Weleh ... lupa kalo milisnya nggak trima attachment. ------------------- Dibuka! Hibah Komunitas Kreatif
/ Selasa, 4 November 2008 | 01:26 WIB JAKARTA, SENIN--Yayasan Kelola mengundang organisasi lokal masyarakat, kelompok budaya, organisasi adat masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan percontohan Inisiatif Komunitas Kreatif dengan cara mengirimkan gagasan inovatif dan orisinil dalam menggunakan kebudayaan dalam upaya memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan atau gagasan yang dapat mendukung kegiatan PNPM Mandiri dengan menggunakan pendekatan budaya. Inisiatif Komunitas Kreatif muncul karena banyak orang melihat kemiskinan hanya dengan kacamata ekonomi saja, di mana kekurangan uang dipandang menjadi satu-satunya masalah orang miskin. Padahal kemiskinan bukan hanya sekedar kondisi ekonomi dan tidak semua masyarakat miskin adalah miskin dalam arti yang sama. Maka strategi penanggulangan kemiskinan Indonesia di tahun 2002 pun mulai memandang kemiskinan sebagai fenomena multidimensi. Penanggulangan kemiskinan tidak lagi bisa hanya mengandalkan bantuan uang semata. Yang dibutuhkan adalah pendekatan yang komprehensif untuk menguatkan masyarakat miskin sehingga memiliki daya untuk meningggalkan kotak kemiskinannya dengan kaki mereka sendiri. Pemikiran inilah yang kemudian menjadi dasar strategi penanggulangan pemerintah sejak tahun 2007 lewat PNPM Mandiri, yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. Sebagai ruh dari program ini, pemberdayaan sudah pasti tidak bisa dilepaskan sebagai proses kebudayaan. Dan janganlah menyempitkan kebudayaan menjadi kesenian. Karena sebetulnya budaya menyangkut pola pikir, perilaku, komunikasi antar sesama manusia, hasil karya seseorang atau masyarakat. Kebudayaan meliputi semua kepercayaan dan nilai-nilai dalam bahasa, ilmu, dan seni; juga menyangkut kebiasaan sosial seperti kebiasaan makan, pakaian, dan rekreasi. Pemikiran berbasis kebudayaan inilah yang kemudian mendorong lahirnya Inisiatif Komunitas Kreatif bagi PNPM Mandiri. Prinsip dasar Inisiatif Komunitas Kreatif sangat sederhana, yaitu bagaimana PNPM Mandiri dapat membantu masyarakat menemukenali nilai sosial dan ekonomi mereka sendiri lalu, mengubahnya menjadi kekuatan penggerak mereka untuk keluar dari kemiskinannya dengan langkah mereka sendiri. ============================== AGROMANIA BUSINESS CLUB (ABC) http://www.agromania.co.cc SMS: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 ============================== Pendekatan budaya yang digunakan dalam Inisiatif Komunitas Kreatif adalah Pendekatan Berpikir Aset (Asset-Based Thinking) atau kemampuan melihat diri sendiri dan dunia luar, dengan mata terarah pada kekuatan dan potensi yang ada. Pendekatan ini mencoba memanfaatkan potensi lokal untuk mengembangkan masyarakat dalam pembangunan, sehingga mereka menjadi bagian dari pembangunan itu sendiri dan terlibat aktif di dalamnya. Sebagai kegiatan percontohan, Yayasan Kelola dengan memperoleh bantuan pendanaan dari Japan Social Development Fund (JSDF) melalui Bank Dunia sejak Mei 2008 mulai melaksanakan inisiatif ini di 30 kecamatan di tiga provinsi yaitu Sumatra Barat, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur. Bantuan hibah kreatif akan diberikan kepada kegiatan-kegiatan berbasis masyarakat yang efektif,inovatif yang memenuhi kriteria sebagai berikut: Kegiatan ini dapat diikuti oleh organisasi lokal masyarakat, organisasi non pemerintah/ lembaga keswadayaan masyarakat, kelompok budaya, organisasi masyarakat adat, organisasi perempuan, lembaga pendidikan yang memiliki track record yang tidak tercela baik sepanjang berhubungan dengan Yayasan Kelola maupun dengan lembaga donor lainnya yang berlokasi di Nusa Tenggara Timur, Sumatra Barat, dan Jawa Tengah. Kegiatan