Solusinya adalah para peternak beralih ke petani sayuran, buah-buahan, atau biji-bijian organik. Saat ini produk organik bernilai tinggi, tidak menimbulkan pemanasan global. Anda bisa pakai sistem rumah kaca.
Mereka mengatakan peternakan di Indonesia terpadu, tapi, Anda memberi makan apapun kepada sapi, baik rumput atau kedelai, sapi dan hewan ternak lain tetap menghasilkan metana dari Berdahak, Buang Angin, dan Kotorannya. Metana 72 kali lebih panas daripada CO2. Dinitrogen Oksida 310 kali lebih panas daripada CO2. Peternakan penyebab utama pemanasan global. bukan hanya FAO, tapi UNEP juga merilis laporan yang sama: Atau bahkan WWF, Greenpeace. http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=31952&Cr=unep&Cr1= http://www.telegraph.co.uk/earth/earthnews/3353624/Cow-burps-are-making-a-growing-contribution-to-global-warming.html http://www.grida.no/publications/vg/kick/ **************************************** ** BERTAMBAH DAN TERUS BERTAMBAH ** **************************************** Jumlah anggota Agromania Business Club (ABC) terus bertambah dan berkembang terus dengan sangat cepat. Jangan sampai Anda ketinggalan! Isi formulir di: http://tiny.cc/formulir Lihat bukti di: http://tiny.cc/direktori SMS INFO: 0813-9832-9632 **************************************** GABUNG DI MILIS: http://tiny.cc/milis --- In agromania@yahoogroups.com, rita punto <ritapunto...@...> wrote: > > sumber yg diberikan pak William benar adanya, ini rilis resmi FAO > But... > Kita juga harus arif, manusia diberikan kecerdasan untuk bisa mengatasi > masalah hidupnya dg akal sehat. Jika hasil riset mengatkan demikian, bukan > berarti kita harus terima mentah-mentah. > > Oh, iya peternakan menyumbang pemanasan global..so, what gitu loch?? > jadi bodoh kalo hasil riset gak diperhatikan, tp jadi bangkrut kalo usah > peternakan hrs gulung tikar. Iya kan?? > > Pakai akal kita, bangun peternakan yg ramah lingkungan, cari diverisfikasi > pakan, spy kita tdk byk menebang hutan untuk tanam rumput segar., dll > Semua ada jalan, kalau kita mau berpikir dan terbuka. > > Saya rasa tidak bagus juga kalo meniadakan usaha peternakan, gara2 isu global > warming. Ini memang menyesatkan rilisnya, tidak dibarengi solusi. > > Salam > Rita > > > > > ________________________________ > From: "hery "badak" sulistianto" <masanto...@...> > To: agromania@yahoogroups.com > Sent: Wednesday, 3 February 2010 7:50:20 > Subject: Bls: [agromania] Peternakan adalah Penyebab Utama Pemanasan Global > > > pak william...anda nongol disini juga ya rupanya..... saya masih ada > pertanyaan yang belum bapak jawab di millist ternak sapi....sekarang bapak > mau ngaco pula di agromania... ... > > ========> ************ * <======== > Ingin Mengecek Reputasi Mitra Anda? > Ketik nama lengkapnya di Google > atau KLIK: http://tiny. cc/direktori > SMS INFO: 0813-9832-9632 > ========> ************ * <======== > > ____________ _________ _________ __ > Dari: w11_11am <w11_1...@yahoo. com> > Kepada: me <w11_1...@yahoo. com> > Terkirim: Ming, 31 Januari, 2010 14:26:27 > Judul: [agromania] Peternakan adalah Penyebab Utama Pemanasan Global > > > Peternakan adalah Penyebab Utama Pemanasan Global > > Penanganan darurat diperlukan > > 29 November 2006, Roma – Mana yang menghasilkan emisi gas rumah kaca lebih > banyak, peternakan atau mengemudi kendaraan? > > Kejutan ! > > Menurut > sebuah laporan terbaru yang diterbitkan oleh Organisasi Pangan dan > Pertanian PBB (FAO), sektor peternakan menghasilkan emisi gas rumah > kaca yang setara dengan 18 persen CO2, jumlah ini lebih banyak dari > gabungan seluruh transportasi di seluruh dunia. Sektor ini juga menjadi > sumber utama dari kerusakan tanah dan pencemaran air bersih. > > Henning > Steinfeld adalah Ketua FAO untuk Informasi dan Kebijakan Peternakan, > serta penulis senior dari laporan: “Ternak merupakan salah satu > kontributor paling signifikan bagi masalah lingkungan yang paling > serius saat ini. Penanganan darurat diperlukan untuk memperbaiki > keadaan.†> > Dengan > meningkatnya kesejahteraan, penduduk dunia memakan lebih banyak daging > dan produk susu setiap tahunnya. Produksi daging global diproyeksikan > lebih dari dua kali lipat, dari 229 juta ton pada tahun 1999/2001 > menjadi 465 juta ton pada tahun 2050, sementara konsumsi susu > diperkirakan naik hingga 580-1043 juta ton. > > Bayangan Panjang > > Sektor > peternakan tumbuh lebih cepat dari sektor pertanian lainnya. Sektor ini > memberikan mata pencaharian bagi sekitar 1,3 miliar orang dan > memberikan kontribusi sekitar 40 persen terhadap pertanian global. > Banyak petani miskin di negara-negara berkembang yang masih menganggap > ternak sebagai sumber energi yang penting dan sumber pupuk organik > untuk tanaman mereka. > > Tetapi pertumbuhan kilat seperti itu memberikan kerusakan lingkungan yang > tinggi. Menurut laporan FAO, Livestock’s Long Shadow – Environmental > Issues and Options (Bayang Panjang Peternakan – Masalah Lingkungan dan > Pilihannya), > “Biaya lingkungan untuk memproduksi ternak harus dihentikan satu > setengah kali untuk menghindari kerusakan yang semakin buruk yang > melewati level sekarang.†> > Jika > emisi dari penggunaan tanah serta perubahan fungsi tanah dimasukkan > maka sektor peternakan menyumbang 9 persen CO2 dari aktivitas yang > berhubungan dengan manusia, tetapi menghasilkan lebih > banyak gas rumah kaca berbahaya yang jauh lebih besar. Sektor > peternakan menghasilkan 65 persen dinitrogen oksida (N2O) yang > mempunyai Potensi Pemanasan Global (GWP) 296 kali lebih kuat dari CO2 > yang sebagian besar berasal dari kotoran ternak. > > Sektor > itu juga menghasilkan 37 persen dari semua metana yang dihasilkan oleh > manusia, metana mempunyai efek pemanasan 23 kali lebih kuat dari CO2, > yang sebagian besar dihasilkan oleh sistem pencernaan hewan pemamah > biak. Selain itu peternakan juga menghasilkan 64 persen amonia yang > secara signifikan menghasilkan hujan asam. > > Ternak > sekarang menggunakan 30 persen dari tanah di seluruh permukaan Bumi > yang pada umumnya berupa padang rumput permanen tetapi juga menempati > 33 persen dari lahan subur di seluruh dunia yang digunakan untuk > menghasilkan makanan ternak. Pada saat hutan dibabat untuk membuat > padang rumput baru, peternakan menjadi penyebab > utama penggundulan hutan, khususnya di Amerika Latin dimana sekitar 70 > persen dari hutan Amazon berubah menjadi gersang. > > Tanah dan Air > > Pada waktu yang sama, peternakan menyebabkan degradasi tanah besar-besaran. > Sekitar 20 persen dari padang > rumput kesuburannya menurun karena terlalu banyak hewan ternak yang > merumput, selain itu tanah tersebut semakin padat serta terkikis. Angka > ini bahkan lebih tinggi lagi di tanah kering dimana kebijakan dan > manajemen ternak mempercepat proses penggurunan tanah. > > Industri > peternakan adalah sektor utama yang menyebabkan berkurangnya persediaan > air bersih di Bumi, juga penyumbang pencemaran air, euthropication, dan > kerusakan terumbu karang. Zat pencemar utama dari peternakan adalah > antibiotik, hormon, bahan kimia dari pengulitan hewan, pupuk, dan > pestisida yang disemprot ke tanaman untuk menghasilkan pakan ternak. Padang > rumput yang membentang luas mengganggu siklus air serta mengurangi > peresapan air tanah. Sedangkan sejumlah sumber air yang penting disedot > untuk irigasi untuk memproduksi makanan ternak. > > Ternak > diperkirakan menjadi sumber utama polusi phosphorous dan pencemaran > nitrogen di Laut China Selatan, serta turut menyumbang kehilangan > keanekaragaman hayati di ekosistem laut. > > Jumlah > hewan menyusui dan hewan yang diambil dagingnya sekarang menempati > sekitar 20 persen dari seluruh hewan di Bumi. Kehadiran ternak yang > menempati area tanah yang luas serta permintaan terhadap hasil pangan > yang besar juga menyumbang kehilangan keanekaragaman hayati. 15 dari 24 > ekosistem penting dinilai sudah tidak layak lagi, dan hewan ternak > dikenal sebagai pengrusak ekosistem itu. > > Penanganan > > Laporan > yang dikeluarkan oleh bantuan lembaga multi Peternakan, Inisiatif > Lingkungan dan Perkembangan (LEAD), mengungkapkan secara gamblang > tentang biaya lingkungan yang harus dibayar akibat dari sektor > peternakan dan menetapkan sejumlah cara untuk memperbaiki situasi, > termasuk: > > Degradasi tanah – mengontrol akses dan menghilangkan > rintangan di padang rumput biasa. Menggunakan metode konservasi tanah > dan silvopastoralism, juga melarang ternak di daerah yang sensitif; > membayar ganti rugi lingkungan atas penggunaan tanah oleh peternakan > sebagai upaya untuk memperbaiki degradasi tanah. > > Atmosfer > dan iklim – menambah efisiensi produksi ternak dan pertanian pangan. > Mengurangi pola makan hewani untuk mengurangi emisi metana dan membuat > tanaman biogas inisiatif untuk mendaur ulang pupuk. > > Air > – memperbaiki efisiensi sistem irigasi. Mengenakan harga atau pajak > tinggi untuk air yang digunakan untuk peternakan yang berskala besar di > dekat kota. > > Ini > dan pertanyaan yang berhubungan telah menjadi fokus diskusi antara FAO > dan mitranya untuk memetakan para produsen ternak dalam pertemuan > global di Bangkok. Diskusi ini juga termasuk risiko kesehatan rakyat > akibat pertumbuhan sektor ternak yang bertambah semakin cepat serta > penyakit pada hewan yang juga mempengaruhi manusia. > > Sumber:fao.org > > ============ ========= ======== > BEKAL SUKSES BERBISNIS AGRO > Tersedia di: http://tiny. cc/kios > KONTAK: infoki...@yahoo. co.id > SMS INFO: 0813-9832-9632 > ============ ========= ======== > GABUNG DI MILIS: http://tiny. cc/milis > > Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari email > atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger .yahoo.com/ invite/ > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > Open emails faster. Yahoo! recommends that you upgrade your browser to >the new Internet Explorer 8 optimized for Yahoo! Get it here! >http://downloads.yahoo.com/my/internetexplorer/ > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]