setuju sekali dengaan paparan Bu Yenny. saya sendiri termasuk yg *baru *tertarik agrobisnis. seperti halnya temen2 yang lain yang baru join di sini. namun sayang. belum saja mulai belajar berbisinis eh sudah langsung disuguhi kasus2 yang tidak mengenakkan, seperti kasus yg menimpa Bang Ali, ataupun yang menimpa Mas Ekoss tempo hari. agak bikin shock dan *ilfil *juga. tapi bagaimanapun, itulah realitas lingkungan bisnis dan masyarakat kita. harus dihadapi dengan cara cerdas, bijaksana, dan penuh kehati-hatian.
satu hal, kalo boleh saya share dengan teman2 di milis ini, bahwa berbisnis melalui jalur on line, by phone, atau media lain yg tanpa dilakukan dengan tatap muka adalah *salah satu metode saja*, tujuannya untuk mempersingkat jalur komunikasi dan efisiensi sumber daya bertransaksi. *search *informasi melalui internat harus diakui merupakan metode yg sangat efektif untuk memperoleh *informasi dan data awal saja*. selanjutnya, akan lebih baik apabila teman2 melakukan observasi lapangan juga, untuk mengetahui informasi dan data secara langsung sebagai pembanding. apabila kita mengamati lingkungan di sekitar kita, kita juga akan mendapati banyak teman2 kita yang dapat dengan mudah dan aman beraksi menjalankan bisnis-bisnis hebatnya secara langsung. sekedar sharing. mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan. salam. Dedi *************************************** Sudahkah Anda mengisi data bisnis Anda Sebagai syarat keanggotaan Anda di milis ini? Jika belum, silahkan isi di http://tiny.cc/relasi *************************************** Pada 20 Juli 2010 16:39, Yenny Siregar <yenny.sire...@gmail.com> menulis: > > > Rekan Agromania tercinta... > > Saya turut prihatin dengan beberapa e-mail rekan kita yang mengalami > masalah > dan di muat disini. Mengenai penipuan yang menimpa bapak Mas-Ali > misalnya... > > Berbisnis atau melakukan transaksi jalur online di negeri ini memang > termasuk hal baru, Jadi untuk konsumen yang rewel. tidak percaya, cerewet, > khawatir, dll itu lumrah, wajar dan biasa sekali. Apalagi konsumen > Indonesia > yang masih dalam taraf belajar (maaf jangan tersinggung ya... kita memang > masih mencari bentuk yang tepat kok untuk kondisi ini) > > Bertransaksi tanpa bertemu secara langsung antara penjual dan pembeli itu > memang sangat riskan sekali. Kesempatan emas atau ladang empuk bagi para > penipu untuk menjalankan aksinya. Entah sebagai penjual, perantara ataupun > pembeli, tidak masalah, yang namanya penipu punya sejuta cara untuk > beraksi. > Jadi baik sebagai penjual yang menawarkan barang/jasa di Internet, konsumen > yang mencari barang di Internet tetaplah harus waspada. > > Kondisi yang paling aman memang bertemu muka. Bisa terjadi kontak langsung > buat MoU kalau perlu (ada hitam diatas putih lah) meskipun itu juga tidak > jaminan tidak ketipu (baca juga yang di milis agromania beberapa waktu lalu > yang konon penipunya mengaku mukim di Tangerang tapi saat di cek ke alamat > ternyata sudah kabur?) > > Namun saya yakin, sebagai orang timur, sebagai umat beragama, apapun posisi > kita, baik penjual atau pembeli, bila mempunyai niat yang ikhlas, > kejujuran, > menjunjung tinggi harkat dan martabat diri, Insya Allah ada jalannya kok > buat berusaha di sini... > > Memang tidak mudah... ganjalannya banyak, yang usil banyak..yang iseng ga > keitung, yang coba-coba menipu juga banyak... Yang janji mau transfer sudah > deal harga dan jumlah, ga jadi-jadi transfer juga banyak... ha..ha..ha.. > (bukan curhat.. ini realita.. aya sangat yakin yang ngalami bukan cuma > saya... ) Ini sekedar berbagi... dan bisa berbagi karena mengalami gitu > to??? > > Saya sendiri masih belajar dan terus belajar. Kadang kalau > dibanding-bandingkan mending jualan langsung ketahuan hasilnya. Kalo OL itu > masih nunggu, belum tentu laku, masih