yang diajukan harus berfokus pada pembangunan berbasis masyarakat dan pengentasan kemiskinan, dengan menggunakan pendekatan budaya dalam pelaksanaannya. Kegiatan yang diajukan dapat berbentuk kegiatan yang sama sekali baru dan tidak terkait dengan PNPM Mandiri atau kegiatan yang diajukan dapat juga terkait dengan pelaksanaan PNPM Mandiri di lokasi kegiatan percontohan . Kegiatan yang diajukan harus inovatif, berkelanjutan, memiliki dampak yang cepat kepada masyarakat, dapat direplikasi, mempromosikan kesetaran gender, tidak memiliki dampak negatif pada lingkungan. Dapat merupakan kegiatan yang sama sekali baru atau didasarkan pada praktek-praktek atau kegiatan kultural yang sudah ada. Kegiatan yang diajukan tidak mendiskriminasikan kelompok manapun dalam masyarakat. Kegiatan yang diajukan dapat menciptakan jaringan kepada kelompok marjinal Kegiatan yang diusulkan harus mengembangkan nilai sosial dan ekonomis kebudayaan Kegiatan disusun, dikembangkan dan dilakukan oleh masyarakat sehingga mendapat dukungan dari komunitas/masyarakat (dibuktikan dengan notulensi proses yang bersifat mendukung dan mengukuhkan usulan kegiatan tersebut) Setiap kelompok hanya boleh mengirimkan satu buah usulan kegiatan Kegiatan yang diajukan tidak dalam proses atau sedang mendapat bantuan dari lembaga lain. Usulan kegiatan yang dikirimkan harus mengikuti format proposal yang telah ditentukan oleh Kelola. Hibah Kreatif yang diperoleh harus digunakan untuk membiayai pelaksanaan sebagian atau seluruh kegiatan yang tercantum dalam usulan kegiatan dan tidak boleh digunakan untuk membayar biaya-biaya operasional tertentu, seperti gaji staf dan sewa kantor (informasi lengkap dapat dilihat pada format proposal).. Yayasan Kelola berharap bantuan akan diberikan kepada dua sampai lima kegiatan per provinsi. Batas waktu akhir penerimaan proposal adalah 8 November 2008. Anda yang berminat untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai Request For Proposal untuk wilayah Jawa Tengah, Sumatra Barat, dan Nusa Tenggara Timur dapat menghubungi email: [EMAIL PROTECTED] dengan mencantumkan Permohonan Informasi Request for Proposal pada subject email atau dapat melihat ke website kami di: www.dayabudaya.blogspot.com. Kamis, 2008 Oktober 16 Isian Usulan Kegiatan Hibah Kreatif Yayasan Kelola A. Ringkasan Judul Kegiatan : Nama Kontak : Jabatan : Alamat Kelompok : Kabupaten : Propinsi : (a) Nusa Tenggara Timur (b) Jawa Tengah (c) Sumatra Barat Kode Pos : Telephone : HP : Fax : Email : Website : Total Biaya B. Latar Belakang (tidak lebih dari 300 kata) Jelaskan karakteristik lokal dan kondisi-kondisi umumnya berhubungan dengan usulan kegiatan. Seperti kondisi geografis (iklim, SDA,topografi), kondisi ekonomi (pendapatan rata-rata, sumber mata pencaharian), kondisi sosial dan budaya (tingkat pendidikan, kesehatan, agama, komposisi etnis, populasi, tradisi, dan praktik-praktik budaya) C. Persiapan (tidak lebih dari 200 kata) Jelaskan bagaimana ide mengenai proposal ini muncul: sumberdaya apa yang tersedia yang dijadikan dasar dan bagaimana keterlibatan komunitas dalam menginisiasi kegiatan ini. D. Kebutuhan dan Kelompok-Kelompok Sasaran (tidak lebih dari 200 kata) · Jelaskan permasalahan dan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan yang ingin disampaikan melalui kegiatan ini · Jelaskan kelompok-kelompok sasaran dan mengapa mereka yang dipilih E. Deskripsi Mengenai Kegiatan (tidak lebih dari 300 kata) · Apa tujuan dan obyektif keseluruhan dari kegiatan ini? · Jelaskan mengenai tahapan kegiatan yang akan dilakukan dalam pencapaian tujuan kegiatan. Kapan dan bagaimana kegiatan ini akan dilaksanakan F. Pastisipasi Masyarakat (tidak lebih dari 150 kata) · Dengan cara apa atau lewat bentuk bagaimana masyarakat dilibatkan dalam