VARIETAS KAPAS HASIL MUTASI RADIOAKTIF

Varietas baru tidak hanya bisa dihasilkan melalui cara konvensional, yakni 
melalui persilangan. Namun juga bisa diperoleh pemanfaatan teknologi radiasi. 
Penggunaan sinar radiasi diharapkan dapat menciptakan mutasi, proses dimana gen 
mengalami perubahan struktur sehingga menyebabkan perubahan fenotip yang nanti 
diwariskan dari satu generai ke generasi berikutnya.

Upaya memperoleh varietas baru melalui metoda radiasi radio aktif ternyata 
telah lama dilakukan di Badan Tenana Nuklir Nasional (Batan). Varietas yang 
dihasilkan melalui teknologi ini antara lain kharisma 1 dan 2 untuk tanaman 
kapas. Dan hasilnya juga cukup menjanjikan.

Kharisma 1 dan 2 merupakan varietas kapas yang dihasilkan melalui penyinaran 
sinar gamma dosis 20 Gy terhadap varietas NIAB 999 asal Pakistan. Sehingga 
kemudian kedua varietas ini memiliki kualitas yang lebih baik dari induknya.

Kedua jenis varietas memiliki umur panen yang gejah yakni 110 sampai dengan 120 
hari. Dengan produksi bisa mencapai 4,769 ton/ha. Dimana kedua varietas ini 
bisa ditanam dengan kerapatan 100 x 10 cm. Sehingga untuk per ha bisa ditanami 
kapas hingga 100.000 tanaman.

Kelebihan lainnya dari varietas Kharisma 1 dan 2 adalah memiliki bol lebih 
bulat, warna serat sangat putih sehingga tidak perlu perlakuan khusus untuk 
memutihkan. Dan saat buah matang umumnya merekah secara sempurna sehingga mudah 
memanen,serta melepaskan dari kulit buah sehingga mempercepat waktu panen dan 
menghemat tenaga pada prosesing hasil.

Jika ditinjau dari mutu serat, kedua varietas tersebut memiliki kandungan serat 
yang tinggi. Kharisma 1 memiliki kandungan serat 1,147 ton/ha, dan Kharisma 2 
memiliki kandungan serat sebesar 1,106 ton/ha.

Menariknya, jika ditanam tanpa menggunakan insektisida Kharisma 1 dan 2 dapat 
menghasilkan kapas berbiji lebih banyak dibandingkan dengan penanaman 
menggunakan insektisida, karena penggunaan bahan kimiawi tersebut dapat 
menghilangkan predator dari serangan lepideptera. Disamping itu kedua varietas 
ini sangat toleran terhadap serangan H. armigera.

Kedua varietas ini dapat diperoleh dalam bentuk biji di Badan Tenaga Nuklir 
Nasional. Saat ini status kedua varietas tersebut, Kharisma 1 dan 2, telah 
ditetapkan sebagai benih bina. Artinya sudah dapat digunakan secara luas oleh 
masyarakat.

Kedepannya penggunaan radioaktif dapat menjadi solusi untuk memproduksi bahan 
tanam unggul bermutu. Dan Indonesia memiliki Batan sebagai salah satu lembaga 
yang telah memanfaatkan teknologi tersebut, dan hingga saat ini masih melakukan 
penelitian untuk menghasilkan tanaman baru melalui mutasi gen.

Tulisan menarik lainnya tentang perbenihan dan pemuliaan tanaman dapat dilihat 
di http://www.pengawasbenihtanaman.blogspot.com/
Tulisan menarik ini saya kutip dari 
http://www.pengawasbenihtanaman.blogspot.com/
Semoga bermanfaat!!!


^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
PEMINAT MEMBLUDAK, SILAHKAN PROMOSIKAN USAHA ANDA!
Kami membuka kesempatan mempromosikan usaha & bisnis Anda di dengan biaya murah 
& efektif di acara TEMU PENJUAL-PEMBELI AGRO 2009 (6 & 7 Juni 2009, Balai 
Sidang Senayan Jakarta) dengan cara: pasang standing banner, titip brosur atau 
kartu nama, atau pasang iklan di buklet promosi. Info lengkap lihat di: 
http://www.agromall.co.cc
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
BERGABUNG: http://www.milisabc.co.cc

Kirim email ke