Mungkin jika aturan hukum sudah dibuat dan sudah dilaksanakan secara benar akan 
meminimalisir kelalaian RS dan tenaga medis. Pengalaman yg disampaikan oleh 
'trio macan' pernah saya alami beberapa tahun silam. Tk  
-----Original Message-----
From: yudopuspito trijoko
Sent:  01-07-2012, 18.02 
To: desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com
Subject: Re: [des-kes] Fw: [kmnu2000] BURUKNYA PELAYANAN RUMAH SAKIT DI 
INDONESIA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI SAYA


Jadi itu masalah komunikasi dan keberanian dokter untuk benar-benar menjawab 
permasalahan pasien.
(mudah-mudahan bukan masalah kompetensi ya)

Kalo mau minta catatan medis, ada aturannya, lihat permenkes 269 tentang rekam 
medis.
Kalo tentang inefisiensi pelayanan kesehatan itu sudah nyata bahkan ada pihak 
yang tidak berwenang bahkan diberi wewenang yang tidak tahu mau diapain.
Memang sebuah negara yang aneh.
salam
3jk



________________________________
 From: Kartono Mohamad <mohnuh2...@yahoo.com>
To: Dokter INA <dokter-...@yahoogroups.com>; 
"desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com" 
<desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com> 
Sent: Saturday, June 30, 2012 10:01 AM
Subject: [des-kes] Fw: [kmnu2000] BURUKNYA PELAYANAN RUMAH SAKIT DI INDONESIA 
BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI SAYA
 

  
fyi

----- Forwarded Message -----
From: Al Faqir Ilmi <alfaqiri...@yahoo.com>
To: 
Sent: Saturday, June 30, 2012 9:33 PM
Subject: [kmnu2000] BURUKNYA PELAYANAN RUMAH SAKIT DI INDONESIA BERDASARKAN 
PENGALAMAN PRIBADI SAYA
 

  
BURUKNYA PELAYANAN RUMAH SAKIT DI INDONESIA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI SAYA

Saya akan kultwitkan kembali ttg buruknya pelayanan Rumah Sakit di Indonesia. 
Kali ini lebih detail & 
berdasarkan pengalaman pribadi saya

Ibu saya punya penyakit gula (DM) yg sdh 
cukup lama. Namun selama ini dapat terkontrol dan jalankan kehidupan 
normal sehari-hari. Jika kesehatan Ibu saya terganggu, dia berobat dgn 
dokter spesialis dan jika agak berat maka akan dibawa berobat ke RS 
Adventis Penang. Sehubungan dgn rencana Umroh, Bapak dan Ibu saya pindah ke 
rumah saya agar ketika umroh, ada orang yg bisa jaga ibu saya 
sehari2.

Pada tgl 21 Juni kondisi Ibu saya sedikit menurun dan saya bawa beliau berobat 
ke RS Medistra. Disana disuruh 
rawat inap. Kondisi membaik. Tgl. 22 Juni pagi tiba2 Ibu saya memburuk 
dan harus dibawa ke ICU. Menurut dokter Budi Setiawan, kalium ibu sya 
tinggi 6.7 dan hrs di CVC. Pd dr. Budi saya tanyakan apakah ibu saya 
bisa distabilkan setidaknya selama 3 jam krna saya mau bawa ke RS 
adventis. Budi jwb mudah2an. Pd dr. Budi saya jg tanyakan apa penyebab 
memburuknya kesehatan Ibu saya scra tiba2. Dia katakan ada infeksi di 
paru2nya. Infeksi paru2 tsb sdh ditangani. Yg jd masalah adalah 
menurunnya fungsi ginjal. Sy lalu minta tindakan2 medis yg sebelumnya 
dilakukan.

Permintaan sy thdp tindakan medis dokter didasari kecurigaan sy adanya 
kesalahan 
dokter yg jd penyebab memburuknya kesehatan Ibu sy. Tapi pihak RS Medistra tdk 
berikan copy record tindakan medis pra-ICU ibu saya. Alasannya 
dokter yg tangani belum datang. Keesokan harinya saya diminta untuk 
tambah uang jaminan 45 juta utk tindakan HD. Sy lalu tanya ke dokter 
budi kenapa dilakukan HD? . Dokter budi bilang kalium pasien tdk jg 
turun di bawah 5. Masih 6.2. Dan dokter ahli ginjal sarankan utk HD. 
Saya minta laporan medisnya. RS Medistra tidak juga bisa berika.n semua 
record tidakan medis yg telah dilakukan kpd pasien. Mereka hny berikan 
hasil lab yg 11 kali.

Melihat pelayanan yg tidak benar ini sy 
lalu pindahkan pasien ke RS lain. Di RS baru, kondisi Ibu sy beransur 
pulih. Kalium turun 4.7. Dokter yg merawat pasien adalah dr. Marhum 
bonar. Menurut dia hny kadar albumin ibu sy masih 2 dan harus 
ditingkatkan jd diatas 3. Setelah kunjungan pertama dr. Bonar itu, tidak ada 
sama sekali dokter yg datang visit ibu saya. Pdhl tercantum 3 
dokter spesialis. Setelah 5 hari di ICU, baru sekali ada dokter paru yg 
datang. Menurutnya paru ibu sy tdk terlalu parah. Hny fungsi Ginjalnya 
yg menurun. Selama 4 hari saya mencari dr. Bonar Marhum yg menjadi 
dokter utama tp tdk pernah ketemu. Pihak RS tdk mau kasih nomor 
telponnya. Setelah marah2 kepada majamen RS barulah saya dijanjikan utk 
ketemu dgn 3 dokter tsb pada hari ini jam 10 pagi. Tenyata bohong. 
Sblmnya pihak RS juga berjanji kirim sms ke saya no hp ketiga dokter 
tsb. Juga ternyata bohong. Alasannya RS tdk berani jk blm izin. 
Sebelumnya lagi, kakak saya pernah diminta tanda tangan oleh pihak RS yg 
menerangkan bhw 3 dokter tsb sdh pernah datang. Kakak sy tolak. Setelah 
didesak2, baru pihak RS menginfokan bhw Dr. marhum bonar sdg berada di 
Balikpapan utk acara seminar. Sya marah besar. Bgmn mungkin pasien 
kritis di ICU dibiarkan tanpa kehadiran dokter yg seharusnya merawatnya 
dan hny diserahkan pd dokter jaga ICU.

