Sidat air tawar (eel, sogili,pelus, oleng, unagi) dan belut laut (conger eel, 
anago, moa) sering digunakan dalam masakan Jepang. Makanan berbahan dasar sidat 
seperti Unadon dan Unajuu sangat populer dan berharga mahal. Sidat juga sangat 
populer sebagai makanan dalam masakan Cina, terutama masakan Kanton dan masakan 
Shanghai.  Sidat juga populer di Korea, masakan berbahan dasar sidat dianggap 
sebagai sumber "daya tahan" untuk laki-laki. Sidat eropa dan sidat air tawar 
lainnya yang dimakan di Eropa, Amerika Serikat, dan tempat-tempat lain di 
seluruh dunia. Masyarakat tradisional di London timur mengolah sidat menjadi 
jelly, bahan baku yang digunakan adalah sidat muda (elver).  Elver juga diolah 
dalam bentuk sidat goreng atau kripik. demikian pula di Maori, Jerman, belanda 
dan Italia, sidat diolah menjadi makanan lezat bernilai jual tinggi.

STOP PRESS!!
===============================================
*PELATIHAN LENGKAP BUDIDAYA DAN BISNIS SIDAT!*
*******BAWA 3 ORANG, GRATIS 1 ORANG*******
===============================================
Agromania bekerja sama dengan Direktorat Jendral
Perikanan Budidaya, tanggal 28-29 Maret 2010 akan
mengadakan pelatihan lengkap Budidaya dan Bisnis
Ikan Sidat. Pelatihan juga akan diisi dengan praktek
di pusat budidaya ikan sidat. Pelatihan diisi para
ahli serta pelaku langsung budidaya dan bisnis sidat
paling bonafide. Untuk menjamin kesediaan tempat,
segera daftar dari sekarang di http://tiny.cc/sidat
Dapatkan CD dan 2 DVD Budidaya Ikan Sidat.
INFO: 0217199660 / 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS)
===============================================

Orang jepang lebih menyukai sidat jenis Anguilla japonica (sidat jepang/unagi) 
dan A. anguilla (sidat eropa).  Sidat Indonesia yang diekspor umumnya adalah 
Anguilla bicolor yang banyak di konsumsi di Cina dan Taiwan.  Tetapi oleh 
eksportir dari negara tersebut, A. bicolor asal Indonesia (yang berharga lebih 
murah) dicampur dengan A. japonica, kemudian di ekspor ke Jepang dengan harga 
lebih tinggi.

Sidat (unagi) telah dikonsumsi orang jepang sejak abad ke 7. Sebagai makanan 
yang kaya protein, kalsium, vitamin A dan E, sidat dipercaya dapat meningkatkan 
daya tahan tubuh.  Sidat banyak dikonsumsi pada waktu musim panas.  Daging 
sidat tanpa tulang diolah menjadi unagi-no-kabayaki (sidat panggang) yang 
diberi saus manis kabayaki (seperti teriyaki).  Masyarakat jepang bagian timur 
dan bagian barat memiliki cara yang berbeda dalam mengolah sidat.  Di jepang 
bagian timur, sidat dipanggang, direbus dan kemudian dipanggang lagi sebelum 
dimakan, sehingga rasanya menjadi lebih lunak.  Berbeda dengan di jepang barat, 
sidat langsung dipanggang dan dimakan.

Saat dipanggang, lemak dan daging sidat yang dipanggang akan mengeluarkan asap 
dan menimbulkan aroma yang akn menarik orang ke restoran sidat/unagi.  Sidat 
panggang disajikan bersama nasi liwet (disebut una-juu atau una-don) dan sup 
bening dari hati ikan sidat sebagai pelengkapnya.

Bahan baku olahan sidat sebagian besar merupakan hasil tangkapan. Elver sidat 
umumnya ditangkap pada malam hari karena elver cenderung berada di permukaan 
untuk mencari makanan dan sifat foto taksis negatif elver (menghindari cahaya). 
 Pada siang hari elver berada di dasar perairan atau bersembunyi di lubang dan 
sela-sela akar vegetasi akuatik. Akibat perubahan iklim dan degradasi habitat, 
populasi elver di banyak negara semakin menurun. Di Inggris, harga elver pada 
tahun 2005 pernah mencapai £700 per kg atau sekitar Rp 8,4 juta per kg.  Hal 
ini disebabkan kelangkaan elver, sehingga hasil tangkapan elver sangat sedikit. 
 Harga sidat di Hong Kong sering mencapai ¥ 1.000 per kilogram, dan bahkan 
melampaui ¥ 5.000 per kilogram di satu waktu.

SUMBER: musida.web.id

===============================================
*PELATIHAN LENGKAP BUDIDAYA DAN BISNIS SIDAT!*
SEGERA DAFTAR SEKARANG DI http://tiny.cc/sidat
===============================================



Kirim email ke