kegiatan ini? · Bagaimana kegiatan ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat? G. Kesinambungan (tidak lebih dari 150 kata) · Dapatkah kegiatan ini direplikasi? · Bagaimana kegiatan ini dapat direplikasi atau berkelanjutan? H. Monitor dan Evaluasi (tidak lebih dari 200 kata) · Sebutkan indikator-indikator kegiatan ini · Bagaimana proses monitoring dan evaluasi kegiatan ini I. Manajemen Resiko (tidak lebih dari 150 kata) Identifikasi potensi resiko yang dapat menghambat kegiatan dan bagaimana menghadapinya? J. Kemampuan Organisasi/Kelompok (tidak lebih dari 200 kata) · Kapan dibentuk, strukturnya, focus area, dan keanggotaan · Kegiatan apa saja yang sudah pernah dilaksanakan oleh organisasi/ kelompok · Jelaskan kemampuan organisasi/ kelompok untuk melaksanakan kegiatan ini K. Pembiayaan Menyiapkan rincian biaya secara terperinci untuk setiap kegiatan Mohon diperiksa agar semua komponen terisi semua TOR KOMPONEN 3 HIBAH KREATIF Hibah Kecil Komunitas Kreatif Yayasan Kelola Membangun Komunitas Kreatif membangkitkan Daya Budaya Masyarakat Latar Belakang Inisiatif Komunitas Kreatif Sebanyak 37,17 juta orang Indonesia berada di bawah kemiskinan. Begitu catatan BPS pada Maret 2007, yang dalam realitasnya berarti dari setiap seratus orang di RT kita, 17 orang kondisinya di bawah miskin tepatnya 16,58. Itu belum termasuk yang berada tepat di garis kemiskinan. Atau yang mengambang sedikit di atas garis miskin itu tetapi sebenarnya rawan menjadi miskin. Banyak orang melihat kemiskinan hanya dengan kacamata ekonomi, dimana kekurangan uang dipandang menjadi satu-satunya masalah orang miskin. Padahal kemiskinan bukan hanya sekedar kondisi ekonomi dan tidak semua masyarakat miskin adalah miskin dalam arti yang sama. Maka strategi penanggulangan kemiskinan Indonesia di tahun 2002 pun mulai memandang kemiskinan sebagai fenomena multidimensi. Penanggulangan kemiskinan tidak lagi bisa hanya mengandalkan bantuan uang semata. Yang dibutuhkan adalah pendekatan yang komprehensif untuk menguatkan masyarakat miskin sehingga memiliki daya untuk meningggalkan kotak kemiskinannya dengan kaki mereka sendiri. Pemikiran inilah yang kemudian menjadi dasar strategi penanggulangan pemerintah sejak tahun 2007 lewat PNPM Mandiri, yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri. Sebagai ruh dari program ini, pemberdayaan sudah pasti tidak bisa dilepaskan sebagai proses kebudayaan. Dan janganlah menyempitkan kebudayaan menjadi kesenian. Karena sebetulnya budaya menyangkut pola pikir, perilaku, komunikasi antar sesama manusia, hasil karya seseorang atau masyarakat. Dapat juga dikatakan budaya adalah susun bangun dan praktek umat manusia dalam berkreasi untuk memberikan arti hidup mereka. Jadi kebudayaan juga meliputi semua kepercayaan dan nilai-nilai dalam bahasa, ilmu, dan seni; juga menyangkut kebiasaan sosial seperti kebiasaan makan, pakaian, dan rekreasi. Pemikiran berbasis kebudayaan inilah yang kemudian mendorong lahirnya Inisiatif Komunitas Kreatif bagi PNPM Mandiri. Sebuah inisatif yang mencoba menyebarkan pemahaman bahwa pengentasan kemiskinan dilakukan dengan perspektif multidimensi, khususnya pendekatan budaya dan kreatifitas, Prinsip dasar Inisiatif Komunitas Kreatif sangat sederhana, yaitu bagaimana PNPM Mandiri dapat membantu masyarakat menemukenali nilai sosial dan ekonomi mereka sendiri lalu, mengubahnya menjadi kekuatan penggerak mereka untuk keluar dari kemiskinannya dengan langkah mereka sendiri. Inisiatif Komunitas Kreatif meyakini bahwa pendekatan budaya dalam pemberdayaan masyarakat akan memperkaya pembangunan dalam banyak hal, antara lain: Menggairahkan kehidupan desa; Memberi kesempatan kepada masyarakat setempat dan kaum terpinggirkan untuk mengeluarkan mengekspresikan pendapat lewat kesenian; Mendorong