Sewaktu kuliah dulu saya sering bercanda dengan seorang mahasiswi yang menjadi teman akrab saya, waktu itu saya kuliah di fakultas ekonomi jurusan akuntansi, sementara cewek teman akrab saya tersebut kuliah di fakultas pertanian jurusan agrobisnis (sosial ekonomi).
Kami sering bercanda, ilmu yang saya pelajari adalah ilmu kota yang menghitung kekayaan orang lain dan ilmu yang dipelajari oleh mahasiswi yang menjadi teman cewek akrab saya adalah ilmu desa yang siap terjun ke sawah, terbukti sewaktu kuliah praktikum kami berbeda dan setelah lulus kuliah kami bekerja di dunia yang berbeda juga, saya bekerja di sebuah Mal di kota Jakarta dan cewek teman akrab saya bekerja menjadi penyuluh pertanian di sebuah desa di Kediri Jawa Timur. Dan itu berlanjut setelah kami menikah, istri saya lebih betah tinggal di desa, sementara saya harus rela bolak-balik antara kota besar dan desa kecil, namun bagi saya hal tersebut menjadi suatu keasyikan tersendiri, saya hidup berada di dua alam yang berbeda. Disatu sisi saya bisa menikmati suasana kota-kota di Indonesia, China dan Hongkong, disatu sisi saya bisa menikmati suasana pedesaan yang asri. Dan kondisi itupun berkelanjutan berjalan ketika kami mengenal konsep dunia entrepreneur dan investasi, saya yang lulusan akuntansi lebih senang bicara bisnis fashion dan invesatasi ke saham, surat berharga dan sejenisnya, karena kebetulan saya pernah ikut pelatihan pasar modal Indonesia. Sementara istri saya yang lulusan agrobisnis lebih tertarik bicara sawah dan investasi pada sawah, padi, pohon jati dan tebu. Tepatnya pada tanggal 14 Juni 2008 kemarin, saya mewakili istri mengikuti kegiatan Wisata Entrepreneur Agrobisnis, acara yang diprakarsai oleh PT. Mahkota Dewa Indonesia, KTNA DKI Jakarta (Kontak Tani dan Nelayan Andalan) dan TDA Agro ini dihadiri oleh teman-teman dari berbagai milist. Acara yang dipandu oleh Bu Aning Harmanto pemilik klinik Ning Harmanto dan pemilik PT. Mahkota Dewa Indonesia tersebut berjalan sangat meriah dan mengasyikan. Gambaran acaranya yang berjalan pada acara tersebut adalah : 1. Pelatihan dibuka Ketua KTNA DKI (nelayan sukses dari Muara Karang). 2. Sharing bisnis sayuran organik (petani organik). 3. Sharing bisnis tanaman hias dan ikan hias. 4. Sharing bisnis bebek bapak H. Zarkasi. 5. Pesta makan olahan bebek oblog dan ikan pucung. 6. Demo membuat telur asin rendah kolesterol, masir dan berwarna merah. 7. Demo pembuatan birpletok sebuah minuman khas Betawi. 8. Kunjungan lapangan ke kandang bebek dan demo pembuatan pakan bebek. Pengalaman tersebut bagi saya sangat luar biasa, karena ternyata di kota besar seperti di Jakarta masih ada sawah dengan padi yang menghijau dan pengalaman luar biasa terjun langsung ke kandang bebek yang lumayan bau dan kotor, namun bukan kandang bebek kalau berbau wangi dan ruangannya ber AC, begitu kata bapak H. Zarkasi yang pernah ikut pelatihan agrobisnis di Jepang selama 9 bulan lamanya. Dalam kesempatan tersebut bapak H. Zarkasi menjelaskan ciri-ciri bebek yang baik dan bebek yang buruk, memperkirakan ciri-ciri usia bebek, dan bagaimana cara memperlakukan bebek dengan baik, baik dari segi pakan, kandang maupun kenyamanan tempat tinggal bagi bebek-bebek. Alhamdulillah karena saya sudah terbiasa dididik oleh orang tua untuk selalu turun ke bawah langsung, maka dalam kesempatan tersebut saya juga menyingsingkan celana untuk langsung terjun melihat-lihat bebek di kandang bersama teman-teman peserta Wisata Entrepreneur Agrobisnis lainnya. Walaupun resiko bau dan kotoran sudah menjadi bagian dari aksi terjun langsung tersebut. Dalam kesempatan tersebut bapak H. Zarkasi yang berpengalaman di Jepang sedikit cerita tentang etos kerja orang Jepang yang para penyuluhnya mau terjun langsung ke bawah, walau resikonya kotor dan bau. Rupanya pengalaman saya tugas di China juga tidak jauh berbeda dengan pengalaman beliau di Jepang, etos kerja orang China juga luar biasa, dan para bos (loban) di China juga masih rajin turun ke bawah tanpa sungkan-sungkan dan tanpa takut turun harga dirinya di mata anak buahnya. Sungguh pengalaman baru bagi saya, sebab saya terbiasa kerja keliling dari mal ke mal dari ujung kota Medan sampai Papua untuk mengkontrol retail fashion, termasuk berkunjung ke beberapa mal di China dan Hongkong, sekarang harus turun ke sawah dan kandang bebek. Saya bersyukur mempunyai seorang istri lulusan agrobisnis yang lebih betah di desa, sehingga saya bisa menikmati dua alam yang sangat berbeda dalam kehidupan yang indah ini. Dan setelah mengikuti acara Wisata Entrepreneur Agrobisnis, saya dan adik saya yang sengaja datang dari Tegal, menyempatkan diri mampir ke acara Jakarta Fair Kemayoran (Pekan Raya Jakarta). Setelah kami menikmati beberapa produk di acara Jakarta Fair tersebut, kami juga menyempatkan diri menikmati musik Indonesia dengan melihat langsung acara konsernya grup band D'Masive dan Kerispatih. Setidaknya saya mendapatkan pengalaman bagaimana kondisi beberapa fair di beberapa kota di daerah, Jakarta Fair, Hongkong Fair dan Guangzhou Fair di China. Salam, Adib M ======> KOMUNITAS ONLINE <====== AGROMANIA (online sejak 1 Agustus 2000) SMS: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 EMAIL: [EMAIL PROTECTED] MILIS: http://groups.yahoo.com/group/agromania AKTIVITAS: http://ph.groups.yahoo.com/group/agromania/photos REFERENSI: http://groups.yahoo.com/group/agromania/files/ ALAMAT: Jl.Jambu No.53, Pejaten Barat 2, Jaksel 12510 TELP/FAX: ( 0 2 1 ) 7 1 9 9 6 6 0 BERGABUNG: http://groups.yahoo.com/subscribe/agromania ======> I N D O N E S I A <======