Bapak Daniel, Saya kebetulan juga lagi cari lahan untuk penanaman jarak kepyar. Sistem kerjasama bisa dibicarakan lebih lanjut. Yang pasti saya yang sediakan bibit untuk menjamin kualitas hasil panen.
Salam, Wiwik Daniel Hutagalung <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear All, salam kenal dari saya.. dan saya tertarik untuk menanam jarak ini.. dimanakah saya bisa mendapatkan inf yang lebih detail ya.... (bibt hingga jual hasil panennya) Tks banyak dan sukses Indonesia daniel ----- Original Message ---- From: Dwi Pertiwi <[EMAIL PROTECTED]> To: agromania@yahoogroups.com Sent: Monday, May 26, 2008 7:32:14 PM Subject: Re: [agromania] Re: tanya perkembangan jarak pagar di indonesia Perjalanan melelahkan selama tiga hari dengan buyer saya benar2 telah memberikan enlightenment bagi saya tentang jarak ini. Memang benar jarak kepyar dan jarak pagar berbeda. Secara fisik kedua jarak ini terlihat berbeda tanaman, buah dan juga bijinya. Fungsinya hampir sama sebagai bio-fuel. Tapi jarak kepyar memiliki lebih banyak fungsi banyak. Selain untuk bahan bio-fuel, jarak kepyar juga bisa dipake untuk bahan dasar kosmetik dan obat luar. Sekarang ini di cina, sedang dilakukan research untuk membuat unsur obat dalam biji jarak kepyar bisa digunakan untuk manusia dengan mengeliminir unsur toxin yang terkandung di dalamnya. Ulat sutra yang memakan daun jarak kepyar menghasilkan cocoon yang lebih bermanfaat. Serat cocoon yang sanga kuat, tidak hanya menghasilkan kain sutra yang berkualitas tinggi tapi juga bisa untuk membuat serat nylon yang tahan terhadap panas sampai 600 derajat (saya perlu cek lagi tentang angka derajatnya dari handbook yang diberikan buyer saya). Winda perlu tahu juga, sekarang ini sudah ada bibit jarak kualitas unggul. Sekurangnya ada 3 jenis yang sekarang sudah mendapat sertifikat dari Balitas. Dengan pola penanaman dan pemeliharaan yang baik, satu hektar jarak kepyar bisa memproduksi sampai 3-4 ton biji jarak. Memang untuk penanaman bibit, diperlukan pencahayaan matahari minimal 10 jam per hari dengan temperature stabil diatas 25 derajat celcius. Selain itu ada tehnik-tehnik untuk penyemaian bibit sebelum dipindah ke media tanah. Masih banyak lagi yang perlu dipelajari untuk penanaman jarak kepyar. Yang jelas, produk ini tidak akan pernah mati di pasaran. Semoga bermanfaat. Salam, Wiwik winda <hellowind_01@ yahoo.com> wrote: menurut saya jarak pagar dan jarak kepyar adalah dua tanaman yang berbeda ( nama latinnya aja beda ), berdasarkan pengalaman saya nanam jarak kepyar.. tanaman ini mudah dibudidayakan dan sangat menghasilkan tetapi resistensi terhadap hama sangat kurang,sampe2 tanaman kepyar saya mati semua gara2 hama yg ga ada habisnya, hampir saya berpikir untuk tanam kepyar buat diambil daunnya saja ( untuk ulat sutra he3x ) tapi melihat tanaman kepyar tumbuh dan berbunga kemudian berbuah itu sangat menyenangkan. ..sedangkan klo dibandingkan dengan jarak pagar..dalam 4 bulan, pertumbuhannya sangat lambat (padahal sudah diberi pupuk semprot yang katanya mempercepat pertumbuhan sampai 3 kali lipat ) ... dan sepertinya sangat peka terhdp kebutuhan cahaya..saya jadi penasaran terhadap jarak pagar ini apalagi klo saya baca dikoran2 sepertinya program pemerintah untuk budidaya jarak pagar ini tidak karuan..ga jelas juntrungannya. .didaerah saya sudah banyak petani yang memberanikan diri menanam jarak pagar tapi akhirnya tidak ada yang beli..sehingga mereka kebingungan, lalu sekarang sepertinya budidaya jarak pagar ini menjadi cibiran banyak orang... trus enaknya gimana donk?!! bagi mereka yg sudah terlanjur mencebur disana..kasihan kan ?!! --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, bambang kusharyono <bskusharyono18641@ ...