keharmonisan dan menghadapi tantangan.; Mencegah, menyelesaikan konflik horisontal, dan dapat membantu menyelesaikan masalah bersama-sama; Membangun kepemimpinan; Meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan kerja; Merefleksikan nilai dan mempertimbangkan norma serta memperkokoh identitas komunitas; Meningkatkan partisipasi kehadiran masyarakat dalam musyawarah dan memetakan target kaum miskin dan kaum terpinggirkan dengan lebih baik; Melibatkan para pekerja seni dalam pembangunan; Tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik semata sehingga pembangunan dapat berlangsung seimbang. Pendekatan budaya yang digunakan dalam Inisiatif Komunitas Kreatif adalah Pendekatan Berpikir Aset (Asset-Based Thinking) atau kemampuan melihat diri sendiri dan dunia luar, dengan mata terarah pada kekuatan dan potensi yang ada. Pendekatan ini mencoba memanfaatkan potensi lokal untuk mengembangkan masyarakat dalam pembangunan, sehingga mereka menjadi bagian dari pembangunan itu sendiri dan terlibat aktif di dalamnya. Sebagai kegiatan percontohan, Yayasan Kelola dengan memperoleh bantuan pendanaan dari Japan Social Development Fund (JSDF) melalui Bank Dunia sejak Mei 2008 mulai melaksanakan inisiatif ini di 30 kecamatan di tiga propinsi yaitu Sumatra Barat, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur. Sekilas Mengenai Yayasan Kelola Yayasan Kelola adalah lembaga nirlaba. Berdiri pada bulan Mei 1999. dengan daya jangkau luas Kelola bertujuan menciptakan sebanyak mungkin peluang bagi masyarakat seni Indonesia untuk saling bertaut dan menjalin kerjasama secara nasional maupun internasional. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, Kelola menyediakan kesempatan belajar, pendanaan, serta akses informasi bagi masyarakat seni Indonesia. Beberapa program yang telah ditawarkan yaitu Lokakarya Manajemen Organisasi Budaya, Lokakarya Manajemen Festival, Lokakarya Manajemen Panggung, Lokakarya Kemitraan Bisnis, Lokakarya Tata Cahaya, Program Magang Nusantara, dan Program Magang Internasional. Hibah Seni adalah program yang diciptakan untuk memberikan peluang pendanaan bagi masyarakat seni Indonesia. Akses informasi seni budaya ini dapat diperoleh melalui situs web www.kelola.or.id , bulletin Lintas Kelola, serta Direktori Organisasi Seni dan Budaya Indonesia. Program-program ini mendapat dukungan dari Ford Foundation, Asian Cultural Council, Asialink Centre, Unesco, dan Hivos. Program-program Kelola dibuat sebagai tanggapan langsung terhadap kebutuhan nyata yang ada di tengah masyarakat seni. Melalui beragam programnya, Kelola berupaya mendukung kehidupan kesenian Indonesia untuk terus tumbuh. Hibah Kreatif Selain menggunakan model terbuka dan langsung menyemangati komunitas agar mengembangkan nilai serta potensi sumber daya budaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, Komponen Hibah Kreatif yang digulirkan oleh Yayasan Kelola mencoba mencapai tujuan dengan mengembangkan pendekatan lainnya dengan mendukung organisasi lokal masyarakat, kelompok seni dan budaya di tingkat propinsi yang menjadi tempat kegiatan percontohan yaitu di wilayah Jawa Tengah, Sumatra Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Melalui Hibah Kreatif ini, Kelola mengundang organisasi lokal masyarakat, kelompok budaya, organisasi adat masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam Inisiatif Komunitas Kreatif dengan mengirimkan gagasan inovatif dan orisinil dalam menggunakan kebudayaan dalam upaya memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan atau gagasan yang dapat mendukung kegiatan PNPM Mandiri langsung dengan menggunakan pendekatan budaya. Beberapa contoh kegiatan yang dapat diajukan adalah: Pemberian pelatihan video partisipatif untuk mendokumentasikan dan memonitoring pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri atau pembangunan lainnya; Membentuk teater yang berisikan orang-orang muda dari kelompok marginal dan mementaskannya melalui serangkaian pertunjukan interaktif; Menciptakan program pendidikan kreatif bagi masyarakat yang menggunakan pendekatan budaya lokal dalam pelaksanaannya; Kegiatan-kegiatan budaya masyarakat untuk melestarikan lingkungan dan budaya mereka yang memiliki nilai pemberdayaan masyarakat; Kegiatan adat atau budaya yang dapat menjadi jembatan kaum atau etnis yang beda untuk mencegah konflik horisontal; Kegiatan-kegiatan seni dan budaya seperti pertunjukan seni, industri kreatif, pasar festival, seni rupa, acara adat, lomba seni, dan lainnya yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk membahas isu-isu sosial atau mempromosikan prinsip-prinsip PNPM Mandiri seperti transparansi, anti-korupsi, dan partisipasi; dan lain-lain. Dana hibah kreatif ini diberikan dengan jumlah maksimal 90 juta rupiah untuk setiap usulan kegiatan dengan masa pelaksanaan maksimum 6 bulan. Kriteria Kegiatan yang dapat memperoleh Hibah Kreatif: · Kegiatan ini dapat diikuti oleh organisasi lokal masyarakat, organisasi non pemerintah/ lembaga keswadayaan masyarakat, kelompok budaya, organisasi masyarakat adat, organisasi perempuan, lembaga pendidikan yang memiliki track record yang tidak tercela baik sepanjang berhubungan dengan Yayasan Kelola maupun dengan lembaga donor lainnya yang berlokasi di Nusa Tenggara Timur, Sumatra Barat, dan Jawa Tengah. · Kegiatan yang diajukan harus berfokus pada pembangunan berbasis masyarakat dan pengentasan kemiskinan, dengan menggunakan pendekatan budaya dalam pelaksanaannya. · Kegiatan yang diajukan dapat berbentuk kegiatan yang sama sekali baru dan tidak terkait dengan PNPM Mandiri atau kegiatan yang diajukan dapat juga terkait dengan pelaksanaan PNPM Mandiri di lokasi pilot kegiatan · Kegiatan yang diajukan harus inovatif, berkelanjutan, memiliki dampak yang cepat kepada masyarakat, dapat direplikasi, mempromosikan kesetaran gender, tidak memiliki dampak negatif pada lingkungan. Dapat merupakan kegiatan yang sama sekali baru atau didasarkan pada praktek-praktek atau kegiatan kultural yang sudah ada. · Kegiatan yang diajukan tidak mendiskriminasikan kelompok manapun dalam masyarakat. · Kegiatan yang diajukan dapat menciptakan jaringan kepada kelompok marjinal · Kegiatan yang diusulkan harus mengembangkan nilai sosial dan ekonomis kebudayaan · Kegiatan disusun, dikembangkan dan dilakukan oleh masyarakat sehingga mendapat dukungan dari komunitas/masyarakat (dibuktikan dengan notulensi proses yang bersifat mendukung dan mengukuhkan usulan kegiatan tersebut) · Setiap kelompok hanya boleh mengirimkan satu buah usulan kegiatan · Kegiatan yang diajukan tidak dalam proses atau sedang mendapat bantuan dari lembaga lain. · Usulan kegiatan yang dikirimkan harus mengikuti format proposal yang telah ditentukan oleh Yayaan Kelola. · Hibah Kreatif yang diperoleh harus digunakan untuk membiayai pelaksanaan sebagian atau seluruh kegiatan yang tercantum dalam usulan kegiatan dan tidak boleh digunakan untuk membayar biaya-biaya operasional tertentu, seperti gaji staf dan sewa kantor (informasi lengkap dapat dilihat pada format proposal). · Keputusan tim panel Yayasan Kelola tidak dapat diganggu gugat. Organisasi yang tidak dapat menerima hibah dari Yayasan Kelola adalah : Semua lembaga pemerintah, Perusahaan pribadi dan umum, Asosiasi perusahaan/industri dan buruh, Militer atau organisasi para militer, Organisasi politik dan organisasi internasional, Perorangan. Cara mengajukan dan Tenggat waktu · Usulan ditulis dalam bahasa Indonesia. Format proposal terlampir atau dapat diminta kepada Paul A.L dengan alamat email: [EMAIL PROTECTED] Usulan yang masuk harus sudah dilengkapi informasi dasar organisasi dan anggaran kegiatan. · Hanya proposal yang terpilih yang dapat masuk ke proses seleksi selanjutnya. Hasil keputusan Tim Panel Proposal Kelola tidak dapat diganggu gugat. · Proposal dapat dikirimkan melalui pos atau email kepada alamat dibawah ini dan harus diterima sebelum tanggal 08 November 2008. Untuk file lampiran besar, mohon dikecilkan terlebih dahulu atau mengirimkan dalam email terpisah dan tidak melebihi 1 MB dalam satu email. · Formulir lamaran Hibah Kreatif dapat diperoleh dengan mengirimkan email permintaan ke [EMAIL PROTECTED] Alamat pengiriman Proposal: Sekretariat Inisiatif Komunitas Kreatif Jl.Cikatomas II No 33, Kebayoran Baru Jakarta 12180 Telp: 021-7399311 Fax : 021- 722-1284 Email: [EMAIL PROTECTED] Kontak: Paul Albert Liramehi PELAPORAN Pelaporan merupakan proses penyampaian data dan/atau informasi mengenai perkembangan atau kemajuan setiap tahapan dari pelaksanaan kegiatan program, kendala dan/atau permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan program, penerapan dan pencapaian dari sasaran , tujuan serta prinsip-prinsip Inisiatif Komunitas Kreatif, termasuk rencana pemanfaatan dan/atau pelestarian kegiatan dalam Inisiatif Komunitas Kreatif. Agar diperoleh laporan yang lengkap dan informatif, maka materi yang disajikan minimal harus memperlihatkan 6 (enam) hal penting yaitu : 1. Kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan 2. Pencapaian sasaran dan/atau target dari kegiatan yang sedang dilaksanakan 3. Gambaran kemajuan dari pelaksanaan kegiatan pada saat laporan dibuat 4. Target dan realisasi biaya dari kegiatan yang sedang dilaksanakan 5. Kendala dan permasalahan yang dihadapi, termasuk tindak lanjutnya 6. Gambaran dan/atau tingkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program Sistem laporan dari desa (kader budaya) dalam Inisiatif Komunitas Kreatif agar dibuat sesederhana mungkin, mengingat keterbatasan kemampuan administratif dari kader budaya di desa. Materi laporan berupa data dan/atau informasi yang benar dan akurat jauh lebih diutamakan daripada sistem atau bentuk laporan. Inisiatif Komunitas Kreatif menempuh 2 jalur pelaporan, yaitu: 1. Pelaporan kelembagaan masyarakat, yaitu pelaporan dari tim kreatif kecamatan kepada Yayasan Kelola. 2. Pelaporan Insidentil, yaitu pelaporan yang dibuat khusus bila ada hal yang mendesak dan khusus contohnya seperti penyimpangan mekanisme dan prosedur di lapangan Mekanisme pelaporan kelembagaan masyarakat, pelaporan yang dibuat setiap bulan dari tim kreatif kepada Yayasan Kelola dilaksanakan berjenjang sebagai berikut : a. Kader budaya membuat satu laporan bulanan tentang perkembangan pelaksanaan kegiatan Inisiatif Komunitas Kreatif di desanya yang dibuat cukup 3 (tiga) rangkap. Laporan ditujukan kepada Tim Kreatif dan Penlok, serta satu rangkap untuk arsip. b. Berdasarkan laporan dari kader budaya tersebut serta hasil kunjungan dan monitoring ke lapangan serta koordinasi dengan beberapa pihak terkait, Penlok dan Tim Kreatif membuat laporan bulanan. Laporan masing-masing pihak dibuat 2 (dua) rangkap dan ditujukan kepada Yayasan Kelola (dari tim kreatif) dan satu rangkap untuk arsip. c. Yayasan Kelola berdasarkan data yang didapat dari tim kreatif di kecamatan, akan membuat laporan progress kegiatan setiap 3 bulan kepada Bank Dunia (administrator hibah). Pelaporan insidentil dilakukan apabila ada hal yang bersifat mendesak dan khusus, semua pelaku dan masyarakat pada semua jenjang tingkatan (desa, kecamatan, kabupaten, propinsi dan nasional) dapat membuat dan menyampaikan laporan di luar jadwal laporan berkala. PENDANAAN DAN ALUR PENCAIRAN DANA a. Pendanaan Sumber dana Inisiatif Komunitas Kreatif berasal dari JSDF (Japan Social Development Fund). Bantuan JSDF untuk pelaksanaan kegiatan Inisiatif Komunitas Kreatif merupakan dana hibah untuk masyarakat. Alokasi bantuan akan diberikan maksimal sebesar Rp 90.000.000,- per kecamatan b. Mekanisme pencairan dan penyaluran dana BIKK (Bantuan Inisiatif Komunitas Kreatif) merupakan dana bantuan langsung masyarakat (dana BLM). Dana Bantuan Inisiatif Komunitas Kreatif (BIKK) akan disalurkan dari JSDF kepada Yayasan Kelola melalui mekanisme dan prosedur Bank Dunia (World Bank). Yayasan Kelola akan menyalurkan dana tersebut langsung ke rekening UPK ( UPK tersebut berada pada kecamatan yang mendapatkan bantuan pendanaan Insiatif Komunitas Kreatif). UPK selanjutnya akan menyalurkan dana tersebut kekegiatan yang telah dinyatakan layak untuk dibiayai. Pendanaan tersebut dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama sebesar 60%,dan tahap kedua sebesar 40%. (Penjelasan lebih rinci lihat Penjelasan Format dan Alur Pencairan Dana) c. DSK (Dana Stimulan Kegiatan) Untuk memastikan setiap tahapan kegiatan berjalan dengan baik dan lancar, maka Inisiatif Komunitas Kreatif menyiapkan dana stimulan yang diberi nama Dana Stimulan Kegiatan (DSK). Besarnya dana DSK untuk setiap kecamatan akan diatur khusus melalui memo. DSK merupakan dana yang diberikan untuk memperlancar kegiatan dalam Inisiatif Komunitas Kreatif, karena dalam menjalankan kegiatan diperlukan biaya untuk foto copy bahan-bahan, ATK dll. DSK diberikan dengan jumlah terbatas sehingga sangat diharapkan adanya swadaya masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan ini. Swadaya tersebut dapat berupa tenaga, dana, makanan, dsb. DSK disalurkan dalam 2 tahap. Tahap pertama sebesar 60% dan tahap kedua sebesar 40%. (Penjelasan lebih rinci lihat Penjelsan Format Alur Pencairan Dana) KRITERIA KEGIATAN YG TIDAK DAPAT DIDANAI Jenis kegiatan yang tidak dapat didanai dalam Inisiatif Komunitas Kreatif : § Pembangunan/rehabilitasi bangunan kantor dan tempat ibadah, § Kegiatan yang diusulkan tidak dapat digunakan untuk pembangunan fisik dan renovasi, § Pembiayaan gaji pegawai negeri, § Pembelian gergaji mesin, senjata, bahan peledak, asbes dan bahan-bahan lain yang merusak lingkungan, § Pembiayaan kegiatan politik praktis/partai politik, § Pembiayaan apa saja yang berkaitan dengan militer atau angkatan bersenjata, § Pembelian pupuk kimiawi, obat pertanian kimiawi (insektisida, pestisida, herbisida, dan sebagainya), § Kegiatan organisasi politik dan organisasi internasional, § Kegiatan yang mendanai kepentingan individu/perorangan, § Pembelian lahan dan akuisisi tanah, § Pembelian kendaraan. § Pembayaran Kader Budaya atau anggota Tim Kreatif KRITERIA DAN JENIS KEGIATAN YG DAPAT DIDANAI Jenis kegiatan yang dapat diusulkan dan didanai bersifat Open Menu dengan Kriteria dapat menjawab tujuan Inisiatif Komunitas Kreatif. Kegiatan yang dapat didanai memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Memberi kesempatan berekspresi pada seluruh masyarakat termasuk kaum marjinal, perempuan, orang cacat, anak yatim, orang tua, dan janda; atau memberikan kesempatan menrefleksi norma dan nilai yang ada dan apakah masih relavan dengan masa ini b. Bermanfaat kepada masyarakat kolektif bukan individual c. Kegiatan tersebut harus mendukung pengentasan kemiskinan dan pembedayaan masyarakat d. Kegiatan yang diusulkan dapat merupakan kegiatan yang sama sekali baru atau didasarkan pada praktek-praktek kegiatan budaya yang sudah ada, e. Kegiatan yang diusulkan harus menunjukkan pemahaman yang baik mengenai sumber budaya lokal yang ada dan kebutuhan pembangunan yang diinginkan, f. Kegiatan yang diusulkan harus menunjukkan adanya keseimbangan gender, keterlibatan aktif kelompok perempuan dalam penyusunan usulan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan. Tidak