Pemakaian pupuk buatan sudah diperkenalkan secara masal, besamaaan dengan pelaksanaan program intensifikasi Bimas sejak tahun 1960 an. Sebelum itu petani biasa mengunakan pupuk kandang dan abu dapur dalam jumlah yang terbatas.
Dengan pemakaian bibit unggul yang didukung oleh karakter tanah yang pada saat itu masih relative subur ( kaya bahan organic ), maka pupuk buatan ( pupuk anorganik / Kimia ), seperti Urea, TSP dan KCl memberikan sumbangan nyata terhadap peningkatan produktifitas padi nasional. Sejak itu petani menggunakan pupuk buatan untuk tanaman padi dan pekebunan lainya dan pelahan mengesampingkan pupuk organik, karena lebih mudah dalam hal pengaplikasian, dan ketersedianya sangat mencukupi. Responnya terhadap tanaman dapat dengan jelas kelihatan dengan kasat mata. ========> ************* <======== DIREKTORI PEBISNIS AGRO INDONESIA (CD) Berisi data penjual dan pembeli, eksporter, importer, perusahaan, distributor, produsen, mediator di bidang agro (pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, agroindustri). Edisi terbaru (dari Agro & Food Expo 2009). Kontak Info: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only) Download PDF: http://www.agroyess.co.cc ========> ************* <======== Selama hampir 3 dekade, kita terlena dengan segala kemudahan, dan ketersedian dari pupuk kimia. Secara berangsur kesuburan tanah berangsur menurun. Karena sebahagian besar petani kita adalah petani keturunan yang tidak begitu paham atas ekosistem tanah yang merupakan hal yang paling penting untuk menunjang kesuburan tanah. Kalau tanahnya subur apapun tanamanya pasti hasilnya akan lebih baik. Penggunaan pupuk anorganik ( kimia ) dalam waktu lama dan terus menerus mengakibatkan : Sifat Fisik Tanah Memburuk. Tanah Menjadi Padat, keras pada saat musim kering. Terjadi Penimbunan Residu Bahan Kimia. Mikro Biologi Tanah mejadi tidak seimbang. Ekosistem Mikro Biologi terganggu. Hal di atas ini kita bisa rasakan setelah hampir 30 tahun, pemakaian pupuk kimia, kadar bahan organik tanah berkurang, ketingkat yang yang sangat kritis. Kadar bahan organik dalam tanah merupakan kunci utama untuk kesehatan tanah secara fisik, kimia dan biologi. Dalam hal ini pemerintah sudah tanggap dan berupaya untuk mengajak dan keluar dari fenomena kerusakan struktur tanah pertanian yang diakibatkan oleh pemakaian pupuk berbahan kimia yang terus menerus. Pemerintah telah mencanangkan untuk tahun 2010, mengajak / menggalakan “ GO TO ORGANIC ” agar pertanian berrubah ke cara yang lebih ramah lingkungan ( Organik ). Dengan tujuanya diantaranya : Memperbaiki struktur tanah. Mengurangi konsumsi pemakaian pupuk kimia. Meningkatkan Produksi hasil tanaman. Menjadikan petani lebih Mandiri Memperbaiki Struktur tanah, harus di lakukan dengan penambahan unsur berbahan dasar organik, ke tanah pertanian agar kesuburannya bisa kita kembalikan secara bertahap, yang pada akhirnya untuk meningkatan hasil pertanian agar Swasembada beras seperti pada sekita tahun 80 an. Bahan Organik terhadap Fisik Tanah. Sifat “ Humus “ dari bahan organik, adalah : Gembur, meningkatkan porositas tanah. Kelembaban yang tinggi mampu mengikat air lebih banyak. Warnannya Hitam mampu manjaga temperature tanah lebih stabil. Meningkatkan kegiatan jasad Mikro Organisme dalam tanah. Pencampuran dengan mineral lain memberikan struktur tanah yang gembur, remah sehingga mudah diolah. Struktur tanah yang demikian merupakan, keadaan fisik tanah yang baik untuk media pertumbuhan tanaman. Tanah yang berstruktur Liat, Pasir, dan Gumpal, bila dicampur dengan bahan organik, akan memeberikan sifat fisik yang lebih baik. Tanah yang kandungan bahan organiknya tinggi akan lebih mudah untuk diolah, tidak membentuk kerak (Crust) dan tidak merekah besar ( Crack ) jika kekeringan dan mempunyai kekerasan yang rendah. Bahan Organik Terhadap Kimia Tanah. Bahan organik berfungsi sebagai gudang penyimpan unsur hara, yang juga mudah melepaskan unsur haranya pada saat diperlukan