Ciamis sebagai sentra produksi perunggasan rakyat di Jawa Barat, belum sanggup 
memenuhi permintaan ayam kampung untuk kebutuhan kota-kota besar seperti 
Bandung dan Jakarta. Permintaan ayam kampung dari Kota Bandung, setiap harinya 
mencapai 1.000 ekor. Namun para peternak di Ciamis baru bisa memenuhi 800 ekor 
per minggu.
  
 "Itu permintaan yang dikomunikasikan langsung kepada Himpunan Peternak Unggas 
Lokal Indonesia (Himpuli). Itu pun baru dari seorang agen (bandar) di Bandung 
untuk memenuhi kebutuhan pasar dan restoran di Bandung. Permintaannya 1.000 
ekor khusus  ayam muda, yakni ayam kampung usia 3 bulan dengan ukuran berat 
antara 7 ons sampai 8 ons per ekor," ujar Ketua Himpuli Ciamis, Nurmuttaqien, 
Minggu.
  
 Menurut Nurmuttaqien, peluang pasar ayam kampung sangat terbuka. Namun, kata 
Nurmuttaqien, karena budidaya ayam kampung masih bersifat parsial, berskala 
rumah tangga dan budidaya maupun pemasarannya belum dikeloal dengan baik.
 "Kalau dihitung dari populasi ayam kampung atau ayam buras di Ciamis, 
permintaan 1.000 ekor per hari sebenarnya bisa terpenuhi. Tetapi karena 
budidaya dan pemasarannya belum dikelola dengan baik, permintaan 1.000 ekor per 
hari, tak bisa dipenuhi," ujarnya.
  
 Harga ayam kampung usia 3 bulan, kata Nurmuttaqien, cukup stabil yaitu Rp 
27.000 per kg di tingkat bandar. Menurut Nurmuttaqien, dari 36 kecamatan yang 
masuk Kabupaten Ciamis (termasuk 10 kecamatan yang masuk wilayah Kabupaten 
Pangandaran), baru ada 86 kelompok peternak yang melakukan budidaya ayam 
kampung.
  
 Namun karena budidayanya masih terbatas, ujar Nurmuttaqien, puluhan kelompok 
peternak ayam kampung tersebut belum sanggup memenuhi tingginya permintaan ayam 
kampung usia muda.
  
 Untuk memenuhi permintaan dari Bandung, kata Nurmuttaqien, harus ada dukungan 
produksi DOC (penetasan) dengan kapasitas lebih dari 1.000 ekor per hari. 
Kemudian budidayanya dengan menggunakan kandang yang berkapasitas besar, 
sehingga kapasitas panennya lebih dari 1.000 ekor per hari.
  
 Guna memenuhi kebutuhan DOC ayam kampung, menurut Nurmuttaqien, Himpuli Ciamis 
melalui Himpuli Jawa Barat sudah mengajukan permohonan bantuan ke Ditjen 
Peternakan Kementrian Pertanian untuk pengadaan tempat DOC (penetasan) untuk 
memproduksi DOC  ayam kampung.
  
 Dengan telah dibangunnya Pasar Ternak Terpadu di Blok Pajagalan, Kelurahan 
Cigembor, Ciamis, Nurmuttaqien berharap budidaya dan pemasaran ayam kampung 
dari Ciamis bisa dikelola lebih baik dan lebih mensejahterakan para peternak.
 Menurut Kabid Bina Usaha Dinas Peternakan Ciamis, H Otong Bustomi SPt, 
pupolasi ayam kampung di Ciamis mencapai 1,5 juta. Sementara populasi ayam 
pedaging (ayam potong) 3 juta ekor perminggu. Dari jumlah tersebut, kata Otong, 
75 persen dipasarkan ke Bandung dan kota-kota di wilayah Jabodetabek. (sta)
 SUMBER: http://www.tribunnews.com
  
 ========> ********** <========
 BURSA AGROSUKSES
 Menjualkan dan Mencarikan Komoditi Agro
 Isi Formulir di http://www.jualbelikomoditi.com
 SMS INFO: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 
 ========> ********** <========
 PASAR: http://www.agrosukses.com
 DATA: http://www.direktoriagrobisnis.com
 EBOOK: http://www.agrodirektori.com
 MILIS: http://bit.ly/bQX5lK
 GABUNG: http://www.agropremium.com

Kirim email ke