Dear All

Kami sampaikan call for abstract seminar international AOCO tentang obesity di 
Bandung
Semoga bermanfaat. salam


________________________________
 From: Billy N. <bi...@mediator.web.id>
To: 
Sent: Friday, July 26, 2013 10:40 AM
Subject: [des-kes] Fwd: Dinkes Temukan Obat Keras Beredar di Pasaran
 

Ini sudah terjadi dari dulu. Apotek bisa menjual obat etikal tanpa
resep & dibiarkan oleh pemerintah (dinkes/BPOM), padahal seharusnya
diawasi ketat. Bukan cuma 1-2 strip, beli berdus-dus juga diberi.
Selain itu, petugas apotek yang sama sekali nggak sekolah di bidang
kesehatan bisa jadi 'dokter' & langsung menyerahkan obat etikal.
---

http://www.solopos.com/2013/07/25/razia-makanan-dinkes-boyolali-temukan-obat-keras-beredar-di-pasaran-430865
Dinkes Boyolali Temukan Obat Keras Beredar di Pasaran

Obat keras atau obat-obatan yang masuk dalam daftar G, diketahui masih
beredar bebas di beberapa wilayah di Kabupaten Boyolali. Jenis obat
yang seharusnya dibeli dengan menggunakan resep dokter itu justru
dijual pedagang di toko-toko.
Hal itu terungkap saat tim terpadu Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Boyolali kembali melaksanakan operasi makanan dan minuman menjelang
Lebaran 2013 ini, Kamis (25/7/2013).
Jenis obat keras yang ditemukan tim di beberapa warung atau toko milik
pedagang, antara lain phonstan, super tetra dan obat untuk
menyembuhkan penyakit asam urat, termasuk ditemukan pula obat sakit
gigi dengan dosis tinggi.
Selain jenis obat keras di pasaran tersebut, tim juga menemukan masih
banyak produk jamu yang dilarang, dijual sejumlah pedagang di pasar
tradisional dan toko-toko. Makanan dan minuman yang telah kadaluarsa
juga masih marak.
Kasi Farmasi, Makanan dan Minuman (Farmamin) Dinas Kesehatan (Dinkes)
Boyolali, Anik Sulistyowati, mengemukakan hasil temuan dalam operasi
makanan dan minuman, kemarin pagi, tim dibagi menjadi dua dan menyasar
pada wilayah Nogosari dan Ampel. Dari operasi itu, didapati masih
banyak makanan dan minuman kadaluarsa yang dijual pedagang.
“Dari operasi tim yang bertugas di Ampel, ditemukan ada produk jamu
pegel linu, padahal itu dilarang. Kemudian ada obat herbal tapi
ternyata isinya obat-obatan berbahan kimiawi,” terang Anik ketika
dimintai konfirmasi Solopos.com selepas razia.
Sementara salah satu anggota tim yang beroperasi di Nogosari, Tri Joko
Mulyono, mengatakan tim menemukan aneka jenis makanan yang mengandung
rodhamin B, obat-obatan keras yang dijual bebas di beberapa toko atau
kios pedagang pasar.
“Termasuk ditemukan obat dengan label jamu tapi ternyata setelah dicek
komposisinya bukan herbal tapi mengandung obat-obatan kimiawi,” terang
Tri.
Selain itu, ditemukan pula produk makanan yang pada kemasannya
dibubuhkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), namun
setelah dicek registrasinya tidak ada.


------------------------------------

Archives terdapat di http://www.yahoogroups.com/group/desentralisasi-kesehatan
Situs web terkait http://www.desentralisasi-kesehatan.net


Yahoo! Groups Links



    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke