penjelasan mas andhika sangat menarik. kebetulan, saya beberapa
bulan ini memulai usaha penggemukan sapi dengan skala kecil, 2 ekor.
maklum investasinya -seperti kata mas andhika- butuh dana besar. insya
alah, dalam waktu dekat seiring dengan penambahan dana pinjaman bank,
saya akan menambah beberapa ekor sapi lagi.
untuk itu, saya sangat berharapĀ  bisa konsultasi langsung dengan mas andhika.

wassalam,

ca

=======> AGROMANIA SMS IKLAN (ASIK) <========
Kini Anda bisa mengirim SMS iklan agrobisnis ke milis Agromania dari mana pun 
Anda berada dengan biaya murah. Iklan akan dimuat lengkap (termasuk nomor 
telepon, tanpa diedit) dalam bentuk postingan atau bentuk footer / kumpulan 
iklan. Paket yang tersedia saat ini adalah:

Paket ASIK 1: Rp 15rb (2 X pemuatan) untuk 1 SMS iklan
Paket ASIK 2: Rp 25rb (4 X pemuatan) untuk 1 SMS iklan
Paket ASIK 3: Rp 50rb (10 X pemuatan) untuk 1 SMS iklan

CARA: (1) Lakukan pembayaran sesuai paket yang Anda pilih. Pembayaran dapat 
dilakukan langsung di alamat Agromania atau transfer ke rekening 552-021-30-33 
Bank BCA a/n Rudy SP. (2) Kirim konfirmasi transfer melalui SMS ke: 0 8 1 1 1 8 
5 9 2 9 . Dan (3) Silahkan kirim SMS iklan Anda.

AGROMANIA (online & terpercaya sejak 1 Agustus 2000)
ALAMAT: Jl.Jambu No.53, Pejaten Barat 2, Jaksel 12510
EMAIL: [EMAIL PROTECTED]
TELP/FAX: ( 0 2 1 ) 7 1 9 9 6 6 0
BERGABUNG: http://groups.yahoo.com/subscribe/agromania
=======> AGROMANIA SMS IKLAN (ASIK) <========



--- On Sat, 7/12/08, peluangbisnis_nasa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: peluangbisnis_nasa <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [agromania] Tentang Penggemukan Sapi
To: agromania@yahoogroups.com
Date: Saturday, July 12, 2008, 5:01 PM













I. Pendahuluan.



Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional

dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi

jika dilakukan secara besar dan modern, dengan skala usaha kecilpun

akan mendapatkan keuntungan yang baik jika dilakukan dengan prinsip

budidaya modern. PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas,

Kualitas dan Kesehatan) membantu budidaya penggemukan sapi potong

baik untuk skala usaha besar maupun kecil.



II. Penggemukan

Penggemukan sapi potong adalah pemeliharaan sapi dewasa dalam keadaan

kurus untuk ditingkatkan berat badannya melalui pembesaran daging

dalam waktu relatif singkat (3-5 bulan).

Beberapa hal yang berkaitan dengan usaha penggemukan sapi potong

adalah :



1. Jenis-jenis Sapi Potong.

Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha

penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :



A. Sapi Bali.

Cirinya berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke

bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam (garis

belut). Keunggulan sapi ini dapat beradaptasi dengan baik pada

lingkungan yang baru.



B. Sapi Ongole.

Cirinya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh,

bergelambir dan berpunuk, dan daya adaptasinya baik. Jenis ini telah

disilangkan dengan sapi Madura, keturunannya disebut Peranakan Ongole

(PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksinya

lebih rendah.



C. Sapi Brahman.

Cirinya berwarna coklat hingga coklat tua, dengan warna putih pada

bagian kepala. Daya pertumbuhannya cepat, sehingga menjadi primadona

sapi potong di Indonesia.



D. Sapi Madura.

Mempunyai ciri berpunuk, berwarna kuning hingga merah bata, terkadang

terdapat warna putih pada moncong, ekor dan kaki bawah. Jenis sapi

ini mempunyai daya pertambahan berat badan rendah.



E. Sapi Limousin.

Mempunyai ciri berwarna hitam bervariasi dengan warna merah bata dan

putih, terdapat warna putih pada moncong kepalanya, tubuh berukuran

besar dan mempunyai tingkat produksi yang baik



2. Pemilihan Bakalan.

Bakalan merupakan faktor yang penting, karena sangat menentukan hasil

akhir usaha penggemukan.

Pemilihan bakalan memerlukan ketelitian, kejelian dan pengalaman.

Ciri-ciri bakalan yang baik adalah :

- Berumur di atas 2,5 tahun.

- Jenis kelamin jantan.

- Bentuk tubuh panjang, bulat dan lebar, panjang minimal 170 cm

tinggi pundak minimal 135 cm, lingkar dada 133 cm.

- Tubuh kurus, tulang menonjol, tetapi tetap sehat (kurus karena

kurang pakan, bukan karena sakit).

- Pandangan mata bersinar cerah dan bulu halus.

- Kotoran normal



III. Tatalaksana Pemeliharaan.

3.1. Perkandangan.

Secara umum, kandang memiliki dua tipe, yaitu individu dan kelompok.

Pada kandang individu, setiap sapi menempati tempatnya sendiri

berukuran 2,5 X 1,5 m. Tipe ini dapat memacu pertumbuhan lebih pesat,

karena tidak terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan dan memiliki

ruang gerak terbatas, sehingga energi yang diperoleh dari pakan

digunakan untuk hidup pokok dan produksi daging tidak hilang karena

banyak bergerak. Pada kandang kelompok, bakalan dalam satu periode

penggemukan ditempatkan dalam satu kandang. Satu ekor sapi memerlukan

tempat yang lebih luas daripada kandang individu. Kelemahan tipe

kandang ini yaitu terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan sehingga

sapi yang lebih kuat cenderung cepat tumbuh daripada yang lemah,

karena lebih banyak mendapatkan pakan.



3.2. Pakan.

Berdasarkan kondisi fisioloigis dan sistem pencernaannya, sapi

digolongkan hewan ruminansia, karena pencernaannya melalui tiga

proses, yaitu secara mekanis dalam mulut dengan bantuan air ludah

(saliva), secara fermentatif dalam rumen dengan bantuan mikrobia

rumen dan secara enzimatis setelah melewati rumen.

Penelitian menunjukkan bahwa penggemukan dengan mengandalkan pakan

berupa hijauan saja, kurang memberikan hasil yang optimal dan

membutuhkan waktu yang lama. Salah satu cara mempercepat penggemukan

adalah dengan pakan kombinasi antara hijauan dan konsentrat.

Konsentrat yang digunakan adalah ampas bir, ampas tahu, ampas tebu,

bekatul, kulit biji kedelai, kulit nenas dan buatan pabrik pakan.

Konsentrat diberikan lebih dahulu untuk memberi pakan mikrobia rumen,

sehingga ketika pakan hijauan masuk rumen, mikrobia rumen telah siap

dan aktif mencerna hijauan. Kebutuhan pakan (dalam berat kering) tiap

ekor adalah 2,5% berat badannya. Hijauan yang digunakan adalah jerami

padi, daun tebu, daun jagung, alang-alang dan rumput-rumputan liar

sebagai pakan berkualitas rendah dan rumput gajah, setaria kolonjono

sebagai pakan berkualitas tinggi.

Penentuan kualitas pakan tersebut berdasarkan tinggi rendahnya

kandungan nutrisi (zat pakan) dan kadar serat kasar. Pakan hijauan

yang berkualitas rendah mengandung serat kasar tinggi yang sifatnya

sukar dicerna karena terdapat lignin yang sukar larut oleh enzim

pencernaan. Oleh karena itu PT. NATURAL NUSANTARA membantu peternak

dengan mengeluarkan produk NATURAL PROBIOTIK (NPB) yang dapat membuat

pakan berkualitas rendah menjadi mudah dicerna. NPB mengandung :

- Bakteri sellulolitic strain dominant, yaitu bakteri

dalam cairan rumen yang mampu memecah

dinding sel dengan kadar lignin tinggi.

- Multi enzim yang disintesa dari rumen.

- Pengkelat bahan-bahan anti nutrisi.

Cara pemakaian NPB adalah sebagai berikut :

1. Campurkan 1 kg NPB dalam 100 liter air.

2. Bahan pakan dirajang hingga berukuran 20-25 cm untuk meningkatkan

efektifitas proses fermentasi.

3. Tumpuk bahan pakan berlapis-lapis hingga tinggi maksimal 150 cm.

4. Siram tumpukan bahan pakan dengan air secara merata yang bertujuan

untuk membasahi bahan pakan.

5. Siram tumpukan pakan dengan larutan NPB secara merata. Usahakan

seluruh bahan pakan terkena siraman larutan NPB.

6. Tutup tumpukan pakan dengan plastik secara rapat. Setelah 48 jam

tumpukan akan menjadi panas yang menandakan proses fermentasi

berlangsung baik.

7. Pada hari ke-7 diamati, jika proses fermentasi telah sempurna

(ditandai dengan bau caramel/bir dan bahan pakan telah lunak) proses

fermentasi dapat diakhiri.

8. Jika proses belum sempurna, diperpanjang 15 hari.

9. Sebelum diberikan kepada ternak bahan pakan diangin-anginkan lebih

dahulu untuk membuat pakan kering dan tidak lembab sehingga lebih

disukai oleh ternak.

Selain NPB, PT. NATURAL NUSANTARA juga mengeluarkan suplemen khusus

ternak yaitu VITERNA Plus. Produk ini menggunakan teknologi asam

amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh sapi, yaitu

dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak.

VITERNA Plus mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak,

yaitu :

- Mineral-mineral sebagai penyusun tulang, darah

dan berperan dalam sintesis enzim, yaitu N, P, K,

Ca, Mg, Cl dan lain-lain.

