Kalau saya mengamati materi-materi postingan kawan-kawan, kadang-
kadang kita tak ngerti seperi apa barangnya, ingin rasanya lihat 
gambar. Dilain sisi, kita yg masih buta ttg suatu topik, pingin tahu 
seluk beluknya.

Rasanya pingin ada satu web yg menyediakan detail suatu item bisnis, 
sehingga bisa merangsang siapa saja utk memulai terjun didunia 
agrobisnis ini agar masyarakat kita semakin banyak yg lebih makmur.

Seperti Budi Daya Ikan Lele dibawah ini, kalau tersimpan di suatu 
web, maka kapan saja bisa diakses oleh siapa saja yg ingin belajar, 
dan tdk perlu tiap orang menyimpannya.

Badu
+++

--- In agromania@yahoogroups.com, "FX. Wahyu Andhika Putra A.P." 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Budidaya Ikan Lele
> ---------------------------------
> 
> I. Pendahuluan.
>  Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa 
yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam 
berbagai macam menu masakan. PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-
3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu petani lele dengan 
paket produk dan teknologi.
>    
>    II. Pembenihan Lele.
>  Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran 
tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-
kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus 
dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.
>    
>    III. Sistem Budidaya.
>    Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
>    1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan 
betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem 
ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak 
kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada 
keaktifan induk jantan mencari pasangannya. 
>    2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan 
dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh 
ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
>    3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
>  Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi 
ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di 
sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai 
donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.
>    
>    IV. Tahap Proses Budidaya.
>    A. Pembuatan Kolam.
>  Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). 
Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan 
yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, 
pembenihan lele harus mempunyai :
>    Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber 
air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan 
penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk 
kolam yang lain.
>    Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa 
pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus 
sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
>    Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. 
Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, 
bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina. 
>  Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah 
menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur 
tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih 
menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya. 
>    
>    B. Pemilihan Induk
>    Induk jantan mempunyai tanda : 
>    - tulang kepala berbentuk pipih
>    - warna lebih gelap 
>    - gerakannya lebih lincah 
>    - perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
>    - alat kelaminnya berbentuk runcing. 
>    Induk betina bertanda : 
>    - tulang kepala berbentuk cembung 
>    - warna badan lebih cerah 
>    - gerakan lamban 
>    - perut mengembang lebih besar daripada punggung  alat kelamin 
berbentuk bulat.
>    
>    C. Persiapan Lahan.
>    Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi : 
>    - Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai 
bibit penyakit.
>    - Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 
60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit 
penyakit yang tidak mati oleh pengeringan. 
>    - Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan 
berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa 
budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok 
makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk 
menambah kesuburan lahan. 
>    - Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 
30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton 
sebagai pakan alami lele.
>    Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat 
dilakukan adalah :
>    - Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya. 
>  - Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan 
air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan 
dosis sama
>    
>    D. Pemijahan.
>  Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk 
mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin 
yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur 
berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang 
telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan 
menetas menjadi anakan lele. 
>    
>    E. Pemindahan. 
>    Cara pemindahan :
>    - kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
>    - siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang 
diisi dengan air di sarang.
>    - samakan suhu pada kedua kolam
>    - pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan 
atau piring.
>  - pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan 
hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya 
suhu air.
>    
>    F. Pendederan.
>  Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 
9 cm dan 9 - 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan 
permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari 
plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele 
mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele 
dipindahkan ke kolam pendederan ini.
>    
>    V. Manajemen Pakan.
>    Pakan anakan lele berupa : 
>  - pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing 
kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 - 4 hari.
>    - Pakan buatan untuk umur diatas 3 - 4 hari. Kandungan nutrisi 
harus tinggi, terutama kadar proteinnya. 
>  - Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan 
dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/kg pakan (dicampur 
air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh 
karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan 
vitamin dalam jumlah yang optimal.
>    
>    VI. Manajemen Air. 
>    Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
>    - air harus bersih 
>    - berwarna hijau cerah 
>    - kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm).
>     
>     Ukuran kualitas air secara kimia :
>    - bebas senyawa beracun seperti amoniak 
>    - mempunyai suhu optimal (22 - 26 0C).
>    
>  Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang 
optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung 
unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam 
humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa 
plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan 
menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan 
pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada 
permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau 
sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 
25 g/100m2.
>    
>    VI. Manajemen Kesehatan.
>  Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika 
mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit 
lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. 
Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit 
penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. 
Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting 
dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang 
tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat 
besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, 
dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit 
yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat 
diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam 
dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang 
digunakan juga harus sesuai. 
> 
> salam kenal,
> andhika
> 
> 
> ################ A  B  C ##################
> 
> Mau Daftar ABC (Agromania Business Club) ?
> Perbanyak relasi, lipatgandakan penghasilan dan
> nikmati berbagai kemudahan serta fasilitas bisnis.
> Segera kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
> 
> AGROMANIA (online sejak 1 Agustus 2000)
> SMS AGROMANIA: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9
> EMAIL: [EMAIL PROTECTED]
> MILIS: http://groups.yahoo.com/group/agromania
> AKTIVITAS: http://ph.groups.yahoo.com/group/agromania/photos
> REFERENSI: http://groups.yahoo.com/group/agromania/files/
> ALAMAT: Jl.Jambu No.53, Pejaten Barat 2, Jaksel 12510
> TELP/FAX: ( 0 2 1 ) 7 1 9 9 6 6 0
> BERGABUNG: http://groups.yahoo.com/subscribe/agromania
> 
> ################ A  B  C ##################
>


Kirim email ke