http://www.jambiekspres.co.id/berita-7395-gubernur-diminta-siapkan-regulasi.html
Gubernur Diminta Siapkan Regulasi

Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) diminta menyiapkan regulasi dan
aturan terkait dengan penyebaran dokter spesialis yang tak merata di
Provinsi Jambi. Hal ini menyusul adanya masukan dari Menteri Kesehatan
RI, Nafsiah Mboi saat berkunjung ke Jambi dan melihat kondisi
penyebaran dokter yang hanya terpusat di Kota Jambi saja.
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Gusrizal mengatakan, regulasi
untuk mengatur penyebaran itu sangat penting. Tujuannya adalah untuk
membuat piramida pelayanan rumah sakit dengan menonjolkan Rumah Sakit
yang ada di Kabupaten Kota. Untuk pelayanan yang baik, katanya,
tentunya distribusi dokter yang merata menjadi salah satu
keutamaannya.
“Kan ada kewenangan Gubernur dalam mengatur distribusi Sumber Daya
Manusia dalam bidang kesehatan. Maka harus disiapkan bagaimana
regulasinya. Mungkin juga bisa bagaimana memfasilitasi dokter
spesialis itu semua menjadi pegawai provinsi. Sehingga Gubernur
menjadi mudah mengatur distribusi dokter spesialis itu ke
daerah-daerah,” imbuhnya.
“Jangan sampai numpuk di Kota Jambi, di Rumah Sakit Umum Raden
Mattaher saja menumpuknya dokter spesialis disana. Itu harus diatur
oleh Gubernur. Sehingga nanti di semua daerah dokter spesialisnya
ada,” tambahnya.
Dia menegaskan, budaya dokter spesialis sejak dahulu memang lebih
memilih berada di ibukota Provinsi. Ada berbagai macam alasan para
dokter spesialis ini memilih  untuk berada di Kota. Namun, kebiasaan
itu cenderung membuat hal yang buruk terhadap citra pelayanan
kesehatan. Baik di Provinsi Jambi dan berbagai daerah yang ada di
Provinsi Jambi.
“Budaya sekarang banyak mereka (dokter, red) pindah ke ibukota
Provinsi. Sehingga di daerah terbengkalai dan tak terurus. Sehingga
masyarakat dengan sendirinya ingin berobat ke Provinsi. Maka itu,
harus diatur dulu. Gubernur lah yang harus bertindak. Artinya harus
ada regulasi untuk mengatur distribusi dokter spesialis ini,”
ungkapnya.
“Kedua baru bicara infrastruktur di daerah, melengkapi alat kesehatan
RS yang ada di daerah, gedung perawatan dan jumlah tempat tidur di RS
di daerah. Pembangunan RS di kabupaten kota memang itu menjadi tugas
dari RS kabupaten kota sendiri. Cuma untuk distribusi dokter ini
memang harus diatur oleh Gubernur. Kalau perlu sekolahkan dokter ke
luar negeri, namun diikat dengan statusnya sebagai dokter pegawai
provinsi, sehingga nantinya mudah untuk mengatur distribusi mereka ke
daerah-daerah,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, penyebaran dokter di Provinsi Jambi tak
merata. Dari data yang berhasil harian ini dapatkan, dokter umum
semuanya berpusat di Kota Jambi. Dalam pemaparan Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Jambi, Andi Pada dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah
(Raker Kesda) Provinsi Jambi 2013, kemarin diketahui, sebaran dokter
umum di Kota Jambi mencapai 42, 41 persen.
Sementara untuk di Provinsi sendiri dokter umum hanya ada sebanyak 20,
1 persen. Sebaran paling sedikti dari data itu terlihat di Kabupaten
Merangin. Dokter umum yang ada di daerah ini hanya mencapai 11, 14
persen saja. Selain itu, sebaran dokter umum ini ada di beberapa
Kabupaten dan Kota di Provinsi Jambi dan jumlahnya rata-rata hanya
belasan persen saja.
Dalam pemaparan itu diketahui, rasio dokter umum berdasarkan target
indikator Indonesia sehat, adalah 40 dokter per 100. 000 penduduk. Dan
ini belum mencapai target.  Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboi
mengatakan, soal penumpukan dokter ini menjadi persoalan yang harus
dipikirkan.
Pasalnya, dengan penumpukan di Kota saja, maka pelayanan kesehatan di
beberapa daerah lainnya tentu tak akan optimal. Karena keterbatasan
dari tenaga dokter yang tersedia sendiri di berbagai daerah lainnya.
“Itu lah masalahnya. Makanya masyarakat jangan hanya suka berobat di
Jambi saja,” katanya.


------------------------------------

Archives terdapat di http://www.yahoogroups.com/group/desentralisasi-kesehatan
Situs web terkait http://www.desentralisasi-kesehatan.net


Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    desentralisasi-kesehatan-dig...@yahoogroups.com 
    desentralisasi-kesehatan-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    desentralisasi-kesehatan-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke