PASAR PUPUK INDONESIA MASIH CUKUP CERAH

Pasar pupuk di Indonesia masih sangat mengiurkan. Diperkirakan ke
depannya kebutuhan pupuk meningkat signifikan secara umum. Walaupun
penggunaan beberapa jenis pupuk diperkirakan akan menurun. Setidaknya
hal ini tergambar dari proyeksi kebutuhan pupuk subsektor perkebunan
tahun 2010 s.d 2025. 

Proyeksi
kebutuhan pupuk subsektor perkebunan tahun 2010-2025 dibagi atas
kebutuhan pupuk untuk perkebunan rakyat, perkebunan besar serta
ditambah dengan perkiraan kebutuhan pupuk untuk mendukung kebijakan
pemerintah. 


Program pemerintah yang terkait dengan penyediaan
pupuk di bidang perkebunan, antara lain: pengembangan kapas rakyat,
akselerasi peningkatan produksi tebu, revitalisasi perkebunan, kelapa
terpadu. Serta Gerakan Peningkatan Produksi Kakao Nasional dan program
daerah lainnya. 

Kebutuhan pupuk ini dihitung dari kebutuhan
pupuk beberapa komoditas utama seperti : kelapa sawit, karet, kakao,
kopi, kapas, tebu, tembakau, kelapa, jambu mete, teh, cengkeh, lada dan
atsiri. 

Diperkirakan kebutuhan pupuk subsektor perkebunan
untuk tahun 2010 s.d 2025 jenis pupuk urea, Superphos dan KCl dari
tahun ke tahun semakin menurun. Sebaliknya kebutuhan pupuk majemuk NPK
semakin meningkat dari tahun ke tahun disebabkan pupuk tunggal tersebut
telah dikonversikan menjadi pupuk NPK secara proporsional. 



Konversi
pupuk tunggal ke pupuk majemuk dimulai tahun 2010 dengan proporsi 10%
(dengan pertumbuhan 5% s.d 2015), 60% pada tahun 2020, hingga menjadi
80% pada tahun 2025. Penggunaan pupuk organik diprioritaskan untuk
tanaman semusim (tebu, kapas, tembakau, nilam, sereh, akarwangi dan
serehwangi) dan untuk tanaman tahunan (kopi dan kakao).



Proyeksi
kebutuhan pupuk subsektor perkebunan untuk tahun 2010 dan 2025 sebagai
berikut : pada tahun 2010, Urea sejumlah 2.560.214 ton, Superphos
sejumlah 1.745.060 ton, ZA sejumlah 350.966, NPK sejumlah 5.809.476
ton, KCl sejumlah 2.060.791 ton dan Organik sejumlah 1.489.796 ton;
sedangkan pada tahun 2025 sebagai berikut : Urea sejumlah 602.424 ton,
Superphos sejumlah 398.626 ton, ZA sejumlah 472.355, NPK sejumlah
16.489.713 ton, KCl sejumlah 2.046.877 ton dan Organik sejumlah 480.510
ton. 


Dengan melihat data di atas maka pasar pupuk Indonesia
masih cukup cerah, khususnya bagi produsen yang telah memiliki izin
edar dari Departemen Pertanian. Karena dapat juga ikut serta mendukung
berbagai program pemerintah terkait penyediaan pupuk.

Sumber: Brother Consultant

*************************************************
Diperbaharui Terus!!
DAFTAR PERMINTAAN & PENAWARAN 
Berisi permintaan & penawaran terbaru di bidang
agrobisnis (pertanian, perkebunan, perikanan,
peternakan, dan agroindustri).
Dapatkan di Kios Agromania: http://tiny.cc/kios
Kontak Info: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only)
*************************************************
GABUNG DI ABC: http://tiny.cc/formulir
BURSA JUAL-BELI: http://tiny.cc/bursa
KOPERASI: http://tiny.cc/agrokoperasi

Kirim email ke