mendiskriminasikan kelompok-kelompok manapun, g. Kegiatan disusun, dikembangkan dan dilakukan oleh masyarakat sehingga mendapat dukungan dari komunitas/masyarakat (dibuktikan dengan notulensi proses yang bersifat mendukung dan mengukuhkan usulan kegiatan tersebut) Contoh-contoh kegiatan yang dapat didanai: § Rangkaian pertunjukkan interaktif yang melibatkan kaum perempuan dari desa miskin sebagai pemerannya dengan tujuan untuk memberdayakan perempuan dan mempromosikan diskusi mengenai gender dan kemiskinan. § Desain grafis yang melibatkan seniman lokal dan siswa/mahasiswa seni yang mempromosikan toleransi budaya dan pluralisme, melalui materi seperti poster, spanduk, dll dengan pesan pesan terkait § Pertunjukkan yang memberi kesempatan pada kegiatan seni dan budaya dari kaum yang di anggap stigma § Pelaksanaan pasar seni desa secara reguler yang dapat mempromosikan kerajinan tradisional, mendatangkan penghasilan bagi seniman dan menghidupkan kehidupan desa. § Kegiatan-kegiatan budaya masyarakat untuk melestarikan lingkungan dan budaya mereka yang punya nilai pembadayaan masyarakat § Kegiatan adat atau budaya yang bisa menjadi jembatan pada kaum/etnis yang beda untuk mencegah konflik horizontal Kegiatan-kegiatan seni dan budaya seperti pertunjukkan seni, industri kreatif, pasar festival, seni rupa, acara adat, lomba seni dsb yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk membahas isu-isu sosial atau mempromosi prinsip-prinsip PNPN-Mandiri seperti transparansi, anti-korupsi, dan partisipasi. SASARAN PROGRAM INISIATIF KOMUNITAS KREATIF Sasaran dalam Inisiatif Komunitas Kreatif ini adalah : 1. Masyarakat desa setempat, termasuk pelaku PNPM - Mandiri 2. Seniman dan pekerja budaya 3. Lembaga-lembaga keswadayaan masyarakat Diposkan oleh Creative Communities di 21:50 0 komentar --- On Mon, 11/10/08, prasetya b utama <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: prasetya b utama <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [agromania] hibah KREATIF To: agromania@yahoogroups.com Date: Monday, November 10, 2008, 7:01 AM Dear all, Bagi rekan2 aktivis dalam bidang pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat agro; berikut ini saya copykan dari koran dan dari web, informasi tentang hibah kreatif. Siapa tahu ada yang dapat memanfaatkan. Salam sukses. Pras. ____________ _________ _________ ____ [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ DAFTAR JADI ANGGOTA MILIS AGROMANIA: Bergabung: [EMAIL PROTECTED] Posting Pesan: agromania@yahoogroups.com Kontak Moderator: [EMAIL PROTECTED] SMS Moderator: 0811-18-5929 TIPS PENCARIAN DI GOOGLE: daftar alamat pembeli agrobisnis / agribisnis, daftar alamat penjual dan pembeli Indonesia dan mancanegara, diskusi dan teori agribisnis, cara melakukan ekspor, buah-buahan, sayur-sayuran, ternak, kebun, taman, tanaman, tanaman obat (herbal), mesin pengolahan, mesin pertanian, makanan, minuman, ikan hias, hutan, pupuk, ikan, ikan laut, benih, biji, kacang-kacangan, daging, rempah-rempah, budidaya, hidroponik, hortikultura, sapi, ayam, burung, kambing, sawit, minyak sawit, bonsai, walet, anggrek, minyak atsiri, udang, kayu, lada, vanili, kopi, coklat, kacang, nilam, markisa, durian, lebah madu, pisang, bekicot, salak, ubi kayu, jagung, karet, eksportir / importir, penjual / pembeli, waralabais (pengusaha waralaba), produsen, wiraswasta, petani, informasi jasa, iklan produk agribisnis, informasi lowongan bidang agrobisnis, forum diskusi, konsultasi, daftar alamat, informasi harga, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, agroindustri, agro indonesia.Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/agromania/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/agromania/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/