- Asam-asam amino, yaitu Arginin, Histidin, Leusin, Isoleusin dan

lain-lain sebagai penyusun protein, pembentuk sel dan organ tubuh.

- Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses

fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh sapi

dari serangan penyakit.

- Asam - asam organik essensial, diantaranya asam propionat, asam

asetat dan asam butirat.

Cara penggunaannya adalah dengan dicampurkan dalam air minum atau

komboran dengan dosis :

5 cc/ekor perhari untuk sapi, kerbau dan kuda

4 cc/ekor perhari untuk kambing dan domba.

Penambahan VITERNA Plus tersebut dilakukan pada pemberian air minum

atau komboran yang pertama.



3.3. Pengendalian Penyakit.

Dalam pengendalian penyakit, yang lebih utama dilakukan adalah

pencegahan penyakit daripada pengobatan, karena penggunaan obat akan

menambah biaya produksi dan tidak terjaminnya keberhasilan pengobatan

yang dilakukan. Usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga

kesehatan sapi adalah :



a. Pemanfaatan kandang karantina. Sapi bakalan yang baru hendaknya

dikarantina pada suatu kandang terpisah, dengan tujuan untuk

memonitor adanya gejala penyakit tertentu yang tidak diketahui pada

saat proses pembelian. Disamping itu juga untuk adaptasi sapi

terhadap lingkungan yang baru. Pada waktu sapi dikarantina, sebaiknya

diberi obat cacing karena berdasarkan penelitian sebagian besar sapi

di Indonesia (terutama sapi rakyat) mengalami cacingan. Penyakit ini

memang tidak mematikan, tetapi akan mengurangi kecepatan pertambahan

berat badan ketika digemukkan. Waktu mengkarantina sapi adalah satu

minggu untuk sapi yang sehat dan pada sapi yang sakit baru

dikeluarkan setelah sapi sehat. Kandang karantina selain untuk sapi

baru juga digunakan untuk memisahkan sapi lama yang menderita sakit

agar tidak menular kepada sapi lain yang sehat.



b. Menjaga kebersihan sapi bakalan dan kandangnya. Sapi yang

digemukkan secara intensif akan menghasilkan kotoran yang banyak

karena mendapatkan pakan yang mencukupi, sehingga pembuangan kotoran

harus dilakukan setiap saat jika kandang mulai kotor untuk mencegah

berkembangnya bakteri dan virus penyebab penyakit.



c. Vaksinasi untuk bakalan baru. Pemberian vaksin cukup dilakukan

pada saat sapi berada di kandang karantina. Vaksinasi yang penting

dilakukan adalah vaksinasi Anthrax.

Beberapa jenis penyakit yang dapat meyerang sapi potong adalah

cacingan, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kembung (Bloat) dan lain-

lain.



IV. Produksi Daging.

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi daging adalah

1. Pakan.

Pakan yang berkualitas dan dalam jumlah yang optimal akan berpengaruh

baik terhadap kualitas daging. Perlakuan pakan dengan NPB akan

meningkatkan daya cerna pakan terutama terhadap pakan yang

berkualitas rendah sedangkan pemberian VITERNA Plus memberikan

berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak sehingga sapi akan tumbuh

lebih cepat dan sehat.



2. Faktor Genetik.

Ternak dengan kualitas genetik yang baik akan tumbuh dengan

baik/cepat sehingga produksi daging menjadi lebih tinggi.



3. Jenis Kelamin.

Ternak jantan tumbuh lebih cepat daripada ternak betina, sehingga

pada umur yang sama, ternak jantan mempunyai tubuh dan daging yang

lebih besar.



4. Manajemen.

Pemeliharaan dengan manajemen yang baik membuat sapi tumbuh dengan

sehat dan cepat membentuk daging, sehingga masa penggemukan menjadi

lebih singkat HANYA DENGAN WAKTU 40 HARI.

 Salam Kenal,



Andhika

0856436012xx



############ #### A  B  C ############ ######



Mau Daftar ABC (Agromania Business Club) ?

Perbanyak relasi, lipatgandakan penghasilan dan

nikmati berbagai kemudahan serta fasilitas bisnis.

Segera kirim email ke [EMAIL PROTECTED] co.id.



AGROMANIA (online & terpercaya sejak 1 Agustus 2000)

SMS AGROMANIA: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9

EMAIL: [EMAIL PROTECTED] co.id.

MILIS: http://groups. yahoo.com/ group/agromania

AKTIVITAS: http://ph.groups. yahoo.com/ group/agromania/ photos

REFERENSI: http://groups. yahoo.com/ group/agromania/ files/

ALAMAT: Jl.Jambu No.53, Pejaten Barat 2, Jaksel 12510

TELP/FAX: ( 0 2 1 ) 7 1 9 9 6 6 0

BERGABUNG: http://groups. yahoo.com/ subscribe/ agromania



############ #### A  B  C ############ ######





























[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke