http://health.kompas.com/read/2013/07/06/0732122/Butuh.Rp.9.Triliun.untuk.Pelayanan.Kesehatan.Daerah.Tertinggal
Butuh Rp 9 Triliun untuk Pelayanan Kesehatan Daerah Tertinggal

Untuk mempercepat terwujudnya pelayanan kesehatan yang memadai di
daerah tertinggal di Indonesia, dibutuhkan dana sekitar Rp 9 triliun.
Meski demikian, baru sekitar 30 persen dari kebutuhan itu yang sudah
dianggarkan pemerintah
”Dana itu dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan tenaga medis, peralatan
kesehatan, dan kebutuhan teknis lainnya,” kata Asisten Deputi Urusan
Sumber Daya Kesehatan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT)
Hanibal Hamidi, seusai diskusi ”Menyongsong Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN)” di Jakarta.
Hanibal menjelaskan, penyediaan pelayanan kesehatan di 183 kabupaten
yang tergolong sebagai daerah tertinggal harus dipercepat. Hal itu
untuk mendukung pemberlakuan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
bidang kesehatan mulai 1 Januari 2014. SJSN merupakan jaminan sosial
untuk seluruh warga Indonesia guna menjamin terpenuhinya kebutuhan
dasar warga.
Jaminan sosial itu terbagi ke dalam dua bidang, yakni kesehatan dan
tenaga kerja. ”Penerapan SJSN bidang kesehatan mulai tahun depan
berpotensi terhambat karena masih kurangnya tenaga medis dan fasilitas
kesehatan, terutama di daerah tertinggal,” ungkap Hanibal.
Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia 2012, jumlah rumah sakit
di Indonesia 1.721 unit dengan 170.656 tempat tidur. Padahal, jumlah
idealnya 237.000 tempat tidur di rumah sakit.
Sementara itu, menurut Pusat Data dan Informasi Ikatan Dokter
Indonesia, persebaran dokter di Indonesia sangat tak merata. Pada
2013, sekitar 50 persen dari 109.000 dokter berada di Jawa, hanya 5
persen dokter di kawasan Indonesia timur. (Kompas, 22/5/2013).

Lima kebutuhan
Menteri PDT Helmy Faishal Zaini menyatakan, untuk mempercepat
terwujudnya pelayanan kesehatan yang memadai di daerah tertinggal,
pihaknya mencanangkan program Perdesaan Sehat.
”Kami ingin meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan di
daerah tertinggal dan memastikan ketersediaan tenaga medis,” ujarnya.
Program Perdesaan Sehat fokus memenuhi lima kebutuhan, yakni
keberadaan dokter di tiap puskesmas, keberadaan bidan di setiap desa,
ketersediaan air bersih, ketersediaan sanitasi, dan ketercukupan gizi.
Sasaran prioritas program ini adalah 158 kabupaten daerah tertinggal
yang memiliki nilai Indeks Pembangunan Manusia kurang dari 72,2 dan
Angka Harapan Hidup kurang dari 68,8 berdasarkan data Survei Sosial
Ekonomi Nasional 2010.
”Beberapa daerah itu adalah Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Utara
di Nusa Tenggara Barat serta semua kabupaten di Papua,” tutur Hanibal.


------------------------------------

Archives terdapat di http://www.yahoogroups.com/group/desentralisasi-kesehatan
Situs web terkait http://www.desentralisasi-kesehatan.net


Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    desentralisasi-kesehatan-dig...@yahoogroups.com 
    desentralisasi-kesehatan-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    desentralisasi-kesehatan-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke