Menonton berita di media massa, tentang aksi yang dilakukan oleh aktivis green peace, terhadap kapal pengangkut CPO, saya menjadi sedikit tahu kenapa harga sawit para petani kemudian terjun bebas.
Memang secara pribadi saya juga tidak setuju dengan adanya pengrusakan hutan, hanya untuk mencukupi kebutuhan manusia. Namun jika kita lihat permasalahan ini secara jelas, bahwa kenyataannya, selain perusahaan perkebunan sawit yang melakukan perusakan hutan, baik hutan tadah hujan maupun hutan gambut, banyak juga petani yang mengalih fungsikan lahannya dari lahan palawija menjadi areal perkebunan sawit, menurut saya para petani inilah yang harus dipikirkan oleh greeb peace. green peace tidak bisa hanya melihat dari kaca mata kuda, hanya memandang pada satu arah dari sisi kerusakan hutan semata, namun juga harus bisa melihat dari aspek lain. Banyak petani sawit (bukan pengusaha) yang menggantungkan kehidupan keluarganya dari menjual komoditas ini, kestabilan harga dan pasar yang berpihak pada petani, tentu akan menyelamatkan dapur mereka dan kelangsungan pendidikan anak anak mereka. Jadi saya atas nama pribadi dan keluarga, yang hidup dan besar dari hasil perkebunan sawit keluarga yang tidak seberapa, sangat berharap, pada siapapun yang berwenang atau mempunyai akses pada green peace dan pemilik kebijakan, untuk mau mengupayakan kestabilan harga sawit, yang kami butuhkan bukan harga yang super tinggi, tapi harga yang stabil dalam kisaran yang wajar demi kebutuhan hidup kami. Ini bukan bentuk keegoisan kami terhadap lingkungan, namun semata kami lakukan karena hanya itulah harapan kami bisa bertahan demi kelangsungan masa depan keluarga kami. terimakasih --------------------------------------- AGROMANIA BUSINESS CLUB (ABC) INFORMASI:http://www.agromania.co.cc FORMULIR:http://www.formulirabc.co.cc DIREKTORI:http://www.direktoriabc.co.cc ---------------------------------------