Akankah Kuntoro cs mundur dari dari statusnya sebagai "Biawak" atau "Meurua"? Rasanya yang namanya meurua itu memang sangat "kloprip" alias pekak tidak terdengar ketika manusia berkauk-kauk yang dirinya salah santap. Kalau dia itu menyantap bangkai binatang entahlah tapi kali ini yang mereka santap adalah "mayat" para korban Tsunami serta mereka yang masih diberi kesempatan oleh Allah untuk meneruskan kehidupannya. Andaikata Kuntoro cs akan mundur setelah mendengar himbauan sebagaimana tertera dalam tulisan yang di forward saudara Murizal Hamzah inipun, kita masih tersisa rasa kekecewaannya akibat demikian berlarutnya praktek yang sangat menyebalkan itu. Yang paling menyakitkan kita terlibatnya orang - orang Acheh sendiri dalam "merampas" hak saudaranya dengan dalih "gaji". Gaji apa-apaantu, diatas penderitaan para musibah tsunami. Ada satu pepatah Acheh: "menje peng gadeh janggot, meunje titek-titek gadeh" ulama" sepertinya benar tapi tidak benar. Artinya tidak semua orang hijau matanya ketika melihat uang dan bukanlah ulama namanya kalau masih mampu digoda oleh syaithan, seperti Dr Muslem Ibrahim dan semacamnya Jangankan ulama benaran, orang mukmin sejati saja takmampu digoda syaithan. Tapi disebabkan realitanya demikian kita lihat pada kebanyakan manusia sepertinya "ya"untuk manusia-manusia yang tidak beriman yang sesungguhnya tapi "iman penampilan" macam sebagian pejuang yang larut dengan bisnis, sementara anak buahnya menderita ekonomi, tidak dihiraukan sama sekali.. Sementara toke-toke yang dulunya dalam ketiak kopasus sekarang peju7ang-pejuang itu masuk dalam ketiaknya. Kesimpulannya bukan saja Kuntoro cs yang berlagak "meurua pekak" tapi juga Yudhoyono _ Kalla dan segenap para mentrinya kenapa pura-pura tidak mendengar suara keluh kesah orang Acheh? Lihatlah Yudoyono dan Kalla yang Golkar itu bagaimana sepak terjangnya dalam membela keluarga Suharto. Kemudian lihat lagi bagaimana munafiqnya mereka bersama segenap para mentrinya dalam berhadapan dengan republik Islam Iran, hingga ternyata mendukung Resolusi PBB yang diperalat oleh AS dan Yahudi. Majlis Penipu Rakyat dan Dewan Penipu Rakyatnya (MPR dan DPR) memang tidak setuju keputusan penguasa itu tapi mereka itu sesungguhnya licik untuk memperlihatkan dimata dunia seolah-olah mereka itu pribadi-pribadi yang baik. Sesungguhnya mereka itu adalah Penipu-penipu Rakyat yang berlagak Wakil Lihatlah bagaimana pekaknya mereka terhadap penderitaan para musibah "lumpur panas" dan berbagai kasus lainnya. Dan lihat lagi bagaimana pekaknya mereka terhadap penderitaan orang Acheh - Sumatra hingga bersekongkol untuk melanggar perjanjian Helsinki melalui UUPA Otonomi basi alias "tempe basi". Tidak terbatas disitu saja, mereka sama sama pekak terhadap perlakuan semena-mena oleh Kuntoro cs terhadap para musibah Tsunami. Adakah makhluk seperti itru layak disebut manusia? Barakallaahu lii walakum wassalaamua'laikum wr wbr Anwar Ali, Acheh - Sumatra murizal hamzah <[EMAIL PROTECTED]> skrev: Ketua BRR Diminta Mundur
[JAKARTA] Ketua Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh dan Nias, Kuntoro Mangkusubroto dan para deputinya diminta mundur dari jabatannya masing-masing karena kinerjanya dinilai buruk oleh masyarakat Aceh dari sejumlah kalangan. Berdasarkan survei yang dilakukan Greenomics Indonesia terhadap 1.475 responden dari tingkat elite hingga para korban tsunami di Aceh, 93,2 persen responden tidak percaya lagi pada kinerja BRR. Hanya 6,8 persen responden yang puas dengan kinerja lembaga tersebut. Direktur Eksekutif Greenomics Indonesia Elfian Effendi dalam siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (29/3) menyebutkan, tingkat akurasi survei itu sangat tinggi, yaitu 99,5 persen dengan tingkat kesalahan 0,5 persen. Selama dua tahun menangani rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh dan Nias, kinerja BRR sangat mengecewakan. "Laporan-laporan kemajuan rekonstruksi versi BRR ternyata tidak mencerminkan kemajuan yang sebenarnya dicapai pada tingkat lapangan. Karena itu, kalau saya Kuntoro lebih baik angkat koper saja. Sebab keluhan masyarakat sudah sangat merata, mulai dari elite politik sampai korban tsunami," ujarnya. Menurut dia, kinerja BRR selama dua tahun ini sama sekali tidak memuaskan masyarakat Aceh. Kalaupun lembaga itu mengeluarkan laporan kemajuan selama dua tahun bekerja, sesungguhnya laporan itu sangat sulit dipercaya. "Misalnya, BRR menulis kemajuan yang dicapai pada akhir 2006 bahwa hampir 70 persen tenaga kerja laki-laki telah bekerja aktif di wilayah perkotaan dan pedesaan Aceh. Bahkan BRR mengklaim seolah-olah telah menurunkan angka inflasi di Banda Aceh dari 41,1 persen menjadi di bawah 10 persen. Ini jelas data yang menyesatkan publik. Laporan-laporan BRR hanya bagus di atas kerjas saja," kata dia tanpa menunjukkan realitas berdasarkan hasil survei mereka itu. [PR/A-21] Last modified: 30/3/07 http://www.suarapembaruan.com/News/2007/03/30/index.html [Non-text portions of this message have been removed] Messages in this topic (1) Reply (via web post) | Start a new topic Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls | Members | Calendar FPRIVATE "TYPE=PICT;ALT=Yahoo! Groups" Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe Recent Activity 3 New Members Visit Your Group Got Yodel? Best Yahoo! Yodel Give us your best yodel and win! Yahoo! HotJobs Be Discovered! Employers find you Upload your resume Yahoo! Mail Get it all! With the all-new Yahoo! Mail Beta . --------------------------------- Klaustrofobisk innboks? Få deg en Yahoo! Mail med 250 MB gratis lagringsplass http://no.mail.yahoo.com