   
  Jalan Krueng Do II No. 26 Lambhuk Kec. Ulee Kareng
Banda Aceh, 23116 - Nanggroe Aceh Darussalam
Telp./Fax. +62 651 21183 +62 651 21184
Mobile. +62 812 6931990
E-mail. [EMAIL PROTECTED] or [EMAIL PROTECTED]
Weblog. http://dewagumay.wordpress.com
=====================================
  

         


       

Kirim email ke