Ryan menatap dingin mata korbannya.
.
Entah apa yang ada di pikiran Ryan saat melihat mata itu terbelalak
ingin berteriak minta ampunan untuk dilepaskan.
.
Masih adakah belas kasihan di hatinya?
.
Sang korban berusaha meronta, tetapi tangan ryan telah dengan kuat
mencengkeram leher sang korban hingga dia hanya bisa pasrah melihat
sebilah pisau berkilat di depan matanya.
.
.
Perlahan ryan mengusap ujung pisau itu dan mendekatkannya ke leher
sang korban.
Mulutnya terlihat menggumamkan sesuatu.
.
Dia mendekatkan wajahnya ke telinga korban dan berbisik
"maafkan, tapi aku harus melakukannya"
Maka dengan sekali ayun pisau itupun mengakhiri nyawa korbannya.
.
Lehernya memancarkan darah merah segar yang membasahi seluruh lantai.
Sang korban meregang nyawa.
Beberapa saat tubuhnya kejang menggelepar di lantai hingga akhirnya
dia terdiam tanpa nyawa dengan leher yang nyaris putus.
.
Ryan mendekati korbannya.
Mengambil sebuah kapak yang tergeletak di meja sebelahnya.
.
Perlahan dia memegang kaki korbannya dan "KRAAAKK!!!"
Dengan beberapa kali ayunan kapaknya telah memutus kaki korban.
Begitu pula bagian tubuh lainnya hingga tubuh itu terpotong-potong
menjadi beberapa bagian.
.
Tatapan matanya tetap dingin melihat semua potongan tubuh yang ada di
depannya.
Dia tersenyum seolah merasa puas dengan hasil kerjanya yang menurutnya
adalah sebuah seni.
.
Itulah ryan, yang dikenal tak hanya membunuh korbannya tetapi
sekaligus memotong-motong hampir semua bagian tubuhnya.
.
Tangan dan tubuhnya yang basah dengan darah segera dibersihkannya.

.
"Tok..tok!!"
.
Tiba-tiba sebuah ketukan di pintu mengagetkannya.
Ryan menoleh waspada.
.
Perlahan pintu yang telah tua itu terbuka menghasilkan bunyi berdecit
yang memekakkan telinga.
.
Muncullah sesosok pria dari ujung pintu.
Seorang pria bertubuh kekar padat berisi dengan jampang dan jenggot
yang tercukur rapi.
.
Pria itu perlahan berjalan mendekati ryan.
Tak lama pandangan keduanya bertemu dengan sebuah senyum penuh arti.
Sang pria menatap potongan-potongan tubuh korban Ryan dengan ekspresi
kepuasan.
.
Diapun mendekatkan wajahnya ke telinga ryan, dan perlahan berbisik
.
"Pak Ryan, ayamnya 2 kilo dong..."
.
.
Pak Maryanto atau yang akrab dipanggil Ryan pun mengangguk dan mulai
menbungkus potongan-potongan ayam yang baru saja disembelihnya dengan
kedua tangannya yang selalu memakai gelang rantai sehingga membuatnya
dijuluki:
Ryan sang pembunuh (ayam) berantai


============================
Agromania Business Club (ABC)
Daftar dan isi formulir di:
http://www.agromania.co.cc
============================

Kirim email ke