http://www.antaranews.com/berita/377848/idi-persebaran-dokter-masih-terpusat-di-kota
IDI: persebaran dokter masih terpusat di kota

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengakui persebaran dokter selama ini
memang belum merata di seluruh daerah dan kebanyakan masih terpusat di
kota-kota yang hingga kelebihan dokter.
"Jumlah dokter di Indonesia sekarang ini mencapai 160 ribu orang.
Namun, ya persebarannya memang belum merata di seluruh daerah," kata
Ketua Umum Pengurus Besar IDI dr Zaenal Abidin di Semarang, Sabtu.
Ia mencontohkan di wilayah Jakarta yang saat ini terdapat sekitar 16
ribu dokter dan relatif kelebihan, kemudian di kota-kota besar lainnya
yang memiliki jumlah dokter lebih banyak dibanding daerah.
Kemudian di wilayah Jawa Tengah, kata dia, tentunya Kota Semarang
memiliki jumlah dokter yang memadai untuk melayani masyarakat, tetapi
belum tentu dengan kabupaten-kabupaten lainnya di wilayah itu.
"Bagaimana caranya memeratakan distribusi dokter? Tentunya tidak bisa
dipaksakan mereka untuk praktik di daerah-daerah yang tergolong
terpencil atau pedalaman, namun perlakukan mereka secara adil,"
katanya.
Menurut dia, pendapatan dokter bisa dihitung dengan indeks geografis
praktik yang membedakan dokter-dokter yang praktik di daerah
perkotaan, dokter di daerah pedalaman, dan di daerah yang sangat
terpencil.
"Kalau di kota misalnya, perhitungannya dokter dapat insentif satu
kali, dokter yang praktik di daerah pedalaman mendapatkan 1,5-2 kali.
Selama ini kan belum ada perhitungan semacam itu," katanya.
Dengan sistem tersebut, kata dia, bisa mendorong para dokter agar mau
berpraktik di daerah yang terpencil, tidak hanya memilih praktik di
kota-kota besar saja sehingga tercapai distribusi dokter secara
merata.
"Cara ini kan bisa mendorong dokter-dokter agar mau bekerja di daerah
yang sulit. Nanti kan bisa diatur, misalnya kota A sudah tertutup
untuk izin praktik dokter baru karena sudah kelebihan," katanya.
Selain itu, kata Zaenal, alokasi anggaran kesehatan minimal sebesar
lima persen dari APBN sesuai amanat perundang-undangan juga harus
dilaksanakan, sebab selama ini masih sekitar dua persen dari APBN.


------------------------------------

Archives terdapat di http://www.yahoogroups.com/group/desentralisasi-kesehatan
Situs web terkait http://www.desentralisasi-kesehatan.net


Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    desentralisasi-kesehatan-dig...@yahoogroups.com 
    desentralisasi-kesehatan-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    desentralisasi-kesehatan-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke