Bung Sigit, Kebetulan saya mengasuh email kesehatan dan saya secara rutin membaca laporan teknis kesehatan termasuk nutrisi dan orthomolekular. Masalah konsumsi susu bagi orang dewasa ini bukan masalah baru dan berbagai laporan di medical journal mengulasnya secara luas. Apakah saya sudah membuktikannya? Jawabannya "Apakah saya perlu membutikan?" Saya rasa tidak, karena saya percaya pada institusi yang telah melakukan pembuktian ini. Tidak semua yang anda percaya perlu dibuktikan sendiri. Kalau hanya mau sekedar uji coba, anda dapat beli susu 2 liter, susu segar, berikan segelas kepada tukang beca, tunggu setengah jam dan tanyakan apakah diantara mereka ada yang mengeluhkan sakit perut.... Kemungkinan besar sedikitnya 2 dari 6 akan merasa gangguan perut karena tidak toleran terhadap laktosa.
Saya harap anda tidak terlalu terganggu dengan masalah ini, walaupun anda misalnya adalah petani susu, sebab seperti yang saya juga sebutkan, susu masih dapat dikonsumsi dalam bentuk turunannya yang lain. Salam, Omri ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^ PEMINAT MEMBLUDAK, SILAHKAN PROMOSIKAN USAHA ANDA! Kami membuka kesempatan mempromosikan usaha & bisnis Anda di dengan biaya murah & efektif di acara TEMU PENJUAL-PEMBELI AGRO 2009 (6 & 7 Juni 2009, Balai Sidang Senayan Jakarta) dengan cara: pasang standing banner, titip brosur atau kartu nama, atau pasang iklan di buklet promosi. Info lengkap lihat di: http://www.agromall.co.cc ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^ BERGABUNG: http://www.milisabc.co.cc --- In agromania@yahoogroups.com, Sigit Sudarsono <sigitsu...@...> wrote: > > Kepada pak Omri. > Yang perlu saya tanyakan disini adalah. Apakah bakak sudah membuktikan > sendiri atau baru katanya? > kalau cuma katanya sih lebih baik ngak usah dipercaya. > disini saya lihat kalau sapi, kerbau, atau hewan dewasa ngak minum susu lagi > karena mereka ngak punya uang untuk membelinya. > tetapi utuk manusia kan beda. > manusia punya uang untuk membelinya, jadi manusia bisa beli susu hewan untuk > diminum. > saya pikir penelitian ini ada benarnya. tapi tidak semuanya benar. > contohnya saja obat yang beredar di pasaran, itu sebenarnya juga racun. > antara obat dan racun itu bedanya tipis. > sekarang kita tinggal merasakan. > apakah dengan minum susu menjadi sehat atau malah sakit. > sama aja kalau kita lapar, kita pasti kan makan. > kalau kita haus pasti akan minum/ > tapi kalau yang dimakan kebanyakan dan jadi kekenyangan akan beda jadinya. > kalau minum kebanyakan akan jadu beda hasilnya. > jadi masalah penelitian jangan dibesar-besarkan kalau memang "Bapak tidak > tahu" dan "Hanya Katanya" > tapi kalau bapak sudah membuktikan sendiri, OK Lah, sebarkan ini. > > NDAK IKUT NYESEL!! > ****************************************** > Acara Temu Penjual-Pembeli Agro 2009 > PELAKSANA: Agromania, Deptan RI & Wahyu Promocitra > PENDUKUNG: Kadin, Gapmmi, Ina, Ekonid, dll > TANGGAL: 6 s/d 7 Juni 2009 > TEMPAT: JCC (Balai Sidang Jakarta) > BIAYA: Rp 250ribu (disc.10% untuk anggota ABC) > PENDAFTARAN: http://www.agromall.co.cc > PESAN-ANTAR TIKET: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 (SMS Only) > ****************************************** > BERGABUNG: http://www.milisabc.co.cc > > > ________________________________ > From: Omri <o...@...> > To: agromania@yahoogroups.com > Sent: Monday, May 18, 2009 9:29:04 AM > Subject: [agromania] Re:Dahlan Iskan: Susu Sapi Bukan Untuk Manusia > > > > > > Tulisan diatas tadi sangat benar dan kurang disosialisasikan selama > ini. Saya juga pernah menulis hal yang hampir mirip di kompasiana.com > yang menyinggung soal slogan "4 sehat 5 sempurna" yang salah kaprah > karena unsur kelima adalah susu, yang ternyata tidak sehat untuk orang > dewasa. > Dipihak lain, untuk para petani sapi, hal ini tidak perlu terlalu > dirisaukan. Susu masih tetap bermanfaat untuk dikonsumsi didalam > bentuk produk turunannya, terutama yang telah difermentasi, seperti > yogurt dan keju dan sejumlah produk lain. Peternak sapi susu juga > dengan mudah dapat beralih menjadi peternak sapi daging. > Artikel ini benar2 perlu disebarkan, terutama bagi para dokter2 yang > ternyata sangat miskin pengetahuannya mengenai nutrisi. > Salam, Omri