Yth Bapak Herman Wahyudi,

Perlu sedikit saya sampaikan, sebenarnya mediator tidak menahan data dan 
mempersulit pihak pembeli jika pembeli bersikap jujur, Rezeki memang ada yang 
mengatur, tetapi bila pembeli langsung kita pertemukan dengan penjual tanpa 
perjanjian notarial itu akan menyulitkan mediator.  Maaf  kalau pihak bapak 
sebagai pembeli ingin berniat ekspansi ataupun mencari lahan perkebunan atau 
landbank di wilayah Indonesia, dari pihak perusahaan kita siap membantu bapak. 
Perlu saya sampaikan selain bergerak di bidang konsultan perkebunan dan pabrik 
kelapa sawit, perusahaan kami juga mempunyai perkebunan kelapa sawit sendiri 
atas nama PT Riau Agung Karya Abadi (RAKA Group) dan merupakan salah satu 
anggota GAPKI Riau.  Saat ini pihak kami mempunyai beberapa data yang valid dan 
dpt di pertanggungjawabkan, kami juga siap membantu anda dalam basic survey 
maupun duediligence dan sampai proses take over berakhir. Bila anda berminat 
atau ada rekan agromania yg berminat dapat
 menghubungi saya di [EMAIL PROTECTED] atau bisa lihat website kita. Saya 
tunggu kabar baik dari anda


Salam,


Rudy Desmond

*************************************
DICARI LAHAN SAWIT!
Relasi kami banyak yang mencari lahan
sawit. Jika Anda punya info terbaru lahan
yang mau dijual, kirim data lengkap dan
copy dokumen2 pendukungnya langsung ke
AGROMANIA: [EMAIL PROTECTED]
atau SMS ke: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9
*************************************


--- On Mon, 8/11/08, Herman Wahyudi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Herman Wahyudi <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [agromania] Re: Adakah lahan yang benar dan jelas?
To: agromania@yahoogroups.com
Date: Monday, August 11, 2008, 12:57 AM


            Rekan-rekan,



Terima kasih untuk diskusinya. Saya tidak menyangka topik ini mendapat

tanggapan cukup hangat. Tapi kalau boleh saya mengambil kesimpulan sejauh

ini, memang belum ada transaksi khususnya perkebunan kelapa sawit yang gol

via media milis seperti ini. Yang saya maksudkan adalah transaksi kebun

mustahil terjadi tanpa melalui referensi/orang yang mengenalkan.



Jadi dari pengamatan saya, transaksi yang JADI (apalagi yg terakhir2 ini),

kebanyakan karena hubungan direct penjual - pembeli. Kalau pun ada mediator,

kebetulan sudah ada network dg kedua belah pihak. Mohon maaf, terkadang saya

suka ketawa2 dalam hati, pas melihat ada rekan yang posting ada kebun sekian

luas (ribuan ha), sudah ada PKS, dll. Kalau ya benar, punya barang spt itu,

logikanya tidak bakalan di-posting di milis ini. Kenapa? Karena nilainya

puluhan/ratusan miliar. Pemilik/Mediator tidak mungkin kesulitan mencari

Pembeli (ie grup2 besar), sehingga harus diposting di milis segala. Pemilik

kebun itu ada asosiasinya dan juga punya network sesama pemilik kebun atau

karyawannya. Jadi kemungkinannya cuman 2 : Mediator dpt data dari orang

mengaku2 'Pemilik' atau punya hubungan langsung dg 'Pemilik' atau kebun

tidak layak dibeli. Lain halnya kalau kebun size kecil (di bawah 1000 ha)

atau lahan kosong, masih ada kemungkinan.



Sekedar sharing saja, faktanya di industri ini sekarang baik penjual maupun

pembeli (bahkan mediator) sekarang itu sepertinya paranoid. Yang rusak pasar

(mohon maaf) ya para mediator ini yang mengaku2 'penjual/pembeli' langsung,

ataupun mediator yang bikin peraturan rumit/ribet sehingga transaksi pun

batal.



Saya sih tidak setuju kalau dibilang hukum tidak jelas. Hukum itu selalu

jelas, tapi tergantung bagaimana orang mengintrepretasikan nya. Saya setuju

dengan pendapat salah satu rekan milis, REJEKI itu akhirnya sudah diatur

dari Yang Maha Kuasa. Mediator ada yg sudah ngatur ini-itu, buat perjanjian

tertulis, tapi setelah Pemilik terima uang, tidak/hanya sebagian diberikan,

terus mau apa? Bisa kejadian begini, mediator sudah memberikan info dan

memperkenalkan Pembeli dan Penjual. Terus Pembeli dan Penjual main mata di

belakang Mediator (atau pakai Mediator lain), terus mediator tahu darimana

dan bisa apa? Itu adalah resiko pekerjaan mediator. Saran saya : kalau mau

kerja sebagai mediator banyak-banyak berdoa, supaya Yang Maha Kuasa

memberikan REJEKI yang cukup dan tepat pada waktunya.



Tapi mediator tetap harus mengerjakan PR-nya (al : perjanjian tertulis dg

Pemilik, data2 yang diminta, due diligence). Tapi kalau tidak mengerti

data/apa yg harus diteliti, ya kasih jalan ke Pembeli, jangan ditahan2. Atau

minta bantuan ke pihak yang bisa dipercaya.



P Hadi, meskipun kita sama2 di pihak Pembeli, tapi lahan masih luas Pak :)

Selain itu, banyak kriteria yang mungkin membedakan saya dan Bapak, ie :

tanam/blm tanam, lokasi, status perijinan, dll. Sebagai contoh, seperti

Group saya, saat ini masih fokus di Kalbar. Jadi untuk melompat ke daerah

lain mungkin perlu landbank min 20,000 ha. Lain halnya dg Bapak misalnya,

kalau sudah establish di Kalteng, untuk akuisisi lahan 5000 ha pun sudah

mau.



P Arie, terima kasih untuk tawarannya. Saya selalu welcome untuk opportunity

take over kebun/lahan. Tapi tentunya seperti yang saya sampaikan di atas,

ada kriteria lokasi, luasan yang Group saya mau ambil.



Saya juga akan titipkan data saya ke moderator, jika ada Pemilik/Mediator

yang mau tahu informasi mengenai Group saya. Tapi mohon maaf Moderator, dari

Group kami tidak bisa memberikan komisi. Karena lazimnya komisi dari pihak

Penjual :) Mohon dimaklumi.



Demikian dari saya.



Terima kasih



Herman



======> KOMUNITAS ONLINE <======

AGROMANIA (online & terpercaya sejak 1 Agustus 2000)

SMS: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9

EMAIL: [EMAIL PROTECTED] co.id.

MILIS: http://groups. yahoo.com/ group/agromania

AKTIVITAS: http://ph.groups. yahoo.com/ group/agromania/ photos

REFERENSI: http://groups. yahoo.com/ group/agromania/ files/

ALAMAT: Jl.Jambu No.53, Pejaten Barat 2, Jaksel 12510

TELP/FAX: ( 0 2 1 ) 7 1 9 9 6 6 0

BERGABUNG: http://groups. yahoo.com/ subscribe/ agromania

======> I N D O N E S I A <======





























[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke