GAJI TIDAK CUKUP Dikutip dari Danareksa.com Dear Ibu Mieke Rini, Saya berusia 31 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan swasta. Gaji saya saat ini 10 juta, bersih per bulan ditambah berbagai bonus dan tambahan lain seperti THR dan uang kesehatan. Saya bingung Bu Rini, kenapa setiap habis bulan kok saya malah defisit, terutama pada kartu kredit. Apakah tindakan saya kurang hati-hati? Lalu bagaimana proses berbelanja yang benar, karena saya pikir kebutuhan saya tidak begitu banyak dan saya masih belum berkeluarga. Oya Bu Rini, saya berniat menabung dan mengambil investasi. Apakah cocok bila saya bermain saham? Dan berapa kira kira keuntungan saya apabila saya bermain di bidang saham ini. Terima kasih, Agus Sundawan Cawang, Jakarta
Jawaban: Halo Pak Agus, Yang lebih penting daripada sejumlah penghasilan yang besar adalah bagaimana kita mengelolanya. Karena seberapapun besarnya penghasilan tersebut jika Anda terus saja melakukan pengeluaran yang lebih besar daripada penghasilan alias lebih besar pasak daripada tiang maka jangan heran jika Anda cepat sekali kehilangan kendali atas keuangan Anda. Defisit anggaran belanja, tidak bisa menabung, tidak bisa berinvestasi, cicilan hutang yang menjadi terlalu besar kemudian macet, hanyalah masalah keuangan yang Anda rasakan saat ini saja. Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka dalam jangka panjang akibatnya Anda tidak memilki sejumlah dana yang bisa digunakan untuk membiayai kebutuhan Anda saat sudah tidak bekerja atau pensiun. Karena itu mulai dari saat ini segeralah merubah kebiasaan Anda dalam menggunakan uang, agar di masa depan nanti tidak menjadi beban finansial bagi orang lain. Sebenarnya untuk seorang lajang penghasilan Anda termasuk besar untuk rata-rata penghasilan orang saat ini. Namun ternyata Anda mengalami defisit anggaran belanja yang terjadi kemungkinan disebabkan kebiasaan Anda sebagai berikut : 1. Gaya hidup yang mendorong pola konsumtif berlebihan. Cara mengatasinya tidak lain adalah dengan melakukan penyesuaian antara pembelanjaan Anda dengan penghasilan Anda. Misalnya jika clubbing 2xseminggu membuat Anda mengeluarkan terlalu banyak uang, maka kurangilah menjadi seminggu sekali saja. 2. Kartu kredit dianggap sebagai uang lebih, sehingga mendorong Anda untuk berbelanja saat uang tunai tidak tersedia. Gunakan kartu kredit untuk keadan darurat saja, jangan gunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan, belanja, rekreasi, dll. Biasakan membayar dengan kartu debet atau uang tunai untuk menghindari pemakaian limit kartu kredit. Jangan lupa untuk membayar lunas tagihan Anda, karena tiap tagihan yang tidak dibayar lunas akan dikenakan bunga 3. Tidak ada batasan dalam melakukan pengeluaran, bisa mengakibat Anda cenderung mengeluarkan uang terlalu banyak pada beberapa pos pengeluaran yang kurang penting. Misalnya busana dan aksesoris, telpon, peralatan elektronik, hobby 4. Tidak pernah membuat rencana pengeluaran bisa mengakibatkan terjadinya belanja spontan atau impulse buying. Mengeluarkan uang tanpa rencana bisa mengakibatkan Anda tidak bisa membedakan mana keinginan dan mana sesungguhnya kebutuhan. Jika menuruti keinginan semata maka tidak seorangpun yang gajinya cukup. Karena itu buatlah budget agar Anda mengeluarkan sesuai dengan kebutuhan Anda. 5. Adanya pengeluaran tak terduga dalam jumlah yang cukup besar, seperti hadiah, sumbangan, biaya kesehatan, dan lain-lain. Bentuklah sebuah dana cadangan yang berfungsi untuk mengantisipasi pengeluaran tidak rutin ini. Besarnya dana cadangan ini bisa sebesar 2 s/d 3 kali pengeluaran Anda perbulan. Untuk masalah investasi dan pemilihan produk investasi merupakan masalah yang berbeda tetapi berkaitan satu sama lain. Maksud saya, pemilihan produk investasi merupakan urutan terakhir dari suatu rangkaian proses keputusan berinvestasi. Karena terlebih dahulu kita harus mengetahui dulu untuk apa kita berinvestasi, apakah untuk suatu tujuan keuangan tertentu atau untuk pengembangan dana saja. Namun, untuk apapun Anda berinvestasi yang penting Anda menetapkan suatu target return investasi yang spesifik dan terukur agar jelas dana yang dibutuhkan berapa dan kapan target dana tersebut ingin tercapai (jangka pendek atau jangka panjang). Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah risiko investasinya. Semakin tinggi return hasil investasinya, semakin tinggi pula risikonya dan begitupula sebaliknya. Logikanya jika untuk mencapai suatu target dana dari suatu investasi hanya bisa dipenuhi oleh produk investasi berisiko tinggi, maka risiko investasi yang tinggi pasti akan mengiringi. Dan siapakah yang harus menanggung risiko investasinya? Tentu saja Anda. Karena itu pilihan produk investasinya nanti harus bisa membantu Anda mencapai tujuan keuangan tersebut namun dengan tingkat risiko yang masih bisa Anda toleransi. Apakah bermain saham adalah investasi yang cocok untuk Anda ? Jawabannya tergantung dari faktor-faktor seperti tersebut diatas, yaitu tujuan keuangannya, berapa target dana yang ingin dicapai, kapan ingin dicapainya, dan kemampuan Anda dalam menerima risiko investasi. Namun, untuk menambah pengalaman Anda dalam berinvestasi boleh-boleh saja Anda bermain saham asalkan Anda berinvestasi dalam jangka panjang. Sebab dalam jangka pendek harga saham sangat berfluktuasi sehingga nilai pokok investasi Anda bisa berkurang, namun dalam jangka panjang (min. 3 tahun) kemungkinan return investasinya lebih tinggi dari simpanan di bank. Dikutip dari Danareksa.com Terima kasih anda sudah membaca artikel ini sampai dengan selesai. Untuk mendapat informasi lain yang bermanfaat klik di http://rich9.cjb.net salam, ABEL YM xabel09 __________________________________ Do you Yahoo!? Yahoo! Small Business - Try our new resources site! http://smallbusiness.yahoo.com/resources/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/iklan-mini/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/