Teman-teman agromaniak,

Sudah lama kita mendambakan petani Indonesia bisa mandiri mengolah hasil 
produksinya dan menikmati harga lebih dari hasil olahannya tersebut, namun 
ternyata dambaan itu masih "jauh panggang dari api". Banyak hasil-hasil 
penelitian dari para pakar teknologi hasil pertanian yang seharusnya dilandasi 
niatan untuk "ikut mencers
daskan" dan "mengangkat derajat" para petani Indonesia, ujung-ujungnya tetap 
membebani, menciptakan ketergantungan, baik secara finansial, maupun teknologi 
(karena terlalu rumit/ruwet metodanya).
Kasus tersebut berulang kembali pada proses pembuatan tepung mocal/mocaf. 
Banyak hasil inovasi, terobosan, "jalur cepat" metoda pembuatan tepung mocal 
ditemukan dengan berbagai "kesombongan" bahwa cara pembuatannya lebih "ngebut", 
lebih "meyakinkan", hasil tepungnya lebih baik, lebih sempurna, lebih 
berdayaguna daripada tepung2 mocal buatan metoda lainnya, tapi kalau 
ujung-ujungnya untuk menjalankan/menggunakan metoda tersebut petani/kita harus 
membeli bahan ini, bakteri itu, starter anu...maka percuma saja metoda tersebut 
diciptakan..
Banyak keluhan di lapangan dilontarkan para petani singkong, bahwa untuk 
membuat tepung mocal mereka harus membeli bahan2 yang harganya mahal, yang 
tidak akan selamanya terjangkau oleh kantung mereka, kecuali mendapat kucuran 
dana dari bantuan pemerintah.
Lebih baik dan bermanfaat mengembangkan metoda pembuatan tepung mocal yang 
mudah, tidak njimet, murah dan hasil tepungnya tetap bagus, sesuai 
standar/karakteristik tepung mocal......tak perlu neko2.....tak perlu pusing2.
 
Tidak selamanya teori-teori pembuatan mie selalu berbasis pada pembuatan mie 
terigu. Mie dari tepung lain selain tepung terigu tidak akan mungkin bisa 
dibuat/jad?i; tidak akan mungkin "membuat mie tanpa tepung terigu"?. Pandangan 
itu amat sangat ngawur, kolot, tidak rasional dan tidak inovatif. Di masyarakat 
berjenis-jenis mie bisa dibuat dari tepung "selain tepung terigu", seperti dari 
tepung tapioka, kacang hijau, sagu, beras, dll. Mengapa tidak mungkin membuat 
mie dari 100% tepung mocal? Kenyataannya... bisa. Setiap jenis tepung mempunyai 
sifat dan karakteristik yang berbeda, yang bisa kita eksplorasi.. asal tahu 
teori dan ilmunya.

Jadi, tidak mungkinkah petani singkong kita bisa membuat tepung mocal tanpa 
harus menggunakan biakan bakteri, starter bakteri, bahan ini, bahan itu, yang 
harganya mencekik leher dan kantong mereka? Tidak mungkinkah kita membuat mie 
100% mocal?
Kami memberi solusi... memberi jalan....memberi alternatif......bukan janji 
muluk-muluk... banyak petani/UKM/Koperasi dan teman-teman kita yang sudah 
berhasil melakukannya, tanpa banyak bicara...yang terpenting bekerja dan 
berkarya. Ikuti langkah-langkah/petunjuk pada metoda pembuatannya dengan 
tertib, tanpa kesulitan dan berbiaya murah.

Ingin memproduksi tepung mocal skala ibu rumah tangga? Skala UKM? Skala 
Industri? Semuanya bisa dilaksanakan, dikerjakan dan dicoba. Bergabunglah 
dengan teman-teman kita yang sudah mengikuti Pelatihan/kursus individu/kelompok 
secara tatap muka atau jarak jauh yang diselenggarakan oleh BKPA-USM.

Silahkan datang ke kampus kami atau kontak langsung dengan kami.

Salam sejahtera dan tetap semangat "bersama membangun agroindustri di bumi 
Indonesia"
Adi (BKPA-USM) telp. 0815750750xx

-----------------------------------------------
Pelatihan Budidaya dan Bisnis Ikan Sidat
Hari Minggu, 27 Juni 2010 (Angkatan Ke-3)
Buruan Daftar di http://sidatmania.blogspot.com
Dapatkan 1 CD + 2 DVD + 3 Materi Cetak
-----------------------------------------------
GABUNG DI MILIS: http://tiny.cc/milis

Kirim email ke