Ketika saya tanya apa dasar tindakan medis pd pasien, petugas ICU jawab 
berdasarkan arahan dokter by phone !! Gila ga ??? . Saya paksa RS telp 
dokter Marhum Bonar dan bicara sama saya. Setelah tersambung, sy 
tanyakan knp dokter Bonar tinggalkan pasiennya? . Dr. Bonar jawab, dia 
masih menunggu perkembangan infeksi paru2 pasien. Sy jawab, anda bohong ! Dr. 
paru bilang masalahnya adalah ginjal. Dr. Bonar gelagapan. Dia 
janji datang segera. Sy bilang skrg juga. Dia ga bisa dan janjikan besok hari. 
itulah potret dokter dan RS kita.

Belum pernah dalam sejarah hidup saya dan mungkin teman2 tuips semua yg bisa 
mendapatkan pelayanan dokter yg 
benar dan beradab. Maksudnya, sebuah tim dokter lgkp bersedia luangkan 
waktu bersama2 keluarga pasien utk berdiskusi ttg kondisi pasien 
&rencana tindakan. Bahkan tim dokter tidak pernah datang scra 
bersamaan dan bahas intensif kondisi pasien. Hny datang sebentar dan 
hilang kyk hantu. Bahkan RS berani2nya mau menipu keluarga pasien dgn 
minta tanda tangan bhw 3 dokter pernah datang pdhl bohong. Itulah 
kualitas RS kita. Dokter2 kita seolah2 luar biasa sibuk. Keluarga pasien yg 24 
jam ada di RS sangat sulit ketemu dokter utk konsultasi atau 
informasi. Terus terang saya merasa sangat menyesal ketika awalnya 
kondisi ibu yg tdk begitu parah terlanjur saya bawa ke RS Medistra.

Bukannya pasien makin sehat tp semakin sakit setelah mendapatkan tindakan medis 
di RS Medistra. Shrsnya lgsg saya bw ke Penang, malaysia. Sekilas saya berikan 
gambaran bgmn pelayanan RS2 di Malaysia. Kita bisa konsultasi awal by phone. 
Bahkan langsung dgn dokternya. Pd saat rencana berobat ke RS di Penang 
tsb, sy lgsg bicara dgn petugas yg profesional. Hny 5 menit dia sdh tahu sy 
klrg pasien yg mana. Bahkan dia bisa langsung operkan pesawat telp 
ke dokter Lim (internist) yg pernah tangani ibu saya. Pada saat itu jg 
mereka kasih advis. Pihak RS di Penang langsung mengatakan sebuah tim 
dokter sudah siap dan menunggu kabar kapan pasien tiba di Penang. Lalu 
bgmn dgn pelayanannya? Pengalaman saya 2 thn lalu, kami dijemput ke 
bandara. Smapai disana, pasien lngsg ditangani tim dokter. Setelah 
diperiksa intensif, tim dokter lalu temui keluarga pasien dan ajak 
diskusi sampai keluarga pasien terpuaskan. Ga ada yg buru2.

Dua tahun yg lalu, ibu sy dirawat ICU 2 
hari dan 3 hari di rawat inap. Sehat. Berapa biayanya. Total RS, pesawat & 
hotel Rp. 30 juta. Oh ya hotel tempat pasien menginap berada 
persis di depan RS. Semua disiapkan oleh pihak RS. Kita tinggal datang 
dan pulang. Efisien. Bgmn dgn RS di Jakarta? Nauzubillah minzalik. Sudah 
mahalnya luar biasa, pelayanannya sangat jelek. Tak ada 
profesionalitas& kemanusiaan. Tak heran jika pelayanan RS di 
Indonesia terburuk di asia bahkan dibawah bangladesh. Silahkan cek di 
media2 temasuk google. Parah ! . Lalu dimana salahnya RS kita? Yang 
jelas RS dan dokter2 kita menutup diri dan enggan berkomunikasi dgn 
keluarga pasien. Belagu ??

Yang jelas, RS dan sbgn dokter2 kita 
seolah2 tidak punya perasaan dan tanggungjawab moral terhadap pasiennya. Sesuka 
hati. Sepele. Bgmn moral dan etika dokter yg seenaknya 
tinggalkan pasien yg kritis hny utk acara seminar? Setelah itu berbohong lagi !!
Cukup sekian dulu…kultwit ini akan terus saya lanjutkan nanti agar publik tahu 
bgmn kualitas RS di indonesia. Terima kasih.

By: TrioMacan2000

[Non-text portions of this message have been removed]




 


------------------------------------

Archives terdapat di http://www.yahoogroups.com/group/desentralisasi-kesehatan
Situs web terkait http://www.desentralisasi-kesehatan.net


Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    desentralisasi-kesehatan-dig...@yahoogroups.com 
    desentralisasi-kesehatan-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    desentralisasi-kesehatan-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke