Betul sekali pak, perhitungannya memang begitu.
Yang menjadi kunci utama adalah :
1. Rasio Kalor Minyak Tanah dan Briket 
2. Rasio Harga  Minyak Tanah dan Briket, 
 
sehingga dari kedua patokan (Nilai kalor dan Harga per kg) akan menentukan
apakah 
pemakaian Briket tersebut bisa dikatakan Lebih Effisien atau tidak.
 
Sedangkan informasi harga Minyak tanah juga kurang merata, tergantung
daerah tersebut pasokannya cukup atau tidak.
 
Bila dengan asumsi bahwa :
Kalor Minyak Tanah adalah 9000 kkal /liter (informasi dari google)
Kalor Briket adalah 5600 kkal/kg
berarti rationya adalah : 1,6
Artinya setiap pemakaian 1 liter minyak tanah = pemakaian briket sebanyak
1,6 kg
 
Jadi pemakaian briket adalah 1,6 x lipat minyak tanah.
Sedangkan dari segi harga, untuk mencari nilai impas (biaya sama), 
bila harga minyak tanah Rp. 4000/lt, maka untuk nilai yang sama, briket
seharga
Rp. 4000/1,6 = Rp. 2.500/kg briket.
 
Sehingga bila ingin lebih irit/hemat, maka harga briket harus dibawah Rp.
2.500/kg
 
Itu juga harus dipertimbangkan faktor-faktor a.l. :
1. Investasi awal kompor briket
2. Kesinambungan pasokan
3. Kecepatan nyala yang lebih lambat daripada minyak tanah
4. dll.
 
Wassalam
Nurkhotim
=================================
PEMBERITAHUAN: Perlahan tapi pasti kami akan mulai melakukan penertiban 
keanggotaan di milis ini. Jika Anda belum terdaftar sebagai anggota Agromania 
Business Club (ABC), silahkan segera mendaftarkan dengan mengisi formulir di 
http://www.agromania.co.cc

Dapatkan GRATIS 1 CD Direktori Penjual dan Pembeli Agro Indonesia Edisi 2007 
-2008 senilai Rp 250.000 (belum termasuk ongkos kirim) untuk anggota baru yang 
mendaftar sebelum tanggal 20 September 2008.
=================================
AGROMANIA (online & terpercaya sejak 1 Agustus 2000)
BERGABUNG: http://groups.yahoo.com/subscribe/agromania
=================================

Kirim email ke