ANDA INGIN KAYA ?
JANGAN LAMA-LAMA JADI KARYAWAN !

Sebelum melepas si buyung kuliah di Yogya, awal 90-an, Baharudin, seorang dosen 
universitas di Padang, berpesan pada si Buyung, \"Belajarlah yang giat, raih 
nilai dan rangking di kelasmu, niscaya kamu akan mendapatkan pekerjaan dengan 
gaji yang tinggi. Itu jaminan masa depan yang pasti\".

Buyung memang anak patuh. Delapan tahun kemudian, ia sudah bergelar Master 
dalam ilmu Ekonomi, termuda di angkatannya. Buyung menjadi senior manager di 
sebuah bank swasta dengan gaji tinggi. Ia bisa mengkredit BMW dan mencicil 
rumah type 120.

Sayang, badai krismon membuat bank tempat Buyung bekerja masuk perawatan BPPN 
dan ia masuk daftar PHK. Karena masa kerja belum lama, pesangonnya tak cukup 
menutup tagihan mobil dan rumahnya.

Beruntung, teman lamanya di Yogya, menawari peluang menjadi dosen di 
universitas swasta di Yogya. Peluang itu diambil. Konsekwensinya, meski 
bergelar Master, ia hanya mendapat gaji seperempat dari jumlah yang diterimanya 
semasa menjadi bankir. Ia mulai hidup baru: tinggal di rumah kontrakan 
sederhana dengan kijang butut yang dibeli dari sisa pesangon. 

Sambil berjuang keras mencari proyek penelitian yang siapa tahu bisa jadi 
kejutan ekonomi keluarganya. Buyung mulai sadar, \"Nilai dan prestasi terbaik 
di kelas bukan jaminan mendapat penghasilan baik dan jaminan masa depan. Saya 
mohon saran Bang Purdi untuk mencarikan solusi\". tulis Buyung dalam email yang 
dikirim ke mailboks pribadi saya.

Rupanya buyung keliru mengindentifikasi penyebab kegagalan kariernya. Bukan itu 
sebabnya, tapi karena Buyung terkondisi dengan sebuah mindset : mencari 
pekerjaan dan menjadi karyawan adalah satu-satunya jalan setelah lulus kuliah. 
Pola pikir mengambil resiko tak pernah ada.

Semua tahu, nyaris setiap bangun tidur diva kenamaan Indonesia Kris Dayanti, 
sudah ditawari peluang konser dengan honor ratusan juta hanya dengan menyanyi 
tiga atau lima lagu saja. Belum lagi tawaran iklan berbagai produk. Tapi 
pernahkah kita dengar, Kris menamatkan kuliah dan meraih gelar ?

Meski dulu saya belum pernah mendengar kata-kata Robert T Kiyosaki, \"If You 
Want To Be Rich and Happy, Don\'t Go To School ?\", saya sudah sadar, bahwa 
pintar dan dapat rangking di sekolah tidak menjamin seseorang akan sukses dan 
kaya raya. Saya bahkan yakin, semakin lama seseorang sekolah, semakin tidak 
kreatiflah ia. Dan ia semakin takut mengambil resiko.

Kris Dayanti bisa saja meraup puluhan bahkan seratus juta lebih dari konsernya, 
tapi seorang pengusaha event organizer yang kreatif, mampu meraup lebih dari 
satu milyar rupiah dari banyaknya sponsor dan penjualan tiket penonton konser 
Kris Dayanti yang dikelolanya.

Kita semua tahu, lewat pekerjaan yang ditekuninya bertahun-tahun pada akhirnya 
orang ingin hidup makmur dan terjamin masa depannya. Istilah gampangnya, hidup 
kaya raya. Tapi tak banyak orang yang menyadari bahwa sejak masuk kuliah, 
sebenarnya seseorang telah menyiapkan dirinya untuk hidup miskin.