riskan ketipu pula... ha..ha...ha... > > Baiklah rekan semua, maaf kalau tidak berkenan. Saya juga tidak bisa > tunjukkan literatur apapun untuk tulisan ini. Tapi kalau boleh kasih saran > agar lebih waspada saja... hati-hati... > Juga jangan membuat tulisan yang sekiranya menyinggung atau merugikan orang > lain sebab ada ancaman pidananya.. (kena UU ITE) terlepas benar atau salah > yang dikatakan... tapi itulah kondisinya... dan yang saya tahu pasti, > berurusan dengan hukum itu sangat tidak menyenangkan... (Cita-cita terbesar > saya.. kalau Allah mengijikan.. saya ingin kuliah Hukum.. semoga.. amin... > Ga tahu Master saya buat apa ya?) > > Akhir kata.. selamat berbisnis.. semoga kita selalu diberi kemudahan oleh > Nya.. AMIN > > wasalam > > Yenny Siregar > > ========> ************* <======== > Ingin Mengecek Reputasi Mitra Bisnis Anda? > KLIK: http://tiny.cc/direktori > ========> ************* <======== > GABUNG DI MILIS: http://tiny.cc/milis > > > __________________________________________________________ > > 15. Penipuan di Agromaret.com > > Posted by: "Mas-Ali" toyotabm11...@yahoo.com > > <toyotabm1186x%40yahoo.com>toyotabm1186x > > Date: Tue Jul 20, 2010 1:24 am ((PDT)) > > > > Assalamu'alaikum dan Selamat pagi Agromania > > Pada bulan mei 2010 melalui AGROMARET.COM <http://agromaret.com/> media > jual beli agrobisnis > > mengenal UD.SEGARA TELUR sebagai produsen telur ayam negeri di jl.Raya > > Gaprang Rt.02 Rw.01, Blitar, Jawa Timur 66171. a/n Anton no hp > 087756375878, > > tetapi pada bulan Juli Anton menghubungi saya dengan no lain untuk > > menanyakan kelanjutan pemesanan telur. Dan saya tanya kenapa no lama gak > > bisa dihubungi dan namanya bukan Anton tetapi Sholeh, dia bilang kalau > Anton > > dan sholeh adalah orang yang sama dengan nama lengkap Anton Sholeh...(ada > > nama panjangnya lagi tetapi saya lupa) sedang alamatnya saya chek di > > agromaret.com alamatnya ngunut, tulung agung, jawa timur 66171 no hp > > 085646600091. dan saya pikir gak ada masalah karena orang yang sama, > hingga > > tanggal 9 Juli 2010 kami sepakat mengadakan transaksi jual > > beli telur perdana dengan jumlah 3 ton untuk kirim ke wilayah Jabotabek > > dan Surabaya. Mulanya AS minta DP 20% tapi saya gak mau (kawatir nanti > gak > > dikirim karena baru pertama dan saya tidak kelokasi langsung) akhirnya > deal > > saya kasih DP 500rb dan saya transfer tgl 10/7/2010 jam 18:40:10 melalui > ATM > > BCA ke BANK PERMATA a/n HENI AGUSTINA. Kami janji ketemu di bandara > > cengkareng Jkt, AS berangkat hari sabtu jam 8 malam ke Jkt dan saya hari > > Minggu jam 9:25 tetapi karena pesawat 2x delay saya sampai di Jkt jam > 16:30 > > dan langsung hubungi AS tetapi nomor dialihkan ke nomor lain, lalau saya > sms > > kadang feil dan kadang masuk tetapi gak di balas hingga saya tunggu > sampai > > hari selasa hasilnya nihil. Pihak pemesanpun tanyakan terus kenapa telur > > belum datang, akhirnya saya cerita apa adanya..ternyata beliau cerita > bahwa > > pernah ditipu semacam ini juga dan setelah kami cocokkan datanya ternyata > > orang yang sama yang menipu. Melalui media > > ini saya berpesan kepada pak Anton Sholeh...kalau anda membaca posting > > saya ini tolong sadarlah pak..Uang 500rb gak usah kembalikan untuk > sedekah > > kepada bpk sekeluarga tetapi saya tidak akan memaafkan kelakuan bpk > sampai > > menjelang bapak meninggal, kalau bapak tidak mau minta maaf sama saya > secara > > langsung juga pada orang yang pernah bapak tipu...Kepada rekan agromania > > mohon berhati-hati, untuk transaksi melalui transfer kalau belum kenal > > betul, karena kadang sulit memberi kepercayaan kepada orang sebelum kenal > > betul kondisi dan karakter orang tersebut. > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > [Non-text portions of this message have been removed]