> wrote: > > Jarak Kepyar > > Oom Handa, sebetulnya sampeyan itu ahli tanaman 'n pertanian atawa ahli bahasa sih?!?!?! > Tapi setidaknya ada betulnya yang dikatakan Oom Handa ini. bahwa tanaman jarak peling "bijaksana" kalau ditanam di lahan kritis bukan lahan yang subur atau lahan produktif. > Itulah yang pernah kami lakukan 5 tahun yang lalu. Lahan di daerah Sragen dan Boyolali (sebelah utara Surakarta, merupakan lahan kritis, lahan kering miskin unsur hara, termasuk jalur pegunungan kapur. Singkong dan jagung seolah enggan memberikan hasilnya namun tanaman Jarak dengan sedikit perlakuan saja bisa memberikan hasil yang lumayan. Jarak Kepyar (Ricinus Comunis) menghasilkan rata-rata 1- 2kg tiap pohon tiap tahun. > > Demikian "urun rembug" saya mengenai tanaman jarak. > > Salam, > KushaBS > > Han Da <[EMAIL PROTECTED] ..> wrote: > Salam sukses... > Berbagi opini aja... > Menurut saya, kalo tanah / lahan yang "subur" ditanami jarak pagar, hasilnya tidak maksimal, lebih baik ditanami dengan tanaman lain yang lebih produktif dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sampai saat ini, jarak pagar yang memberikan hasil paling bagus (produktif menghasilkan buah) masih dalam taham pencarian dan penelitian. Di rumah saya jarak pagar dijadikan pagar kebun dan produktivitasnya rendah sekali. Jarak pagar, akan memberikan nilai ekonomis bila ditanam di lahan kritis (karena jarak pagar cukup tahan banting) di lahan tsb. Masalahnya, jarak pagar memang bisa hidup di lahan kritis, tapi dia bisa melakukan "dormansi", daun rontok di musim kering sehingga kembali lagi ke masalah awal,,,"Kurang Produktif", saat musim hujan saja jarak pagar memberikan buahnya. > Menurut saya, sebaiknya jarak pagar dipopulesrkan menjadi tanaman rakyat, ditanam di tepian jalan raya, jalan kampung, pinggiran aliran sungai dan lahan-lahan / tanah negara yang kosong yang tidak terurus. > Salah satu bukti nyata, saat ini di sepanjang aliran sungai Lodoyo - Tulungagung (Kabupaten Blitar - Kabupaten Tulungagung) tidak ada tanaman sama sekali (padahal 10 tahun yang lalu ditanami dengan Akasia, lalu ditebang habisssss, sekarang tandus). Lahan yang sangat panjang dan luas ini seandainya ditanami jarak pagar, pasti memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar. Saya yakin, banyak sekali kondisi yang sama di daerah lain di Indonesia... . > Smoga ada yang berani memulai... > Kan udah di-deklarasikan. .bahwa "INDONESIA BISA....!", meski slogan itu masih mengandung tanda tanya besar, karena kalimat tersebut belum lengkap, tidap memenuhi unsur berbahasa yang baik yang harus memuat Subyek, Predikat dan Obyek / Keterangan. > Bisa saja dilanjutkan: Indonesia Bisa Bubar, Indonesia Bisa Hancur, Indonesia Bisa Mati, Indonesia Bisa Rugi, Indonesia Bisa Menang, dll. Terserah mau dilanjutkan / ditambahi dengan hal apa lagi. .. > Salam sukses... > > winda <hellowind_01@ ...> wrote: > dear rekan2 saya tertarik untuk mencari tau perkembangan perkebunan > jarak pagar di indonesia karena sepertinya tidak mudah untk mencari > hasil panen jarak pagar, kemarin ada yang mencontak saya untuk membeli > panen jarak tapi setelah saya menghubungi beberapa rekan ( yang tidak > begitu banyak ) sampai sekarang saya belum mendapatkan jawaban bahwa > mereka akan panen, mungkin rekan2 bisa membantu saya..saya juga jadi > penasaran..pada kenyataannya jarak pagar ini tanaman yang ekonomis dan > menguntungkan tidak untuk dibudidayakan ? terima kasih, Ps. saya juga > mencari info hal yang sama untuk budidaya ricinnus comunis L > terima kasih sebelumnya > > ############ #### INFO ############ #### > AGROMANIA menerima penitipan contoh > Komoditi atau produk yang akan Anda pasarkan. > Syaratnya, kemasannya kecil, tahan lama, tidak > berbau, dan bukan makhluk hidup. Brosur dan > foto juga dapat kami terima. Silahkan kirimkan > contoh komoditi Anda ke alamat kami untuk > kami bantu pasarkan ke relasi dan mitra kami. > > AGROMANIA (online sejak 1 Agustus 2000) > SMS AGROMANIA: 0 8 1 1 1 8 5 9 2 9 > EMAIL: [EMAIL PROTECTED] . > ALAMAT: Jl.Jambu No.53, Pejaten Barat 2, > Jakarta Selatan 12510 > ############ #### #### ############ #### > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]