Mustahil seorang bidan, misalnya, akan mampu mengkredit sebuah Toyota Kijang 
LGX di usia pensiunnya, kecuali dia memiliki jiwa entrepreneur. Misalnya dengan 
mengelola klinik atau rumah bersalin di rumah yang bisa dikelola bersama kolega 
bidan lain. Grup RS Herlina di Jakarta adalah salah satu contoh kisah sukses 
dari hal ini.

Banyak orang tak juga menyadari, terlalu lama menjadi karyawan dan merasa 
sukses dengan keberhasilan-keberhasilan adalah semu belaka. Kalau kita menjadi 
seorang manager marketing bank, dan suatu ketika berhasil memasarkan produk 
perbankan tempat kita bekerja, kita tentu berharap mendapat kenaikan gaji dari 
sukses itu. Dan ketika itu didapat, kita merasa berhasil. Padahal, keuntungan 
sang pemilik bank jauh berlipat kali dari kenaikan gaji yang diberikan pada 
para karyawannya. Jadi, siapa yang lebih untung: Karyawan yang punya ide 
marketing jitu, atau pemilik bank yang pasif dan mampu membayar lebih mahal 
para karyawan yang kreatif untuk mengelola uangnya menjadi berlipat kali. Jadi 
mengapa mesti bertahan jadi karyawan ?

Sebuah bisnis kadang bisa dimulai dari kesadaran akan potensi diri sendiri, 
sayangnya tak banyak orang menyadarinya. Untuk memulai sebuah bisnis, seorang 
ahli farmasi, misalnya, kadang tak sadar bahwa keahliannya adalah modal utama 
untuk memulai bisnisnya. Sang ahli farmasi yang ber-mindset \"long life to be 
an employee\" tak sadar, ketika berhasil menemukan formula anti kanker ia 
memilih menjual paten penemuannya pada pabrik farmasi besar dan menerima 
royalti tanpa pernah tahu berapa persis keuntungan bersih yang tentu saja jauh 
berlipat kali dari royalti yang diberikan pada penemunya. Padahal, bisa saja 
sang penemu memilih mencari mitra bisnis yang mau membiayai penemuannya menjadi 
sebuah bisnis farmasi yang besar dan profitable.

Jadi jangan terlalu lama menjadi karyawan, mulailah mewujudkan mimpi untuk 
menemukan jalan menjadi pengusaha yang mapan secara finansial. Yakinlah, jutaan 
peluang bisnis selalu tersedia. Lihatlah peluang yang belum dikerjakan orang. 
Seperti kita tahu, sudah banyak orang menjual wedhang jahe. Tapi bagaimana 
membuat wedhang jahe mampu menghasilkan uang milyaran? Itu yang perlu kita cari 
tahu dan mencobanya. [Dikutip dari Majalah Entrepreneur - Indonesia Edisi 11/Th 
I / 7 Mei - 7 Juni 2004 ].

Well, segeralah sadari bahwa menjadi seorang pebisnis MLM (FYI) dan kemudian  
menjalankan bisnisnya, adalah salah satu cara memiliki perusahaan pribadi dan 
menjadi PENGUSAHA dengan modal kecil serta yang paling utama adalah memiliki 
KEBEBASAN FINANSIAL. Anda akan memiliki sebuah perusahaan nasional tanpa harus 
membangun gudang, tanpa harus membiayai riset untuk menciptakan produk, tanpa 
harus memiliki counter-counter untuk memasarkan produk dan tanpa harus membayar 
karyawan untuk melakukan semuanya itu! Yang perlu Anda lakukan hanyalah membuka 
cabang-cabang baru di seluruh Indonesia dengan cara memperkenalkan bisnis ini 
ke orang lain yang ingin memiliki perusahaan sendiri juga seperti Anda.

Untuk pendaftaran Online, silahkan isi form pendaftarannya di:
http://befin.join.as
dan segera upgrade keanggotaan Anda.

Mukhlis Fadliansyah
http://www.bebasfinansial.demo.to

Salam PASTI SUKSES !
  
--------------------------------------------------- 
FREE Online Mailing List Email Sender
http://mail.rahasiaupline.com
---------------------------------------------------



 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/iklan-mini/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke