Terimakasih atas semua tanggapan yang masuk, juga pak Abdu.
Yang saya lihat dari yang terakhir dari pak Abdu, mohon maaf agak
discourage niat kita. Saya sangat appreciate tentang peringatan yang di
share, tapi lebih baik lagi kalau beliau menerangkan lebih detail
tentang bahaya apa yang mengancam sehingga kita bisa mengantisipasinya.

Saya (secara awam) coba menyimpulkan dari tanggapan bapak2 :
Prosesnya terdiri dari 2 bagian besar :
1. Pembuatan bioethanol sendiri (yang hasilnya dengan kadar rendah).
   Yang saya amati disini untuk pembuatan-nya, lepas dari teknologi
   yang dipakai maka nanti apabila berkembang yang akan menjadi masalah
   adalah kebutuhan bahan baku . Ini bisa dilihat dari 2 sisi : dari
   petani pasti
   positif karena harga produknya akan naik, tapi dari sisi pe-mroduksi
   bioethanol margin-nya akan berkurang. Tapi nggak masalah, memang
   demikianlah keseimbangan alam. Tantangan-nya adalah inovasi bahan
   baku  apa yang sekarang tersedia berlimpah dengan murah misalnya
   limbah sawit atau barangkali buah sawitnya sendiri (sebelum diambil
   minyaknya).
2. Destilasi untuk memurnikan. Menurut saya yang ini adalah murni
   teknologi. Hanya kalau kita baca peringatanya pak Abdu, saya tetap
   mohon lebih detail apa yang dianggap "berbahaya" sehingga kita bisa
   antisipasi. Kalau toh tidak ada, tetap kita jalan terus dan akan
   belajar dari pengalaman, meskipun belajar dari pengalaman biasanya
   sangat mahal.

   Mohon pencerahan dan tanggapan.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Silahkan lihat data lengkap saya di:
http://www.direktoriabc.co.cc
Jika Anda pelaku agrobisnis bonafid,
mari bergabung dan isi formulir di sini:
http://www.formulirabc.co.cc
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kirim email ke