Para Boss Bioethanol yth, Senang dan bangga sekali saya menyimak masalah keselametan atau safety dan keamanan juga sangat di perhatikan dalam ber-ethanol-ria. Safety memang sering dianggap sebagai penghambat atau beban yang sangat discouraging, dan itu adalah sangat wajar. Dalam activitas apapun pihak penyedia / produsen/provider bisa dan wajar menganggap safety sebagai hambatan dan beban. Disisi lain, para pelanggan/peserta/masyarakat luas, menganggap dan menuntut agar safety di utamakan sebaik-baiknya dan tak bisa di tawar-tawar.
Bagi para produsen dan calon produsen bioethanol, anda berperan sebagai produsen/pembuat dan juga sebagai konsumen/pengguna, akibat umumnya adalah , secara alami masalah safety bisa dan akan ter abaikan. Sehingga tanpa di sadari masalah safety tsb sedikit demi sedikit akan menghilang, dan baru akan di perhatikan lagi setelah mengalami suatu kecelakaan. Namun sering sekali terjadi, kesadaran tersebut sudah tidak ada gunanya, karena usahanya keburu bangkrut dan atau pengusahanya keburu mati dalam kecelakaan tersebut. Setelah mempelajari / meng-evaluasi kecelakaan-kecelakaan yang terjadi di seluruh dunia, kesimpulannya selalu mengatakan " Kecelakaan bisa ter cegah jika aspek safety di perhatikan", atau "karena melanggar aturan safety , maka kecelakaan ini terjadi". Terpulang kepada kita semua untuk memilih dan menentukan, apakah kita akan memperhatikan masalah safety sejak dini, sejak masih pada tahap perencanaan pembuatan bioethanol, atau kumaha engke wae / opo jare wae / gimana entar aje. Yang sudah pasti terbukti, safety adalah penunjang usaha anda. Kalau anda tidak percaya "cobalah untuk mengalami kecelakaan", kalau anda tidak mati dalam kecelakaan tersebut, kita bisa melanjutkan diskusi ini, kalau anda mati - biarlah kita evaluasi kecelakaan anda, agar yang lain tidak mengalami kecelakaan yang sama. Untuk sebagian dari kita, tulisan saya ini akan terkesan sangat kasar brutal bahkan sadis, mohon di maklumi Boss, karena dalam masalah safety kenyataannya memang begitu adanya. Lagi pula saya masih selalu bingung jika memikirkan masalah keselametan, untuk selamet memang selalu sulit, bayangkan aja deh Boss, dimana-mana tertulis "UTAMAKAN SELAMET". Wajarlah kalau Pak Selamet marah karena terhina Di MAKAN sama Pak Uta. Kita bela dan hargai Pak Selamet, dan kita ganti jadi "SELAMET UTAMAKAN", tetap saja dia marah-marah karena Di MAKAN Pak Uta Untuk Selamet memang sulit, mendingan UTA (=Utang Tanpa Agunan), atau mendingan MAKAN aja deh TONY_SAPI http://sapiology.com http://tonysapi.multiply.com ________________________________ DIREKTORI AGROBISNIS ABC: http://www.direktoriabc.co.cc MAU GABUNG? ISI FORMULIR DI: http://www.formulirabc.co.cc _______________________________