salam untuk semuanya...

 

 urun rembuk sedikit nich untuk pak Nanang ...kebetulan saya sudah pernah tanam 
pepaya juga jumlah 3000 phn . 

 kalau dari bahasa yang saya tangkap , bahwa kebun pak Nanang akan dijual hanya 
isinya saja , lalu sipembeli punya hak kelola selama 2 th apapun resikonya 
selama 2 th adalah hak dan resiko mutlak pembeli .
 Kalau kesepakatan awal bagi hasil 50:50 sebetulnya sudah bagus sekali , tetapi 
pada kenyataannya ditengah perjalanan usaha terjadi perubahan pelaksanaan  
karena kondisi tertentu .
 Menurut saya , lebih baik pihak 1 ( pemodal ) menghitung ulang semua biaya 
yang dikeluarkan hingga saat terjualnya isi kebun , lalu pihka 2 ( pengelola ) 
juga menghitung berapa nilai tenaga perawatan . 

 

 Seandainya hasil jual nilainya dibawah modal yang dikeluarkan , maka sebaiknya 
pihak 1 ( pemodal ) membicarakan secara baik-baik kepada pihak pengelola untuk 
memberikan sebagian hasil penjualan kebun tidak harus 50:50 . 

 Karena kalau diberikan 50:50 , akhirnya kerugian hanya ditanggung oleh pemodal 
.
 

 Karena sifatnya kerja sama , maka kalau usaha tersebut untung , untungnya 
dibagi 2 , kalau usahanya rugi , pengelola juga harus ikut menanggung ruginya 
walaupun mungkin tidak berbentuk uang ( tenaga saja ) . 

 

 Kalau misal pemodal keluarkan dana total Rp 50 jt , lalu kebun dijual Rp 40 jt 
, secara financial rugi Rp 10 Jt , kalau hasil jual Rp 40 jt dibagi 2 maka 
pemodal menerima Rp 20 jt , berarti ada kerugian Rp 30 jt . 
 Seandainya terjadi seperti ilustrasi tersebut , maka menurut saya pengelola 
menerima 30% dari hasil jual sudah bagus . Karena pengelola tidak bisa 
menyelesaikan tugasnya seperti rencana awal .
 

 Ini ada contoh kasus bagi hasil yang saya lakukan , 

 Saya juga pernah kerja sama bagi hasil menanam pohon Kayu Jabon .
 Ada tetangga saya punya lahan 1 Ha , sudah mengaggur terlantar puluhan tahun , 
lalu pemilik lahan saya suruh bersihkan dan saya bayar ongkos kerja secara umum 
, semua biaya bayar tenaga , bibit , pupuk saya yang membayar .
 Lalu saya buatkan surat bagi hasil secara tertulis yang disaksikan oleh 
keluarga pemilik lahan , dengan hasil bagi keuntungan 40% ( pengelola ) dan 60% 
 ( pemodal )masa kerja sama 6 th ( sampai panen )

 Saya mengeluarkan modal Rp 28 jt , ternyata baru berjalan 2,5 th , tanahnya 
akan dijual oleh pemilik sedangkan Pohon Kayu Jabon saya masih kecil belum 
layak tebang . 

 Akhirnya saya menemui calon pembeli tanah tersebut supaya pohon Kayu Jabon 
saya dihargai , akhirnya ada kesepakatan dihargai Rp 150 rb/phn , jumlah pohon 
900 phn dan saya mendapa uang Rp 135 jt .
 

 Dari uang Rp 135 jt dikeluarkan dulu biaya ( bibit , pupuk , tenaga ) Rp 28 jt 
maka sisa Rp 107 jt , dari Rp 107 jt saya berikan 40% untuk pengelola Rp 42,8 
jt . 

 

 Ternyata pengelola hampir tak percaya kalau akan diberi Rp 42,8 jt ( 
menurutnya besar sekali ) maaf...karena orang yang berfikir lugu , uang Rp 42,8 
jt tersebut oleh yang bersangkutan dibelikan mobil minibus second ...karena 
punya cita-cita sudah lama ingin punya kendaraan untuk keluarganya kalau pergi 
ramai-ramai. 

 Pada intinya  dalam kasus kebun saya ini, saya nyaris kena musibah kerugian 
karena tanahnya dijual oleh pemilik tetapi setelah saya berusaha untuk berfikir 
dan berusaha negoisasi ke calon pembeli tanah , akhirnya membawa berkah untuk 
kedua belah pihak .
 Saya tidak jadi rugi bahkan untung 250% , pengelola juga bisa merealisasikan 
mimpinya.
 

 Itulah untungnya semua direncanakan secara tertulis diawal kerja sama. 

 Akhirnya saya juga menanam lagi dilahan-lahan lain kerja sama dengan para 
pemilik lahan yang lahannya menganggur tak terurus . 

 

 Tuhan menciptakan tanah hanya satu kali , maka barang siapa menelantarkan 
tanah berdosalah besar ....he..he..he kira-kira begitu yang ada dipikiran saya 
untuk mendorong semangat saya untuk rajin menanam.

 

 Apa ada yang ingin tanam kayu Sengon / Jabon luas lahan ratusan Hektare ? bisa 
kerja sama atau sewa murah di Cianjur , Insya Alloh saya punya banyak info.
 

 Pak Nanang , apapun hasil akhir mengenai hasil kebun Bapak , janganlah menjadi 
patah semangat untuk tetap berkebun .
 Dan seandainya akan berkebun lagi dengan sistem kerja sama pengelolaan , maka 
sebaiknya menanam jenis tanaman yang panennya serentak untuk  memudahkan 
monitor cashflow hasil panen . Contoh menanam pohon Kayu Sengon /Jabon , panen 
secara serentak dan low perawatan , seandainya ditengah perjalanan usaha 
sipengelola tak sanggup lagi mengelola ...ya gak apa-apa ..pohon kayu Sengon / 
Jabon kalau sudah diatas umur 2 th ...kan tidak perlu perawatan intensif dan 
pohon kayu tetap tumbuh dan membesar. 

 

 Maaf panjang lebar sharing saya , karena saya sudah merasakan berkebun 12 th 
dan berbagai produk pertanian -/+ 30 jenis sudah saya tanam termasuk menanam 
Chameh ( melon Korea yang harganya Rp 45.000/kg ) dijual hanya di Supermarket 
Korea di Jakarta.
 

 salam 

 Raharjo
 087870800077
 agroputrisejaht...@yahoo.co.id


=============================
Mitra Bisnis Menanti Anda di:
http://www.agrosukses.com http://www.agrosukses.com
INFO SMS: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9
=============================
MILIS: http://bit.ly/bQX5lK http://bit.ly/bQX5lK



 
 
 




  • [agromania... 'Nanang E.S' nanang_j...@yahoo.com [agromania]
    • Re: [... 'its_aliw...@yahoo.com' its_aliw...@yahoo.com [agromania]
    • Bls: ... Erfan Dwi Saputra erfane...@yahoo.co.id [agromania]
    • RE: [... Dwi Putranto Kustejo d...@car.co.id [agromania]
      • B... Agro Putri Sejahtera agroputrisejaht...@yahoo.co.id [agromania]

Kirim email ke