oleh tanaman. Proses kimia yang terjadi antara kelarutan unsur Al dan Fe dalam tanah yang semula tinggi dan bersifat racun dapat dikurangi, dalam beberapa bentuk dalam senyawa tertentu, dengan istilah Organik Komplek. Dengan berkurangnya kadar Al dan Fe pada penggunaan bahan organik, maka pengapuran tanah yang bertujuan untuk mengurangi keracuanan Fe dan Al dapat dikurangi atau bahkan di hindari. Pada lahan pertanian, kehilangan unsur N melalui Volatilitas Amonia, bisa dikurangi, serapan ion amonium yang di ikat humus dalam tanah meningkat, sehingga menjadi tersedia bagi tanaman. Bahan Organik Terhadap Biologi Tanah Bahan organik dalam Tanah merupakan sumber energi sebagai bahan makanan utama bagi aktifitas jasa Mikro-Organisme tanah. Penambahan jasad mikro-Organisme tanah dengan C/N rasio yang tinggi memdorong pembiakan jasad renik, dan mengikat beberapa unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Apabila C/N rasio turun, sebagian jasad mikro-Organoisme akan mati dan melepaskan kembali unsur hara ke dalam tanah. Makin banyak bahan organik makin banyak populasi jasad mikro-Organisme dalam tanah. Humus memperbaiki kesuburan Tanah Pertanian Humus yang kami miliki adalah salah satu jenis pupuk organik, dari hasil daur ulang limbah dari produksi gula yang berbahan dasar tebu, dan sangat kaya akan bahan organik yang sanagt dibutuhkan oleh tanaman. Salah satu cara memperbaiki kesehatan tanah yang sakit dilakukan dengan pemberian humus Organik sebagai pupuk dasar. Penggunan Humus secara tunggal maupun dikombinasikan dengan pupuk buatan (Pupuk Kimia), sangat berperan dalam meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan melaui perbaikan struktur tanah dan penyedian unsur hara. Penyerapan unsur hara yang tersedia dalam Humus relatif lebih lama, dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia, karena sifanya yang memang melepaskan unsur, pada saat taman membutuhkan. Namun manfaatnya bagi tanaman lebih lama pula. Penyerapan unsur hara dari humus oleh tanaman, harus di rombak lebih terlebih dahulu oleh jasad renik Mikro-Oranisme agar menjadi bentuk yang sederhan agar bisa dan mudah di serap oleh akar tanaman. Pemberian pupuk Humus dalam waktu lama, justru akan memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan Aerasi tanah. Berdasakan hasil pengkajian pada lahan sawah irigasi penggunaan kompos dapat meningkatkan produksi padi. Penggunaan humus sebanyak 1500 Kg/ha, ternyata dapat meningkatkan produksi padi sebesar 50% dan efesiensi pupuk Urea, SP-36 dan KCl. Humus yang digunakan adalah hasil dari daur ulang limbah pabrik gula yang sudah melalui tahap proses dekomposisi yang sempurna. Agar Indonesia kembali menjadi negara agraris yang berjaya sebagai landasan perekonomian yang paling mendasar, mari bersama memperbaiki tanah kita sebagai sumber kehidupan, dan tujuan luhur dari bangsa ini akan terwujud “ Gemah Ripah Loh Jinawi “ . SAVE OUR NATURE FOR NEXT GENERATIONS® “ Mari Kita Jaga Alam Kita Untuk Generasi Penerus Kita” By : PT.TRISUKSES BIO-ORGANIC Wahyu Fajar Widodo PT. Trisukses Bio-Organic Desa Wonokerso Kec.Pakisaji, Kab. Malang Telp.0341-9101224 / 081-338936121 email : pupukh...@yahoo.com blog 1 : www.pupukhosc.blogspot.com blog 2 : www.transtritunggaljaya.blogspot.com Facebook : transtritunggalj...@yahoo.com --- On Wed, 7/15/09, setyo budi <komoditi.dae...@gmail.com> wrote: From: setyo budi <komoditi.dae...@gmail.com> Subject: Re: [agromania] pemupukan Nitrogen To: agromania@yahoogroups.com Date: Wednesday, July 15, 2009, 2:01 PM jadi secara spesifik manfaat nitrogen untuk tanah dan tanaman apa pak? terima kasih ************ ********* ********* ********* ********* * DAFTAR PERMINTAAN & PENAWARAN (CD) Berisi permintaan & penawaran terbaru di bidang agrobisnis (pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan agroindustri) . Edisi 2009-2010 Download PDF: http://www.agroyess .co.cc Kontak Info: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only) ************ ********* ********* ********* ********* * BERGABUNG: http://tiny. cc/formulir KOPERASI: http://tiny. cc/agrokoperasi 2009/6/4 Erianto Simalango <ericserianto@ gmail.com> > > > *PUPUK UREA* adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen > (N) berkadar tinggi. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna > putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam > air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis) . Pupuk urea yang > dijual di pasaran biasanya mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan > pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen. > > *PUPUK SP - 36* merupakan sumber hara fosfor bagi tanaman. Pupuk SP - 36 > berbentuk butiran berwarna keabu - abuan. Unsur hara Fosfor yang terdapat > dalam pupuk SP-36 hampir seluruhnya larut dalam air. Pupuk ini tidak mudah > menghisap air, sehingga dapat disimpan cukup lama dalam kondisi penyimpanan > yang baik. Sesuai dengan namanya(SP-36) kandungan hara Fosfor dalam bentuk > P2O5 pada pupuk ini yaitu sebesar 36%. > > *PUPUK NPK* merupakan jenis pupuk majemuk yang mengandung unsur hara makro > Nitrogen (N) , Phospor (P) dan Kalium (K). Pupuk ini berbentuk butiran > (prill) dengan bulatan besar berwarna merah bata. Pupuk ini termasuk pupuk > yang tidak mudah menyerap air, sehingga tahan disimpan lama di dalam > gudang. > Kandungan Nitrogen, Phospor dan Kalium pada pupuk NPK yang dijual di > pasaran > ini bervariasi. Perbandingan kandungan yang paling lazim dijual di pasaran > yaitu : > 1. 15 : 15 : 15 > 2. 15 : 15 : 6 : 4 > 3. 15 : 15 : 17 : 2 > Ket → perbandingan di atas dibaca Nitrogen (%) : Phospor (%) : Kalium (%) : > Magnesium (%) > > pupuk kimia adalah zat subtitusi kandungan hara tanah yang dibutuhkan oleh > tumbuhan. > > Tetapi seharusnya unsur hara tersebut ada ditanah secara alami dengan > adanya > "siklus hara tanah" > misal dari tanaman yang mati kemudian dimakan binatang pengerat/ herbivora, > kotorannya atau sisa tumbuhan tersebut diuraikan oleh organisme seperti > bakteri, cacing, jamur dan lainnya. > > nah sikulus inilah yang harusnya di jaga, jika mengunakan pupuk kimia > terutama bila kebanyakan maka akan memutuskan siklus hara tanah tersebut > terutama akan mematikan organisme tanah. jadinya memang subur saat awal > tetapi jadi tidak subur dimasa akan datang. Untuk itu sebenarnya perlu > dijaga dengan pola tetap menggunakan pupuk organik. > > *DAMPAK DARI PUPUK KIMIA* > Dampaknya zat hara yang terkandung dalam tanah menjadi diikat oleh molekul2 > kimiawi dari pupuk sehingga proses regenerasi humus tak dapat dilakukan > lagi. Akibatnya ketahanan tanah/ daya dukung tanah dalam memproduksi > menjadi > kurang hingga nantinya tandus. Tak hanya itu penggunaan pupuk kimiawi > secara > terus-menerus menjadikan menguatnya resistensi hama akan suatu pestisida > pertanian. > > Masalah lain adalah penggunaan Urea biasanya sangat boros. Selama pemupukan > Nitrogen dengan urea tidak pernah maksimal karena kandungan nitrogen pada > urea hanya sekitar 40-60% saja. Jumlah yang hilang mencapai 50% disebabkan > oleh penguapan, pencucian *(leaching)* serta terbawa air hujan (*run off)*. > > Efek lain dari penggunaan pupuk kimia juga mengurangi dan menekan populasi > mikroorganisme tanah yang bermanfaat bagi tanah yang sangat bermanfaat bagi > tanaman. > > ============ ========= ========= ========= ===== > DIREKTORI PEBISNIS AGRO INDONESIA (CD) > Berisi data penjual dan pembeli, eksporter, > importer, perusahaan, distributor, produsen, > mediator di bidang agro (pertanian, perkebu- > nan, perikanan, peternakan, agroindustri) . > Edisi terbaru (dari Agro & Food Expo 2009) > Download PDF: http://www.agroyess .co.cc > Kontak Info: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only) > ============ ========= ========= ========= ===== > BERGABUNG: http://tiny. cc/formulir > KOPERASI: http://tiny. cc/agrokoperasi > > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]